Share

3. Pertemuan yang Tak Terduga

"Katakan dengan tegas, Fiza! Tidak ada seorang Queen Mafia yang bersikap lemah lembut dan lembek seperti mu! Kamu harus bisa menjadi wanita yang kuat dan tegas, apalagi nanti kamu yang akan mengambil semua keputusan yang ada. Jadi mulailah belajar sekeras mungkin mulai dari sekarang!" titah Fathan dengan rahang yang mengeras dan tatapan tajamnya.

Meskipun tubuh Fiza sedikit gemetar, tetapi gadis itu harus bisa menaklukkan hati Papahnya terlebih dahulu. Agar dia tidak terkekang oleh peraturan konyol yang telah di buat oleh pria paruh baya itu.

"Baik aku ingin Papah masih memberikan ku kebebasan tanpa menuntut apapun dariku, sebelum aku menjadi seperti yang Papah inginkan. Dan jika nanti aku sedang melakukan pengintaian, maka Papah tidak boleh ikut campur dalam rencana yang akan aku lakukan nanti." jelas Fiza dengan raut wajah yang datar.

"Brak!"

"Apa kamu benar-benar ingin bermain-main dengan Papah? Apa kamu pikir kamu sehebat itu untuk membuat rencana, tanpa bantuan dari Papah? Huh?" hardik Fathan dengan rahang yang mengeras dan mata yang menggelap.

Jujur saja, melihat Papahnya yang berubah seperti iblis, membuat gadis itu sedikit merinding dan gemetar. Kini tatapannya benar-benar ini menusuk dan membantainya.

Akan tetapi itu semua tidak membuat pertahanan gadis cantik itu goyah. Karena syarat yang dia ajukan pun juga tidak terlalu sulit untuk disepakati oleh mereka.

"Baik. Jika Papah menolaknya, maka jangan pernah memaksa ku untuk menjadi pengganti Papah. Dan silahkan minta secara langsung kepada anak manja Papah untuk menggantikan posisi itu." tegas Fiza yang tak ingin kalah dari Papahnya.

Sesaat suasana pun hening, kini perlahan sorot mata yang tadi menggelap kini perlahan mulai sedikit bersinar kembali. Kemudian Fathan menatap penuh harap kepada putrinya.

"Baiklah. Papah tidak akan mengatur mu, akan tetapi jika kamu mengalami kesulitan. Maka Papah juga harus ikut turun tangan untuk melindungi mu. Dan ini tidak bisa kamu tolak dan bantah lagi, apa kamu mengerti?" tegas Fathan sambil menyipitkan matanya.

Setelah sedikit melakukan perdebatan antara Fiza dan Papahnya. Akhirnya kemenangan berada di pihak gadis cantik itu, meskipun Papahnya sedikit tidak terima dengan rencana yang akan dia lancarkan.

Tanpa ingin membuang-buang waktu lagi, Fiza pun bergegas untuk meraih kunci mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.

"Braaakkk!!"

Saat ini Fiza benar-benar kehilangan konsentrasi dalam mengemudikan mobil, dan tanpa sengaja hantaman yang cukup keras kini terdengar, ketika mobil yang dia kemudikan menabrak mobil seseorang yang sedang terparkir di pinggir jalan.

Entah apa yang sebenarnya gadis cantik itu pikirkan, sehingga membuat konsentrasinya benar-benar menghilang.

Tok...

Tok...

Tok...

Kini seseorang yang keluar dari mobil sport berwarna hitam, menghampiri mobilnya sambil menggedor-gedor kaca mobil yang Fiza kemudikan.

Sesaat Fiza pun langsung tersadar dari lamunannya, ketika sosok laki-laki asing tersebut telah berada di samping mobilnya.

Mau tidak mau, Fiza pun harus keluar dan melihat bagaimana kondisi mobil sport yang telah dia tabrak.

"Maafkan saya, Pak! Saya benar-benar tidak sengaja melakukannya, Saya-"

Belum selesai dia mengucapkan permohonan maaf. Tiba-tiba laki-laki asing itu memotong ucapannya.

"Tidak perlu bertele-tele, kamu langsung lihat saja bagaimana kondisi dan kerusakan mobil Saya, akibat kecerobohan yang telah kamu lakukan?" ujar laki-laki asing itu dengan angkuhnya.

"Dan saya harap kamu juga mengerti apa yang seharusnya kamu lakukan saat ini, karena saya tidak mempunyai banyak waktu untuk menjelaskan semuanya. Sekarang juga kamu harus bertanggungjawab, dengan mengganti rugi kerusakan pada mobil kesayangan Saya!" imbuhnya lagi dengan penuh penekanan.

Fiza yang mendengarnya, hanya terdiam sambil melirik ke arah mobil yang telah dia tabrak tadi.

'Mampus aku!'

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status