Beranda / Romansa / Terjerat Cinta Dosen / Bab. 51. Rencana Balas Dendam Tania

Share

Bab. 51. Rencana Balas Dendam Tania

Penulis: Arizumi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-11 16:56:18

    Amelia di sambut Ines, Ayah dan Ibu saat kehadiranya. Mereka senang Amelia bisa mengunjunginya. Apalagi Ines langsung bergelayut manja di lenganya. Saat kakak sulungnya datang. Tak menghiraukan suami kakaknya yang berada di sampingnya. 

Ryan melirik istrinya yang terlihat bahagia di tengah keluarganya. Ya saat ini dia ingin ketenangan. Mendengar suaminya telah menikah lagi diam- diam membuatnya merasa di hianati walau sekarang sudah di ceraikan tapi ke depanya. Takut Ryan akan melakukan lagi di belakang Amelia.  Ryan melirik istrinya sambil mengengam tangan mesra. Tapi Amelia mengangapnya biasa saja. Butuh waktu untuk menghadirkan rasa  itu lagi.

Suasana hangat di meja makan. Saat makan siang.  Amelia sangat senang berada di tengah keluarganya. 

Setelah selesai makan siang. Mereka masuk kamar. Kamar Amelia saat masih gadis. Kamar itu masih rapi karena Ibunya sering membersihkanya. Amelia duduk di tepi ranjang miliknya. Menatap kosong di depanya. 

Ryan menyentuh pundak istrinya. 

"Kenapa sayang? Ada yang kau pikirkan?" 

Amelia terpaku menatap suaminya lekat. Saat ini ia hanya ingin tenang. Tak ingin melihatnya untuk sementara. Pergumulan antara Tania dan suaminya menari- nari dalam memorinya. Antara benci dan marah bersemi dalam dada. 

Amelia memandang lekat suaminya. Ragu ingin mengucapkan ini. Tapi Amelia saat ini  ingin tenang. Menghilangkan penghianatan Ryan. Dan memaafkan butuh waktu bukan? 

"Mas Ryan,  boleh aku minta satu permintaan?" 

"Apa sayang? Mas akan berusaha memenuhinya," 

"Mas janji?!" 

"Insyaallah sayang, katakan apa itu?" 

"Mas tolong tinggalkan Ameli disini, Amelia ingin tenang sekarang," 

Kata lembut Amelia menhujam ulu hati Ryan. Nyeri di sudut hati. Menatap lekat wajah istrinya. Menelisik kejujuran hati di sana. Ryan tau bahwa istrinya terluka atas skandal dirinya. Walau tak sengaja? 

Ryan merasa tak melakukanya. Tapi efeknya sangat besar bagi perasaan perempuan. Walau perempuan itu telah di talak. Tapi itu meninggalkan luka di hati istrinya. 

Ryan menghela nafas pelan. Ia bisa memahami perasaan istrinya. 

"Baiklah, berapa lama kamu ingin tenang Amelia? Amelia merasa kaget. Ada ketegasan di suara suaminya tak biasanya ia memangil namanya. Selalu memanggilnya sayang. Amelia berani menatap mata teduh suaminya. 

"Satu tahunkah? Satu bulankah? Atau selamanya?? 

Amelia tercekat mendengar ucapan Ryan. Ia terdiam membisu. Takut akan tatapan tajam suaminya. Menunduk. 

"Maaf ...." ucap Amelia lirih. 

"Baiklah, ku beri waktu satu bulan kamu untuk tenang, tapi  ingatlah aku akan menjemputmu kesini! Dan kau tak boleh menolak !" 

Amelia menganguk. Setuju atas permintaan suaminya. Ingin sekali memaafkanya dan kembali memeluk erat tubuh atletisnya. Tapi hati belum mantap melakukanya. 

Ryan mengambil koper yang belum di buka. Segera berpamitan kedua orang tua Amelia. Ryan beralasan  pekerjaan sudah menunggunya. 

