Linda menatap Nela yang tidur dengan memakai topengnya, dia ingin tahu petualangan apa yang telah di alami sahabatnya ini. Melihat pakaian p00yang dikenakan Nela saat masuk ke rumahnya, membuatnya berpikir keras.Lalu terdengarlah salam, Linda sudah menduga itu paman Badar. Linda melongok dari pintu kamar. Terlihat paman Badar sudah duduk di temani ayahnya. Sepertinya mereka sudah saling kenal. Linda lalu keluar dari kamarnya dan menjabat tangan paman Badar."Apa itu temanmu Nela yang sering kau ceritakan ? Melihat wajahnya sangat kusut begitu dia harusnya butuh pendampingan." ucap Ustad Thohir.Linda menatap wajah paman Badar, dia lupa memberitahu jika ayahnya tak mengetahui Nela. Tapi semua sudah terjadi. Tak perlu ada yang di sembunyikan. Benar kata ayahnya, Nela butuh pendampingan psikologis.Sementara itu setelah memastikan Nela bertemu sahabatnya, Lady Sina kembali ke penginapan. Disana pasukan bayangan menunggunya sampai tertidur. Lady Sina membiarkan mereka tidur, dia lalu meng
"Namanya Sonu Batista," Nela memulai ceritanya."Apa ?" Linda terkejut."Dia adalah teman sekolah kami, tak ada yang tau jika dia adalah makhluk astral berasal dari sebuah kerajaan di dunianya. Dia adalah Putera Mahkota kerajaan Bilu."Linda terlihat menganga, jika dia tak melihat Batista maka dia akan mengatakan jika Nela hanya berhalusinasi. Ayahnya menggerakkan tangannya agar dia tak bersuara dan membiarkan Nela melanjutkan ceritanya."Batista menikah dengan seorang wanita entah berasal dari mana, namanya Melati," saat menyebutkan nama Melati raut wajahnya terlihat sangat sedih."Dia itu manusia tapi sudah terjebak di sana. Aku di culik karena Batista ingin menjadikan aku permaisuri. Awalnya saat aku bangun kulihat semua itu hanyalah hutan belantara, aku sangat ketakutan. Namun kemudian Batista datang dan menyinari mataku dengan cahaya seperti senter kecil, setelah itu aku melihat jika tempat penyekapanku adalah sebuah gedung yang mereka namai gedung putih, terdapat sebuah kamar, ka
Nela sedang dalam proses terapi Ruqyah selama seminggu penuh, dia tak di izinkan keluar rumah, Badar selalu datang setiap waktu menjenguk Nela.Rumah Nela di Griya Mandiri untuk sementara di tempatii anak laki-lakinya karena Nita dan Giri sibuk mengurus rumah dan sawah milik Nathan. Lain lagi dengan Ningsih, selama enam bulan ini dia sibuk mempercantik diri, dia pelan-pelan mulai melupakan rencana aksi balas dendamnya, apalagi sudah enam bulan ini dia tak melihat Nela dan Nathan.Di dunia lain Nathan terbangun, dia dan Dirga bergantian tidur, rasanya dia ingin segera pergi dari sini."Sekarang giliranmu tidur," bisiknya pada Dirga. Penjaga yang lain melakukan hal yang sama seperti mereka, tidur bergantian. Jika prajurit yang berpatroli lewat, maka mereka akan berdiri melindungi temannya yang sedang tidur.Nathan mendengar suara Lady Sina, dia berdiri dan memandang sekeliling."Pangeran, hamba akan kembali ke kerajaan Goro, tugas hamba di sini telah selesai. Hamba akan membawa beberap
Kabar penobatan Putera Mahkota sebagai Raja tersebar di seantero negeri. Dan yang lebih menarik perhatian adalah luluhnya hati manusia untuk dijadikan permaisuri.Nathan tidak terkejut dengan semua itu, skenario yang di rancang Lady Sina berhasil. Penobatan Raja akan menjadi kesempatan bagi Nathan untuk keluar dari tempat ini selamanya. Baginya setelah memastikan semua rencana berjalan dengan mulus maka dia akan kembali ke dunia manusia. Namun sebelumnya dia harus kembali ke kerajaan Goro untuk pamitan dengan Raja dan meminta sebagian perhiasan untuk di bawanya pulang.Istana kelihatan sangat sibuk, para dayang dan prajurit bahu membahu mempersiapkan upacara penobatan. Nathan mendengar jika kemarin, Nela resmi menjadi isteri Batista. Sungguh dia tak bisa membayangkan apa yang terjadi jika itu adiknya.Agak sedikit di sayangkan bagaimana mungkin ada manusia yang mau hidup berdampingan dengan makhluk astral ini. Kira-kira bagaimana mereka jika kembali ke dunia manusia ? Bukankah mereka s
