Share

Peri Cahaya

"Iya, sesi latihan sudah berakhir," sahutnya seraya bersiap untuk melakukan latihan selanjutnya.

"Kenapa tidak pulang bersama yang lain?" Sasmaya menghidupkan kompor gas.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin lebih lama di sini. Kau memasak sesuatu?" Ale memperhatikan gerak-gerik Sasmaya yang tertangkap kamera smartphone-nya.

"Merebus air untuk membuat secangkir kopi," sahutnya sembari menuangkan air yang baru saja mendidih ke dalam cangkir berisi bubuk kopi.

Sasmaya membawa cangkir kopinya ke meja makan bersama beberapa cemilan. Duduk manis sembari memperbaiki letak smartphone-nya. Agar lebih mudah untuk tetap mendapatkan sudut gambar yang bagus dan jelas saat mereka berdua berbincang tanpa meninggalkan aktivitas masing-masing.

"Kau tidak takut gemuk?" Ale kembali mengerutkan kening.

Sangat jarang para wanita mengkonsumsi makanan meski hanya makanan ringan di tengah malam seperti itu.

"Tidak, aku tidak pernah pusing dengan be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status