Share

Sisi Dominasi Liam

last update Dernière mise à jour: 2025-09-20 18:00:10

Evi tersenyum tipis dan matanya berkilat penuh tantangan.

Dengan suara manis yang sengaja diperlambat, dia berbisik, “Kalau gitu, siap-siap aja, Mas. Karena aku nggak akan biarkan kamu pergi tidur dengan tenang malam ini.”

Liam mengumpat pelan mendengar godaan gila istrinya itu. Dia lalu mencium bibir Evi dengan kasar, menyalurkan semua hasrat yang ia tahan sepanjang makan malam. Ciuman itu membakar, panas, dan menuntut.

Tubuh mungil Evi terguncang ringan ketika Liam tiba-tiba meraih pinggangnya, lalu mengangkatnya begitu saja dari kursi makan.

Piring dan gelas yang masih tersisa di meja seakan kehilangan arti dibanding tatapan membara pria itu.

Liam tidak berkata apa-apa, hanya sorot matanya yang redup dan penuh api mengisyaratkan dengan jelas: dia sudah terlalu lama menahan diri.

“Mas Liam!” pekik Evi ketika tubuhnya melayang dalam gendongan.

Dadanya berdegup dengan keras, napasnya tersengal seolah dia baru s

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (4)
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Buat lah Evi lebih dominan, toh di depan suami nya saja..
goodnovel comment avatar
Enjelie Feey
Kirain di eps ini si evi yg bakalan liar soalnya si evi yg mancing gairah liam eh taunya evi yg d goyang hmmm, harusnya evi yang main yg goyang wkwk yg ngemut liam wkwk
goodnovel comment avatar
Enjelie Feey
Cepet ngisi nih kayanya wkwkw
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Ajakan Liam yang Memabukkan

    Di kediaman baru Liam dan Evi.Ruang kerja Liam dipenuhi dengan tumpukan berkas, laptop terbuka, dan layar proyektor kecil yang masih menampilkan data-data klien.Beberapa kertas berserakan di meja menandakan betapa sibuknya dia sejak keluar dari perusahaan Vincent.Meski begitu, tatapan matanya tetap tajam, penuh konsentrasi saat menelaah dokumen yang ada di depannya.Di ambang pintu, Evi berdiri. Tubuhnya sedikit kaku dengan jari-jarinya meremas gaun sederhana yang dia kenakan.Ia ragu harus masuk atau tidak, namun akhirnya memberanikan diri melangkah ke dalam.“Mas Liam?” panggilnya dengan pelan.Liam mendongak dari balik meja kerjanya. Sejenak kelelahan di wajahnya sirna berganti dengan senyum tipis yang menenangkan. “Evi? Ada apa, hm?”Wanita itu berdiri tepat di depannya. “Aku tidak mengganggu kesibukanmu, kan?” tanyanya dengan hati-hati.Liam menggeleng dan masih dengan senyum t

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Debat Sengit

    Pintu besar yang terbuat dari kayu jati tiba-tiba terbuka dengan kasar. Sarah masuk dengan langkah cepat dan hak sepatunya mengetuk lantai marmer dingin, memecah kesunyian yang ada.Wajahnya merah padam dan matanya menyala penuh amarah.“Vincent!” serunya lantang hingga pria yang tengah duduk di balik meja kerja besar itu mendongak dengan terkejut.Vincent baru saja selesai menutup map biru yang berisi laporan keuangan perusahaan.Ia mengangkat alisnya menatap Sarah dengan sedikit keheranan. “Ada apa lagi sekarang? Kamu berteriak seakan kantor ini milikmu.”Sarah tak menggubris sindiran itu. Ia berjalan mendekat lalu tangannya menepuk keras permukaan meja.“Jangan membalikkan fakta! Aku ingin tahu, siapa yang memberimu keberanian untuk membocorkan rahasia kita?! Apa kamu tidak berpikir dulu sebelum bicara?”Vincent beringsut dari kursinya dan berdiri menghadapi Sarah meski wajahnya menegang. “

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Sesuatu yang Disembunyikan oleh Liam

