Share

BAB 27

Author: Rose
last update Last Updated: 2025-07-06 10:43:56

“Latisha.”

Refleks, tubuhnya menegang. Ia menoleh cepat, nyaris terlonjak kaget. Panik melintas sekejap di wajahnya.

“Sial! Gue ketahuan?” batinnya mendesah, canggung.

Sagara memutar tubuh perlahan, bersandar pada kursinya. Tatapannya mengarah padanya—tenang, tapi sulit ditebak. “Belum tidur?”

Latisha cepat-cepat menyusun ekspresi santai. “Eh… belum. Tadi cuma mau ambil air,” katanya sambil tersenyum canggung.

Sagara mengangguk tipis. “Kamu bisa tidur duluan. Saya masih ada yang harus diselesaikan.”

Namun langkah Latisha tak kunjung bergerak. Pandangannya terarah pada jam dinding, lalu kembali pada Sagara yang terlihat lelah tapi tetap memaksa duduk tegak.

“Tapi ini udah tengah malam, Pak. Waktunya istirahat…” ucapnya pelan. Meski lirih, suaranya cukup jelas untuk didengar.

Sagara menatapnya sesaat. Ada jeda. Seolah sedang mempertimbangkan—apakah itu bentuk perhatian atau sekadar basa-basi.

“Sebentar lagi,” jawabnya akhirnya, singkat.

Latisha diam sejenak, lalu memberanikan diri melan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Atasanku   BAB 53

    “Ca, itu siapa?” tanya Nadya sambil mencondongkan tubuh sedikit ke arah Latisha. Pandangannya tertuju pada seorang pria yang berdiri di samping Sagara, rambutnya dikuncir rapi ke belakang, wajahnya tegas namun santai.“Namanya Daniel,” jawab Latisha dengan nada ringan. Ia tahu, sosok itu memang mudah mencuri perhatian. Daniel memiliki rambut gondrong yang selalu ia ikat saat acara formal seperti ini, memberinya kesan rebel tapi tetap rapi.“Wujudnya bad boy banget,” gumam Nadya sambil meneliti penampilan pria itu dari atas sampai bawah. Kemeja putihnya sedikit oversize, dua kancing teratas dibiarkan terbuka, dan cara ia berdiri pun lebih mirip seniman ketimbang karyawan kantoran.“Lo kenal?” tanya Nadya sambil melirik ke arah Latisha, matanya menyipit penuh rasa ingin tahu.Latisha menggeleng santai. “Enggak, cuma tau aja. Suami gue sempat nyebut kemarin,” jawabnya, lalu kembali fokus menatap layar komputer.Sementara itu, pandangan Nadya belum beranjak dari sosok pria yang sedang ber

  • Terpaksa Menikahi Atasanku   BAB 52

    “Maaf ya, Pak.” Suara pelan itu membuat Sagara menoleh. Keningnya sedikit berkerut, menatap wajah istrinya yang tampak ragu.“Untuk?” tanyanya singkat.“Semuanya,” jawab Latisha lirih. Entah kenapa, sampai sekarang pun rasa bersalah itu masih saja menempel di hatinya. Ia tahu, pernikahan mereka dimulai dari keadaan yang tidak biasa, walaupun Sagara yang menawarkan pernikahan itu, tetap saja Latisha merasa telah menyeret pria itu ke dalam pusaran masalahnya.Sagara menghela napas perlahan, lalu berbalik sepenuhnya menghadap istrinya. Tatapannya hangat, dalam, dan tenang.“Saya tidak pernah merasa kamu punya salah. Tapi kalau pun ada, saya sudah memaafkannya,” ucapnya lembut.Latisha mengerucutkan bibirnya, cemberut kecil.“Kenapa? Mau dicium?” goda Sagara dengan nada santai.Latisha langsung menggeleng kuat, wajahnya memerah.“Kesalahan saya banyak, tahu, Pak,” ujarnya, mencoba menutupi rasa gugupnya dengan nada manja.Sagara tersenyum tipis, sudut bibirnya terangkat.“Oh ya? Coba seb

