Share

Mencari Keberadaan Evi

last update Last Updated: 2025-08-20 06:06:13

Langkah kaki Nala bergema di sepanjang koridor rumah besar itu. Dia kembali ke rumah berharap Evi sudah pulang ke rumah itu.

Hak tingginya menghentak lantai marmer, meninggalkan jejak amarah yang seakan menggetarkan udara di sekitarnya.

Rambutnya berantakan, matanya menyala penuh dendam, dan wajahnya memerah karena amarah yang membara.

Napasnya tersengal, tapi tubuhnya tetap tegak, seakan-akan hanya amarah yang menopang dirinya saat ini.

“Evi!” teriaknya lantang, suaranya menggema keras dan menusuk kesunyian pagi itu.

“Keluar kamu, dasar pelacur murahan!”

Tangannya kasar mendorong pintu kamar Evi yang setengah terbuka.

Dengan gerakan penuh tenaga, pintu itu menabrak dinding, menimbulkan bunyi dentuman keras. Namun ruangan itu masih juga kosong.

Masih dalam kondisi berantakan setelah apa yang dia lakukan kemarin di dalam kamar itu.

Tidak ada tanda-tanda keberadaan seorang pun dan itu artinya Evi belum pulang, pikir Nala.

“Dia kabur?” gumam Nala dengan suara tercekat, antara tidak perca
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
SumberÃrta
semoga Liam bisa menyembunyikan evi serapat mungkin jangan sampe Nala bisa menemukan evi. bis2 di bvnvh Sama wanita gil4 ini
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Hadeh si Nala terus mencari kesalahan orang lain, bukan nya sadar kalau rumah tangga nya dia sendiri yang rusak bukan Evi..
goodnovel comment avatar
lapis_legit
nala butuh obat agar dia bisa tenang
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Nala Bukan Tandinganku

    Suasana apartemen baru yang ditempati Liam dan Evi masih asing.Dinding putih bersih itu seakan memantulkan kesunyian dan membuat Evi merasa kian terasing setiap kali Liam meninggalkan tempat itu untuk bekerja.Jam dinding berdetak lambat, dan setiap detaknya terasa menusuk telinga.Hari-hari pertama, Evi berusaha mengisi waktunya dengan membereskan barang-barang, memasak sederhana, bahkan sekadar menyalakan televisi agar ruangan tidak terlalu sunyi.Namun, ada sesuatu yang mengusik pikirannya: pesan-pesan ancaman dari Nala yang tak kunjung berhenti.Dan di siang ini, ponselnya kembali bergetar. Sebuah nomor tak dikenal masuk. Evi menatap layar ponselnya dengan ragu. Dengan tangan gemetar, dia menggeser tombol hijau.“Hallo?” ucapnya dengan suara lirih.Tak ada jawaban di seberang sana. Hanya suara napas berat yang terdengar oleh Evi. Napas yang jelas disengaja, penuh intimidasi.“Siapa ini?” Evi memberanikan diri untuk bertanya.Hening. Lalu suara tawa pelan—dingin dan menusuk terden

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Janji Liam untuk Evi

    Waktu sudah menunjuk angka delapan pagi. Evi bangun dari tidurnya dengan perasaan cemas yang melanda dirinya.Namun, dia belum memberitahu Liam soal pesan terror yang sudah dia duga dari Nala.Setelah mandi, Evi langsung keluar dari kamarnya dan membawa koper berisi pakaian miliknya. Hari ini, dia akan pulang dari rumah Ardi dan tinggal bersama Liam di apartemen.“Jadi, kalian beneran pindah hari ini?” tanya Ardi memecah keheningan di sana.Evi menoleh ke arah Ardi lalu mengangguk dengan sopan. “Iya, Mas. Sudah saatnya saya tidak merepotkan Mas Ardi dan Mbak Asyla lagi. Kalian sudah terlalu baik menampungku selama ini.”Ardi menghela napas panjang lalu mengangguk. “Hei, jangan ngomong gitu. Kamu bukan merepotkan, Vi. Aku Cuma … ya, aku ingin kamu aman. Itu aja.”Liam menatap Ardi dengan ekspresi serius. “Aku berutang banyak padamu, Ardi. Kalau bukan karena kamu, aku tidak tahu apa yang akan te