Amelia mengantar sampai di depan pintu. Dalam hatinya  bertanya apakah  sikap ini benar? 

*****

Tania sudah dua hari di beri hukuman Ayahnya. Tak boleh keluar rumah. Setelah tau Tania di talak Ryan.

"Ini akibat  menganggu rumah tangga orang lain Tania ! Kau di campakan! Mulai sekarang tak usah mengejar lelaki itu, kau seperti wanita tak laku saja mengejar laki- laki yang sudah beristri, Papa malu punya anak sepertimu !" 

Ia mengurung diri di kamarnya. Kata- kata pedas Ayahnya tergiang di telinganya. Ia merasa hancur sekarang. Perasaanya terkoyak setelah di campakan orang terkasih. 

Rasanya ingin balas dendam, membalaskan sakit hati yang mendera. Melihat Amelia dan Ryan Bahagia sunggung ia tak rela lahir batin. Sesak di dada saat ini di hati Tania. Berusaha menghubungi mertuanya tapi nomernya tidak aktif. 

"Huuuh ... Mama Mertua susah di hubungi!" Gumam Tania. 

Tok...tok.. 

"Kau sudah tidur nak?" Sapa Mama. 

"Belum Ma," ucap Tania dari balik pintu. Kemudian membuka pintu untuk Mama. 

Mama membawa nampan berisi sup Ayam juga nasi. 

"Makan dulu Nak, nanti kamu sakit!" 

"Aku nggak lapar Ma," kata Tania malas. 

"Makanlah barang sedikit, Mama suapin ya," 

"Nggak Ma, nanti Tania Makan sendiri," 

Mama Tania sedih melihat putrinya seperti ini. Merasa terpuruk karena cinta. Merasa bersalah tak menghalangi putrinya mengejar Ryan. Karena keegoisan dirinya menyebabkan putri bungsunya  menderita. Hanya karena ingin berbesanan dengan sahabatnya sendiri. 

"Maafkan Mama nak, karena Mama kamu jadi seperti ini," ucap Mama sendu. Sedang Tania berbaring sambil memeluk guling. Air mata kembali menetes mewakili jiwa yang terluka. Merasa tak terima di campakan, ia berencana balas dendam. 

Tania masih diam saja, membiarkan air mata mewakili kesedihan ini. Tak ingin mulutnya mengeluarkan sepatah katapun. 

"Besok kakakmu pulang dari belanda, ia ingin kamu ikut ke sana. Jalan- jalan lah untuk menghilangkan stress di hatimu," 

Mendengar kakak kesayangan pulang ia berbalik badan  memandang Mama lekat. 

"Benarkah Ma? ucap Tania berbinar. 

"Iya ...." Mama menganguk sambil tersenyum. Ia tau Tania sangat dekat dengan kakaknya. Dengan mengundangnya pulang Mamanya berharap bisa mengubah Tania lebih baik. Tidak merasa terpuruk sendiri di kamar. Kakaknya berharap Bisa mengajaknya ke Belanda. 

"Ya udah kamu makanlah, Mama mau menyuruh Bibi membersihkan kamar kakakmu," 

"Iya Ma," 

Tania mengambil sup Ayam di nakas. Ia memasukan sop ke dalam mulut. Terlintas di pikiranya nama Arnold. Dia pengusaha sukses yang punya cabang di Singapura. Yang selalu mengejar- gejar dirinya. Hanya waktu itu. Ia di butakan oleh cinta kepada Ryan. Hingga ia tak bisa melihat cinta itu. Tapi melalui Arnold, Tania ingin menghancurkan bisnis Ryan. Membalaskan sakit hati melalui Arnold, Dicarinya kontak nama Arnold tapi tak ketemu. 

'Aaahgg sial, aku tak menyimpanya' batin Tania kesal. Tapi segera beranjak menuju laci. Teringat ia menulis nama Arnold di buku note. Di bukanya buku note itu ternyata ada nama Arnold setiawan. 