  • Terpaksa Menikahi Atasanku   BAB 51

    "Ma..."Suara lembut itu membuat Hana menoleh pelan. Ia yang sejak tadi duduk di ruang tengah dengan televisi menyala namun tak benar-benar ditonton, mendapati sosok yang sudah lama tidak ia lihat."Icha..." gumamnya lirih, seolah tak percaya kalau putrinya benar-benar datang ke rumah."Mama apa kabar?" tanya Latisha dengan senyum kecil, langkahnya ragu tapi penuh harap."Seperti yang kamu lihat, Mama baik," jawab Hana datar. Ia mencoba bersikap biasa, seolah kedatangan Latisha tidak menggetarkan dadanya. Padahal hatinya berdebar hebat, karena rindu yang ditahan selama berbulan-bulan itu kini terasa menyesakkan.Latisha menarik napas, lalu duduk di samping ibunya. “Icha bawain cookies kesukaan Mama, loh.” Ia membuka kotak kertas berwarna cokelat muda, aroma mentega dan cokelat segera menguar di udara.Dulu, setiap kali Hana lelah sepulang kerja, Latisha kecil selalu datang membawa toples cookies hangat. “Supaya Mama senyum lagi,” katanya waktu itu. Namun, hubungan mereka berubah dingi

  • Terpaksa Menikahi Atasanku   Bab 50

    "Kamu atau saya duluan?" suara Sagara terdengar pelan namun mantap.Latisha mengerutkan dahi, bingung. "Apa?""Mandi," jawab Sagara singkat."Oh… Bapak duluan aja," ucap Latisha buru-buru. Suaranya terdengar kecil, nyaris tenggelam oleh degup jantungnya sendiri."Oh... Bapak duluan aja," sahut Latisha cepat. Ia masih saja belum bisa sepenuhnya percaya dengan apa yang sedang dijalaninya.Mulai hari ini, ia resmi menjadi istri dari Sagara yang sesungguhnya tanpa adanya kesepakatan lagi.Sesuatu yang dulu tak pernah terbayangkan. Bahkan Latisha sempat merasa hidupnya akan benar-benar berakhir ketika pernikahannya dengan Danu gagal. Tapi ternyata, Tuhan menunjukkan jalan lain. Jalan yang membawanya ke titik ini, menjadi seoranh istri dari seorang pria bernama Sagara.Ia bangkit pelan dari duduknya, berjalan ke arah lemari. Tangannya ragu-ragu saat hendak mengambil pakaian ganti untuk Sagara. Meski hanya hal kecil, ia ingin membalas kebaikan pria itu dengan caranya sendiri. Menjadi istri ya

  • Terpaksa Menikahi Atasanku   BAB 49

    “Udah selesai?” tanya Latisha begitu Sagara masuk ke kamar.Sagara hanya mengangguk lalu berjalan mendekat, wajahnya dibuat semelas mungkin. “Senin nanti Daniel mulai kerja. Kamu harus bantu saya awasin dia,” ujarnya sambil naik ke ranjang bersandar di headboard ranjang seperti dirinya.Latisha menyergit bingung. “Kenapa harus diawasi segala?”“Saya takut dia berulah.” Nada Sagara terdengar seperti orang tua yang khawatir anaknya nakal di sekolah.Latisha terkekeh, menatap wajah suaminya yang terlalu serius. “Berulah gimana? Dari yang saya lihat, Mas Daniel baik kok, Pak. Mas Daniel justru lebih humoris daripada Bapak, jadi saya rasa lebih mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri di kantor."Sagara mendengus kecil. “Jangan bandingkan saya sama dia.”“Loh, kan bener,” sahut Latisha sambil menahan senyum. Ia memang belum lama mengenal Daniel, tapi menurutnya, adik iparnya itu jauh dari kesan merepotkan. Justru lebih hangat dan ramah dibandingkan Sagara yang kadang terlalu kaku.“Kamu tah

  • Terpaksa Menikahi Atasanku   BAB 48

    “Mas,” panggil Daniel dari balik pintu ruang kerja. “Hm,” gumam Sagara tanpa mengalihkan pandangan dari dokumen di mejanya. Daniel mengintip sebentar sebelum melangkah masuk. Ia menarik kursi lalu duduk tepat di hadapan kakaknya. “Kenapa?” tanya Sagara akhirnya, nada suaranya tetap tenang seperti biasa. “Aku tadi ketemu Clara,” ucap Daniel hati-hati. Kali ini Sagara mengangkat kepalanya. Tatapannya lurus, datar, namun sama sekali tidak terguncang. “Saya sudah tahu kalau dia kembali,” jawabnya ringan, seolah nama itu tak lagi punya kuasa sedikit pun atas dirinya. Daniel menatap lekat, berusaha membaca ekspresi kakaknya. Ada sedikit rasa aneh, karena dulu hanya dengan mendengar nama Clara saja, Sagara pasti sudah berubah murung. Tapi sekarang… ia terlihat biasa saja. Daniel cukup lega sekaligus heran. “Tisha?” tanyanya ragu. “Mereka sudah bertemu,” Sagara menyandarkan tubuh ke kursi. “Dan saya rasa, Latisha tidak masalah dengan masa lalu saya itu.” Tentu saja tidak sepenuhnya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status