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Mulai Meneror Evi

    “Aaaaaaa!!!”Nala menjerit histeris hingga suaranya menggema di udara senja. Tangannya mencengkeram rambutnya sendiri dan wajahnya pucat penuh amarah.Para tetangga yang lewat hanya menoleh sekilas, berbisik-bisik, tapi tak ada yang berani mendekat. Bagi mereka, perempuan itu sudah kehilangan kewarasan.“Tidak … tidak mungkin! Liam … kamu tidak bisa lakukan ini padaku!” jeritnya lagi dan air matanya membanjiri pipi. Ia berlari ke pagar dan menghantamkan kedua tangannya ke besi dingin itu.“Rumah ini milikku juga! Aku yang dulu menata semuanya, aku yang dulu tidur di sini, aku yang dulu … yang dulu ada di sisimu, Liam!”Ia menunduk dan pundaknya berguncang. Tangisnya berubah menjadi suara tawa pendek, getir, dan menakutkan.“Hahaha … Liam … kamu pikir kamu bisa hidup tenang setelah meninggalkanku? Kamu pikir aku akan diam saja melihatmu merangkul perempuan murahan it

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Justru Aku Lega

    Di kediaman Liam.Halaman rumah besar yang dulu menjadi saksi kehidupan rumah tangga Liam dan Nala kini tampak sepi, kosong, dan tak lagi ada tawa atau suara cekcok yang dulu kerap bergema dari dalamnya.Papan bertuliskan “DIJUAL” sudah terpasang sejak beberapa hari lalu, dan hari ini Liam datang dengan wajah tenang, seolah ingin menutup lembaran masa lalu yang penuh luka.Namun, ketenangan itu buyar ketika sebuah suara lembut, manja, namun penuh kepura-puraan terdengar dari teras.“Liam?” panggil Nala dengan nada mendayu.Dia kini berdiri di depan pintu, mengenakan gaun putih sederhana, rambut tergerai rapi seolah dia sudah menunggu sejak lama.“Aku tahu ... aku tahu kamu pasti datang untukku. Kamu tidak benar-benar tega meninggalkan aku, kan?” ucapnya dengan penuh percaya diri.Liam menghentikan langkahnya. Matanya langsung menatap lurus pada sosok perempuan yang dulu pernah dia sebut istri, tapi

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Aku Hanya Mencintaimu

    Begitu berhasil membuat Rafael dan Sarah debat panjang, Nala pergi begitu saja seolah apa yang sudah dia rencanakan memang sudah selesai.Dia melangkah dengan anggun penuh dengan kemenangan. Menenteng tas mahalnya dengan kepala mendongak ke atas penuh dengan keangkuhan.“Sayang. Jangan percaya dengan ucapan Nala, aku mohon,” lirih Rafael dengan nada memohon.Sarah menatapnya penuh benci. “Kamu pikir aku akan percaya begitu saja kalau itu ‘sampah’? Kata-katanya terlalu detail, Rafael! Tentang bagaimana dia berjanji akan memberimu anak, tentang bagaimana kamu merencanakan menjatuhkanku di depan semua orang dengan tuduhan bahwa aku mandul. Itu bukan omong kosong, itu—”“—itu justru bukti kalau dia sedang berusaha menghancurkan kita!” potong Rafael dan suaranya meninggi untuk pertama kalinya.Sarah terdiam sejenak, kaget melihat Rafael begitu defensif. "Nala baru saja dipecat dan dia tidak terima dipecat, Sarah. Apa kamu tidak mau berpikir ke arah sana?" ucap Rafael sembari menahan gejol

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Provokasi dari Nala

    Rafael baru saja tiba di rumah. Dia masuk dengan langkah pelan, pundaknya berat, pikirannya masih dipenuhi bayangan wajah Nala yang menangis histeris di ruang kerjanya tadi sore.Keputusan memecat Nala cukup menghantuinya, tapi lebih dari itu, ancaman Sarah masih menekan dadanya.Ia berharap malam ini tenang, setidaknya ada waktu untuk menarik napas. Namun begitu dia membuka pintu ruang tamu, langkahnya terhenti mendadak.Di sana, Sarah berdiri dengan tangan terlipat di dada, wajah dingin seperti patung marmer, dan matanya menyala penuh bara.Dan di hadapan wanita itu ada Nala yang berdiri dengan angkuh di hadapan Sarah.“Sarah …?” Rafael tercekat. Sorot matanya beralih cepat dari Sarah ke Nala. “Apa yang dia lakukan di sini?”Sarah tidak langsung menjawab. Hanya tatapan tajamnya yang berbicara.Sementara Nala tertawa getir, lalu menatap nyalang wajah Rafael. “Oh, aku hanya mampir untuk memberitahu sedikit kebenaran pada istrimu, Rafael.”Rafael merasakan darahnya berdesir begitu mend

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status