Penobatan Raja dan Permaisuri berjalan dengan hikmad, setelah upacaranya selesai, Nathan mundur ke belakang. Balqis melihatnya dan segera menyuruhnya mendekat. Betapa dongkolnya hati Nathan. Dia yang bersiap-siap hendak melarikan diri malah disuruh jangan jauh-jauh.Terpaksa Nathan dan Dirga hanya bisa mengikuti kemana kaki Puteri Balqis melangkah. Rendy masih tak mengikuti puteri Balqis, dia sibuk menatap Melati yang duduk menunduk di sebuah kursi berdekatan dengan permaisuri. Rendy merasa sangat kasihan, ingin rasanya dia membawa Melati keluar dari sini.Nela memperhatikan sikap Rendy, ternyata pria itu masih peduli padanya. Terpikir oleh Nela untuk memikat Rendy. Mereka pernah menjadi sepasang kekasih, walau wajahnya berubah pasti Rendy tak akan sanggup menolak pesonanya.Dirga datang menghampiri Rendy."Puteri Balqis mencari anda tuan."Rendy tersentak, matanya sempat bersirobok dengan tatapan Nela, tatapannya sempat membuat jantung Rendy berdebar. Dia lalu memalingkan wajahnya ke
Dayang istana datang membawakan pakaian yang harus di kenakan saat acara pernikahan. Pakaian itu lumayan bagus, modelnya seperti pakaian adat di dunia manusia. Nathan pergi mandi tak lama kemudian dia masuk lagi ke kamar dan mengenakan pakaian adat itu. Setelah mematut di depan cermin, dia mengagumi dirinya sendiri, dia batu menyadari setelah dewasa wajahnya sangat tampan, perpaduan antara Aris dan puteri Sahara.Nathan segera bergabung bersama keluarga kerajaan di balairung balairung istana, dia ingin tahu proses pernikahan di dunia ini bagaimana. Di kerajaan Billu dia hanya menyaksikan proses penobatan Raja dan Ratu, tapi akad nikahnya dia belum tahu.Nathan melirik ke kiri dan kanan, tak ada yang bisa di ajaknya bicara, para dewan kabinet berkumpul bersama keluarganya. Para dayang istana ikut berjejer, andai jika di abadikan lewat kamera mungkin kelihatan sangat indah. Wajah para makhluk astral ini tak ada yang jelek. Kedua mempelai nampak duduk berdampingan, di atas kepala keduan
Ternyata makanan di dunia nyata dengan dunia lain itu berbeda, walau di dunia lain itu terasa enak, tapi hanya sesaat merasakan itu, setelahnya terasa sangat hambar. Bahkan Nathan sampai lupa rasa enaknya seperti apa.Di sini Nathan hanya makan sepiring saja sudah kenyang, tapi di dunia lain, dia menghabiskan seluruh makanan yang di sediakan tetap masih merasa lapar.Nathan kembali ke dalam kamar untuk mandi dan tidur. Setelah mandi dia menatap wajahnya di cermin, ternyata dia sudah terlihat dewasa namun tubuhnya kurus dan matanya cekung, menandakan jika dirinya kurang tidur. Mungkin dalam sehari dia bisa menghitung waktu tidurnya satu jam saja.Waktu sudah menjelang sore, namun Nathan belum juga bangun, Nita berusaha membangunkan Nathan dengan mengetuk pintu kamarnya dengan keras. Karena tak ada sahutan Nita membiarkannya. Sampai ketika Giri kembali dari penggilingan, Nathan belum juga bangun."Nathan sudah kembali," kata Nita pada suaminya."Oh benarkah ? Lalu dimana dia sekarang ?"
Nathan sama sekali tak menyangka jika dirinya akan menghadapi masalah lagi, jika kemarin dia harus berhadapan dengan makhluk astral maka hari ini dia harus berhadapan dengan manusia serakah. Keserakahan Ningsih sudah kebangetan. Nathan memperhatikan ibunya dengan seksama. Dia baru menyadari ada yang sudah berubah dari ibunya ini. Ningsih kelihatan lebih cantik bagaikan wanita-wanita berkelas di luar sana. Mungkin Ningsih melakukan operasi plastik sehingga harus menghalalkan segala cara.Nathan memejamkan matanya yang terasa sangat perih, bukan hendak menangis tetapi matanya terlalu sakit untuk menatap wajah ibu sambung yang tak tahu diri ini. Ningsih tak mau pergi dari rumah ini, Nathan membiarkannya, dia menyuruh Nita untuk menyiapkan makan malam. Kedua anak buah Ningsih terlihat mulai tidak betah karena duduk terus tanpa melakukan apapun."Kalian tunggu saja, Rully akan datang bersama polisi," bisik Ningsih.Nathan mendengarnya, dia hanya menghela nafas dalam, bukannya takut, dia cu