Share

Kembalinya Raisya

last update Last Updated: 2023-07-05 19:10:52

Amisha tidak bisa tidur. Dia takut Anggara tiba-tiba datang dan melakukan hal yang tidak diinginkan padanya. Tatapan mata Anggara padanya tadi membuat Amisha ketakutan. Sebisa mungkin dia terlihat biasa saja. Jangan sampai Anggara tahu kalau dia ketakutan.

Sementara pria yang Amisha takuti sudah terlelap. Tidak biasanya Anggara tidur sebelum larut malam. Bahkan kini dia tengah bermimpi indah. Pikiran buruk tentang sesuatu yang ingin dia lakukan pada wanita itu, di tekannya dalam-dalam.

Pagi-pagi sekali sebelum Anggara bangun, Amisha sudah keluar dari apartemen. Dia semangat sekali untuk bekerja. Di hari pertamanya, Amisha ingin memberi kesan yang baik dengan tidak membuat si pemilik laundry kecewa.

Amisha disambut hangat pemilik laundry. Bu Sari namanya. Dia langsung diberi seragam bertuliskan laundry Jaya Amanah. Hari pertamanya bekerja, dia akan mengantarkan pakaian yang sudah dicuci bersih kepada para pelanggan.

"Selamat bekerja dan hati-hati," ucap Bu Sari. Amisha pun pamit. Dia mulai mengantarkan pakaian bersih sesuai arahan Bu Sari.

"Bismillah! Semoga aku bisa bekerja dengan baik dan tidak mengecewakan Lastri juga Bu Sari."

Motor matic berwarna merah itu mulai melaju. Dengan dibantu ponsel pintarnya, Amisha mulai menjajal jalanan yang belum diketahuinya.

Dengan semangat empat lima, Amisha pergi menuju satu per satu rumah konsumen laundry. Dia yakin pasti bisa melewati semuanya. Sebelum menjadi orang kaya, Amisha dan kakaknya adalah orang tidak punya. Mungkin bukan hal yang sulit baginya jika harus hidup seperti dulu.

"Semangat, Sha. Kamu pasti bisa!" Amisha menyemangati diri sendiri.

Tinggal satu konsumen lagi, dia harus menyelesaikannya. Sebentar lagi dia harus masuk kuliah. Semangatnya untuk meraih cita-cita masih berkobar.

Hari beranjak siang. Pekerjaan Amisha sudah selesai. Dia kembali ke laundry. Bu Sari senang dengan kinerja wanita itu. Dia mampu mengerjakan pekerjaannya lebih cepat.

Masih ada waktu satu jam sebelum jam kuliah. Amisha akan memanfaatkan waktunya untuk makan dulu. Saat di apartemen, dia hanya sarapan roti yang kemarin dibelinya. Kini perutnya sudah merasa lapar lagi.

Amisha mencari tempat makan yang sesuai dengan isi kantongnya. Bukan restoran juga kafe yang menjadi tempat tujuannya untuk makan melainkan warung nasi di pinggir jalan. Beruntung masih ada uang yang tersisa. Nasi juga sayur lodeh menjadi pilihan wanita itu. Tidak lupa ikan asin juga sambalnya. Seketika Amisha teringat dengan masa lalunya, dimana dia dan kakaknya hidup susah. Mereka bisa makan kalau sudah selesai membantu tetangganya di warung nasi.

Amisha dan Dito bekerja sebagai pencuci piring di warung nasi milik tetangganya. Sesekali mereka berjualan keliling. Apa pun mereka kerjakan selama uang yang dihasilkan halal.

"Ini tidak seberapa. Aku bahkan pernah gak makan selama dua hari," gumam Amisha dengan mata berkaca-kaca.

Yang paling Amisha sesalkan bukan kondisinya yang kembali seperti dulu, tetapi sikap Dito padanya sekarang. Cuek dan acuh.

Saat Amisha menikmati makanannya, sudut matanya melihat dua orang yang tidak asing di mata Amisha. Dia memelototkan matanya karena kaget.

"Bukannya Kak Raisya baru pulang besok? Tapi, kok, dia …?" Amisha melihat kakak iparnya sedang bersama Anggara masuk ke restoran yang ada di seberang warung nasi. Dia mengepalkan tangannya. Setelah Anggara menikah pun, dia masih menjalin hubungan dengan kakak iparnya.

