Share

4. Laki-laki Angkuh

"Cepat! Jangan menyita waktu Saya! Saya juga mempunyai kesibukan yang tidak bisa ditunda lagi! Bahkan, saya juga sudah sangat terlambat untuk menghadiri rapat, dan semua ini karena kamu!" maki laki-laki asing itu sambil menunjuk ke arah Fiza.

Fiza pun tidak ingin tinggal diam, dengan penuh percaya diri, akhirnya gadis cantik itu pun membuka suaranya. Meski gadis itu akui jika memang bersalah, karena kecerobohan yang tanpa sengaja dia lakukan.

"Baik. Saya akan bertanggungjawab, tetapi beri Saya waktu. Saya harus menghubungi orangtua Saya terlebih dahulu, karena saat ini saya tidak membawa uang banyak untuk mengganti kerugian mobil kesayangan Anda." ujar Fiza sambil menekankan kata mobil kesayangan kepada laki-laki angkuh itu.

Sambil memicingkan matanya, pria itu pun menyeringai dan memasukkan kedua tangannya di saku celana.

Fiza yang melihat tingkah dan sikap angkuhnya, hanya memutar bola mata malas. Kemudian gadis itu pun segera menghubungi Papahnya, agar Beliau bersedia untuk menolongnya, dengan mentransfer sejumlah uang untuk biaya ganti rugi mobil si angkuh itu.

Tut...

Tut...

Tut...

Beberapa kali melakukan panggilan kepada Papahnya, kini panggilan dari Fiza diabaikan begitu saja oleh Fathan. Sehingga membuat gadis itu hanya bisa memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya.

"Tolong, tunggu sebentar! Saya akan mencoba untuk menghub-"

"Ckk!! Saya tidak memiliki banyak waktu lagi, sekarang juga kamu harus ikut dengan Saya, dan mempertanggungjawabkan perbuatan kamu dengan cara Saya sendiri!" titah laki-laki angkuh itu yang tiba-tiba mencekal pergelangan tangan Fiza dengan erat.

Gadis cantik itu pun tidak terima dengan perlakuan kasar yang dilakukan pria itu kepadanya. Tetapi percuma saja. Karena saat Fiza memberontak pun dia hanya akan menyakiti dirinya sendiri.

"Lepaskan Saya! Kamu tidak bisa memaksa Saya untuk mengikuti semua perintah Anda!" tolak Fiza dengan suara yang cukup lantang.

Sedangkan laki-laki angkuh itu sama sekali tidak menggubris ucapannya. Bahkan dengan kasar dia menghempaskan tubuh gadis itu ke dalam kursi penumpang tepat di samping kemudi.

"Diam! Atau Saya akan bertindak lebih kasar kepada kamu!" ancam laki-laki angkuh itu dengan sorot mata yang tajam.

Seketika gadis cantik itu pun terdiam dan memalingkan wajahnya dari laki-laki itu. Kini pandangannya teralihkan ke arah samping, lebih tepatnya ke luar jendela.

Di sepanjang perjalanan Fiza bergelut dengan pikirannya sendiri, saat gadis itu meninggalkan mobilku di pinggir jalan. Yang dia pikirkan saat ini adalah bagaimana nasib mobilnya yang tanpa sengaja dia tinggalkan begitu saja, tanpa membawa serta kunci dan tas selempang miliknya.

"STOP! Bagaimana dengan mobilku? Saat ini aku sama sekali tidak membawa tas dan dompetku, sedangkan kunci mobilku juga tertinggal di sana," pekik Fiza dengan suara yang sedikit meninggi.

Laki-laki angkuh itu hanya berdecak dan menatap lurus ke depan tanpa menatap ke arah gadis cantik di sampingnya.

"Kamu tenang saja. Mobilmu aman dan baik-baik saja, ada orangku yang akan mengurusnya nanti. Jadi kamu hanya perlu memikirkan bagaimana cara untuk mempertanggungjawabkan kecerobohan mu itu? Dan Saya harap mobil kesayangan Saya kembali mulus seperti tadi, sebelum kamu melakukan kecerobohan itu," ujar laki-laki angkuh itu dengan nada dingin.

Setelah mendapatkan ucapan dari laki-laki angkuh itu. Fiza hanya bisa mencebikkan bibir dan memakinya dalam hati.

'Huft! Mengapa sial banget sih aku hari ini? Apakah laki-laki memang seegois itu? Sehingga selalu memaksakan kehendaknya kepada kaum wanita seperti kami. Huh! Benar-benar menyebalkan!' gerutu Fiza dalam hati.

Suasana pun kembali hening, tanpa sepatah katapun saat ini terucap dari mulut mereka.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status