Dewi fortuna seakan berpihak kepadanya Tapi saat di hubungi hp Arnold berada di luar jangkuan. Amelia mengirim pesan untuk Arnold agar menghubunginya kembali. 

"Arnold lagi nggak aktif," gumam Tania. Kembali ia taruh hpnya di nakas. Berharap besok Arnold menghubunginya. 

Suara ketokan membangunkan tidur Tania. Ia bangun dan membuka pintu. Bahagianya saat Kakaknya sulungnya sudah di depan kamarnya. 

"Kaakak ...." teriak Tania histeris. Kakaknya tersenyum lebar. Meregangkan tanganya. Segera Tania memeluk kakak yang di rindukan selama ini. 

"Gimana kabar kakak? 

"Baik dek," 

"Kakak tau hubunganmu dengan Ryan, kan sudah ku bilang dari awal. Kamu pasti kecewa ujungnya, dahlah lupakan Ryan yang sok tampan itu! Nanti kakak kenalkan sama Bule yang tak kalah tampan dengan Ryan!" 

"Ya kak, tapi aku ingin menemui temenku dulu di Singapore," 

"Ya lah, nanti gampang di atur. Kakak mau ke kamar istirahat dulu," 

"Iya kak," 

Kakaknya Tania  baru tiba tadi pagi dari Belanda.

Bersambung..

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 68. Pernikahan Tania.

    Tania dan Arnold pulang dari kantor. Perasaan lega menyelimuti hati. Sejatinya tak ada manusia yang sempurna yang ada hanya saling memaafkan. Minggu depan Tania dan Arnold menikah. Kebetulan Ayah Arnold adalah temen bisnis Ryan di Singapore. Ini sekaligus sebagai silaturahmi bisnis. Ryan pulang ke rumah, di depan pintu bau masakan menguar menusuk hidung. Ryan Membuka pintu, karena pintu juga tidak di kunci. Terlihat Amelia sedang sibuk di dapur. Bau masakan semakin mengaduk perut yang keroncongan. "Masak apa sayang," tanya Ryan memeluk pinggang istrinya. Amelia kaget, suaminya sudah memeluk erat pingangnya. "Masak yang gampang aja, Cumi saos tiram sama capcay bakso kesukaan Mas Ryan," "Sayang, ada kabar baik." ucap Ryan mengecup pipi istrinya. "Apa tuh?" tanya Amelia semangat. "Tania dan Arnold mau menikah." Amelia kaget sekaligus senang. Sikap tegas Ryan

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 67. Permintaan maaf.

    Arnold dan Tania, membicarakan rencana pernikahan. Tiba-tiba ia teringat perbuatanya pada Ryan. Ia ingin meminta maaf. "Tania, sebelum kita menikah aku ingin minta maaf sama Ryan," ucap Arnold sembari memegang jemari Tania. Tania terdiam sesaat, ia teringat kejadian itu atas perintah dirinya. Yang harus meminta maaf adalah dirinya. "Aku yang harus minta maaf sama Ryan, itu kan karena atas perintah ku," Kata Tania menatap kosong di depanya. Tania kini menyadari kesalahanya. Membiarkan dendam menguasai hatinya. Arnold seneng mendengar ucapan Tania. Itu artinya Tania ingin berubah menjadi lebih baik. Tak ingin menaruh dendam berlarut pada Ryan. Karena sejati hukum tabur tuai berlaku di dunia ini. Tania memperoleh hukumanya, di campakan oleh Ryan. Ia Lebih Memilih istrinya. Ingin menghancurkan hidup Ryan, tapi dirinya yang hancur. Untung cinta Arnold menyelamatkan dirinya, hi

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 66. Tania dilamar.