    “Hah? Euh ….” Selly langsung gagap mendengar pertanyaan dari Ardi tadi.Jantungnya berdentum kencang, seakan-akan baru saja mendengar sesuatu yang benar-benar tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.Pipinya mendadak panas, darahnya berdesir deras hingga telapak tangannya ikut berkeringat. Dia tidak tahu apa yang harus dia jawab usai mendengarnya.Gadis itu buru-buru menunduk lalu menelan ludahnya berkali-kali, seolah-olah air liurnya bisa meredam kegugupan yang mulai menguasai tubuhnya.“Aku … aku nggak tahu, Mas. Kenapa Mas Ardi tiba-tiba ngajak pacaran?” tanyanya dengan suara gugup yang nyaris bergetar.Ardi, yang sejak tadi menatap Selly tanpa berkedip menghela napas kasar sambil bersandar ke kursi.Mata tajamnya sedikit melembut dan bibirnya melengkung tipis dengan ekspresi setengah kesal namun juga serius.“Supaya kamu nggak iri lagi kalau lihat kakak dan kakak iparmu bermesraan. Aku justru khawatir mereka kebablasan dan ciuman di hadapan kamu.”Mendengar alasan yang dilontarkan de

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Pindahan Rumah Penuh dengan Canda Tawa

    Hari itu menjadi salah satu hari paling sibuk sekaligus paling berkesan bagi keluarga kecil Liam.Setelah seharian penuh mengemas barang-barang, akhirnya truk besar pengangkut barang sudah terparkir di depan apartemen mereka.Para pekerja sibuk mengangkat kardus dan perabotan, sementara Liam, Evi, Selly, dan Ardi mengatur mana yang harus dipindahkan lebih dulu.“Mas, pastikan kardus baju ditaruh paling atas, jangan sampai ketindih yang berat,” kata Evi sambil menunjuk ke arah dua kardus besar yang penuh dengan pakaian mereka.Liam mengangguk lalu memberi instruksi pada pekerja. “Iya, yang baju jangan dicampur dengan yang lain. Itu gampang penyok kalau ketindih.”Ardi, yang sejak tadi sibuk menempelkan kertas label di setiap kardus, mendadak menyeletuk dengan nada bercanda, “Kalau kardus isi baju penyok, yang kasihan kan bajunya. Nanti kemeja Liam jadi keriput permanen, kayak wajah orang tua. Sibuk banget ini orang tua.

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Menjadi Awal Baru

    Waktu sudah menunjuk angka tujuh pagi dan kini, apartemen milik Liam an Evi dipenuhi tumpukan kardus, koper, dan baju-baju yang sudah dilipat rapi.Evi kini tengah duduk bersila di lantai, sibuk memasukkan pakaian ke dalam koper besar.Sesekali dia menarik napas panjang, merasa sedikit kewalahan melihat betapa banyaknya barang yang harus dipindahkan ke rumah barunya nanti.Di sudut lain, Liam sedang melipat jas-jasnya dengan hati-hati. Lelaki itu tampak santai, meskipun wajahnya terlihat sedikit serius.Sementara itu, Selly, dengan rambut yang diikat asal-asalan, tengah mengemas koleksi bukunya dan dibantu oleh Ardi yang sibuk menutup kardus dengan lakban.Suasana pagi itu cukup ramai, bercampur antara obrolan kecil, suara kardus diseret, dan sesekali tawa kecil saat ada yang menemukan barang lama penuh kenangan.“Mas,” panggil Evi sambil menatap Liam dengan alis berkerut.“Kenapa Mas sama Ardi tidak ke kantor? Padah

  • Terjebak Gairah Panas Majikanku   Masih ada Ronde Kedua, Ketiga ....

    Jam sudah menunjukkan angka dua belas malam. Selly sudah masuk ke kamarnya dan Ardi pun sudah pulang ke rumahnya.Di kamar apartemen mereka, lilin kecil menyala di atas meja nakas dan memberi cahaya redup yang hangat.Aroma vanilla memenuhi udara bercampur dengan hawa malam kota yang masuk lewat jendela kaca besar. Dari luar, lampu-lampu gedung berkelip seakan ikut merayakan momen istimewa itu.Evi kini tengah berdiri di depan cermin mengenakan lingerie hitam transparan yang menempel sempurna di tubuhnya.Malam ini bukan hanya ulang tahunnya, tetapi juga malam terakhir dia dan Liam tidur di apartemen itu—tempat penuh kenangan, dari pertengkaran, tawa, hingga bercinta tanpa henti.Besok mereka akan pindah ke rumah baru. Malam ini harus jadi malam yang tak akan bisa terlupakan.Ketika pintu kamar terbuka, Liam masuk dengan setangkai mawar merah di tangan. Wajahnya tegang tapi lembut, seolah menyimpan banyak kata yang tak sempat dia ucapkan.“Selamat ulang tahun, istriku,” ucapnya serak

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status