    Arnold menyodorkan cincin di hadapan Tania. Netra Tania menatap lurus cincin berlian di hadapanya. "Menikahlah denganku Tania, aku tak bisa berjanji bahwa aku akan selalu membahagiakan mu tapi aku ingin bersama sampai menutup mata." Tania mengejap matanya berulang kali, ia tak menyangkaa akan di cintai seperti ini. 'Apa ucapan kakak harus aku turuti?' Batin Tania. Arnold masih menatap penuh harap agar menerima dirinya. "Tania ...." panggil Arnold parau. "I-ya," jawab Tania sambil terbata- bata. "Apa kau menolakku?" tanya Arnold sedih. Ia berpikir sejenak. Lalu dengan memejamkan matanya ia menjawab lamaran Arnold. "Iya Arnold, aku mau menikah denganmu" walau hati ragu. Tapi ia ingin menghilangkan bayangan tentang Ryan di kepalanya. Hati Arnold sangat bahagia mendengar ucapan Tania. Arnold membuka kotak berisi cincin berlian. Menyematkan di jemari Tania. Cincin

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab.65

    Selama hampir sebulan Arnold mendekati Tania. Melakukan apa saja demi mendapatkan cinta Tania. Menyuruh Tania melupakan dendam pada Ryan. Mencoba berdamai dengan kehidupan. Bahwa semua terjadi adalah kuasaNya. Tapi Tania masih terdiam semua perkataan Arnold. Ia sangat sabar menghadapi Tania. Juga berdoa semoga Tania segera sadar. Arnold memakai jas Navy. Menyemprotkan aroma maskulin di tubuhnya. Jack sudah menunggu di belakang kemudi. Ia masuk mobil sudah tak sabar menemui Tania. Gugup menguasai hati Arnold. Jack melajukan mobilnya ke Apartemen Tania. Arnold membuka cincin berlian mata satu yang berkilau Indah. 'Ya Tuhan, semoga Tania menerimaku' batin Arnold. Tania baru bangun tidur saat mentari sudah naik. Ia mengeliat. Membuka selimutanya. Ada perasaan bahagia menyelinap ke dalam kalbu. Ia tak tau kenapa. Lebih baik mandi. Air pagi menyegarkan tubuh Tania. Rambut basah Tania telah di bungkus dengan handuk. Tania

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 64.

    Amelia melanjutkan makannya. Ucapan mertuanya yang menohok membuat selera makanya terhenti. 'Kapan Mama akan menerimaku?' Batin Amelia sambil menunduk. Ryan mengerti istrinya sedih. "Mas, ayo kita periksa ke dokter," rajuk Amelia dengan tatapan memohon. "Iya ... sayang, besok kita periksa. Kebetulan tak ada jadwal penting di kantor," Mata Amelia menyiratkan bahagia. Keinginan memiliki zuriat begitu besar baginya. Bukan sekedar menghindari ocehan mertuanya. Tapi ada kebahagiaan tersendiri di saat bayi mungil tumbuh besar di rahimnya. Melahirkan dan membesarkan dengan penuh cinta kasih. Untungnya suaminya sangat pengertian. Tak menuntutnya memiliki keturunan segera. Tapi anak adalah rejeki dan harus berusaha meraihnya. Juga doa yang tak pernah putus. Amelia mengeliat dalam pelukan suaminya. Hangat mengaliri darah Amelia. Ia mengejap dan mengedarkan pandanganya. Masih gelap jam berapa ini?

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 63.

    Kembali ke Amelia. Amelia mengejap matanya berulangkali. Ia melihat jam di beker di nakas. Jam 3 sore. Ia bangkit dan melangkah ke kamar mandi tak jauh dari kamarnya. Ritual mandi dilakukan dengan cepat. Selesai mandi segera ke dapur. Memasak untuk nanti makan nanti malam. Aroma masakan menyeruak menyebar di seluruh ruangan rumah ini. Jam lima sore Ryan pulang. Pintu rumah tak di kunci. Ia langsung masuk saja. "Ceklek" "Assalamualaikum," "Walaikum salam Mas Ryan," Senyum mengembang dari kedua sudut mulut Amelia. Ia menyambut suaminya dan mencium tanganya. "Masak apa sayang?" Tanya Ryan sembari mencium kening istrinya. "Masak kesukaan Mas Ryan," ucap Amelia sembari menaruh Ayam goreng di meja. "Mas mandi dulu, nanti kita malam bareng," "Iya sayang," Ryan melangkah ke kamar. Mandi juga berganti pakaian. Ryan terlihat segar. Waj

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 62

    "Kenapa diam Tania?" "Kamu masih memikirkan Ryan? Laki- laki pengecut seperti itu masih kau pikirin! Kurang kerjaan aja !" Arga selalu marah apabila Tania memikirkan Ryan. "Aku nggak mikirin Ryan kak, tapi memikirkan bagaimana membalas sakit hatiku!" ucap Tania sambil mengepalkan tangan menahan marah di dada. "Hemm ... sampai kapan kau memelihara dendam di hati? Bikin sakit aja!" "Udahlah ... tak ingin dengar alasanmu, kak Arga pingin kamu melupakan Ryan dan menerima Arnold. Itu demi kebaikanmu!" Arga berlalu dari hadapan Tania. Memberi ultimatum telak. Menbuat Tania tak berkutik. Apakah aku harus menerima Arnold? Tania melangkah gontai ke kamar. Ia menjatuhkan dirinya di Bed. Menarik selimut sampai ke leher. Memejamkan mata berharap pelangi datang lewat mimpinya. Tania mengejap matanya tatkala sinar mentari menerobos lewat celah kecil dari jendelanya. Dan m

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 61

    Arnold masih berada di Hotel mewah. terpekur sendiri. Memikirkan Tania. Mencoba menghubungi gawainya tapi tak aktif. Kangen di dada serasa akan meledak. Akhirnya ia menemui kembali Tania. Bukankah cinta harus di perjuangkan? Pikir Arnold. Di depan Apartemen kakaknya. Ia memencet bel. Ting tong. Arnold berniat ingin melamar Tania secara baik- baik. Tania bangkit dan membuka pintu. Alangkah terkejutnya ia saat tau Arnold ada di depanya. "Arnold ...." gumam Tania lirih. "Iya ini aku, sambil memegangi daun pintu. Tania menatap manik mata milik Arnold. Ada cinta yang dalam di matanya. "Ada apa, kenapa menatapku seperti itu?" Arnold tersenyum semanis mungkin di hadapan belahan jiwanya. "Tania ... aku ingin melamarmu," Jantung Tania serasa ingin melompat keluar juga deg- deg an. Senang mendapat perhatian dari lak

  • Terjerat Cinta Dosen   Bab. 60.

    Ryan menyuruh Mamanya duduk di sofa, ia kembali berkutat dengan pekerjaanya. Agar tak mengganggu konsentrasinya. Akhirnya Mama Lina mau menuruti anaknya duduk di sofa. Tapi mulutnya tak bisa berhenti ngomel. "Kamu tuh keterlaluan banget ya, udah lupa sama Mamamu ini hah?! Beberapa Bulan tak ada kabar!" "Tapi Ryan selalu komunikasi sama kakak Ma?" "Kalau kakakmu aja di hubungi masa sama Mama nggak?" Lina semakin emosi. Anak bungsunya ini bikin gemes. Ryan kembali menekuri pekerjaanya. Tanpa melirik Mamanya. Tapi Mamanya masih aja nyerocos. "Kamu tuh belum tau rasanya jadi orang Tua sih!" Deg Hati Ryan tercubit. Ada Nyeri menyapa. Mencoba sabar omelan Mamanya. 'Ya Tuhan, sabarkanlah hamba menghadapi Mama' "Oh ya Si Amel udah hamil belum?" "Belum, kenapa Ma?&n

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status