Amisha mengeluarkan ponsel miliknya. Dia menghubungi pegawai di rumah kakaknya. Tidak mungkin Amisha menghubungi kakaknya, Dito tidak pernah menerima panggilan darinya.

Dari informasi yang pegawai kakaknya katakan, Raisya belum pulang. Dia akan pulang esok hari. Itu tandanya, kakak iparnya berbohong pada semua orang. Padahal dia sudah kembali pulang.

Satu jam berselang, Raisya dan Anggara baru keluar dari restoran. Layaknya pasangan kekasih lainnya, mereka berjalan dengan bergandengan tangan. Wajah mereka tampak jelas memperlihatkan kebahagiaan. Sementara Amisha kini berada tidak jauh dari pangkalan ojek. Dia akan mengikuti ke mana mereka pergi.

Sebuah hotel menjadi tujuan mereka. Kaki Amisha sampai bergetar saat mengikuti langkah mereka yang menuju salah satu kamar. Rupanya sudah sejauh itu perselingkuhan mereka. Keluar masuk kamar hotel.

Amisha memutuskan untuk diam tidak jauh dari kamar yang mereka masuki. Setelah lima belas menit berlalu, Amisha mencari benda yang bisa dilempar. Seorang pelayan yang keluar dari salah satu kamar menarik perhatiannya. Dia melihat gelas di atas nampan. Pelayan menyimpannya sebelum masuk kembali ke kamar yang lainnya.

Amisha bergegas mengambil gelas itu sebelum pelayan kembali. Dia menunggu waktu yang aman untuk membuat gaduh di depan kamar kakak iparnya. Setelah dirasa semua aman, Amisha melempar gelas tepat di pintu kamar hingga jatuh dan menimbulkan bunyi yang sangat keras. Dia yakin orang yang ada di dalam pasti mendengarnya. Tidak berselang lama, pintu kamar terbuka. Amisha bisa melihat Anggara yang hanya memakai kolor pendek sementara Raisya hanya dibalut selimut. Sudah dapat Amisha tebak sedang apa mereka di dalam.

Amisha hanya bisa menahan sesak di dadanya. Kakak ipar yang sangat disayanginya benar-benar tega mengkhianati kakaknya. Padahal mereka terlihat harmonis dan sekalipun tidak pernah terlihat bertengkar. Wanita itu jadi bertanya-tanya tentang alasan kakak iparnya berselingkuh.

Amisha putuskan untuk pulang ke apartemen. Dia urung ke kampus. Suasana hatinya kini tengah buruk, dia tidak mungkin bisa belajar dengan baik.

Ingin rasanya Amisha menghancurkan isi apartemen pria itu hingga tidak berbentuk. Marah juga geram dengan perbuatan yang mereka lakukan. Jika memang Raisya sudah tidak mencintai kakaknya, kenapa dia tidak meminta cerai saja dan mengakhiri perselingkuhan mereka dengan hidup bersama dalam sebuah pernikahan.

Amisha kini berubah pikiran. Dia tidak akan menyelamatkan keutuhan pernikahan kakaknya, melainkan menyelamatkan kakaknya dari Raisya yang sudah berkhianat. Wanita seperti Raisya tidak layak untuk pria sebaik Dito.

Saat Amisha tengah duduk termenung di balkon apartemen, dia dibuat kaget dengan suara pintu yang dibanting dengan sangat keras. Dia bergegas melihat siapa yang datang. Matanya menatap tidak percaya saat melihat Anggara masuk dengan wajah penuh amarah. Padahal satu jam yang lalu Amisha melihat pria itu tersenyum bahagia.

Anggara langsung masuk ke kamarnya dengan kembali membanting pintu lebih keras dari sebelumnya.

"Bukannya mereka yang habis begituan suka terlihat happy? Kenapa dia pulang dengan marah-marah?" gumam Amisha.

Amisha memutuskan untuk keluar dan duduk di taman. Dia enggan bertemu dengan Anggara yang terlihat tengah marah. Takut dirinya menjadi sasaran kemarahan pria itu.

Saat tangannya meraih kenop pintu, Anggara menarik pinggang Amisha dan membawanya ke dalam pelukan pria itu. Dengan wajah penuh amarah, Anggara hendak mencium Amisha. Wanita itu terus berontak dan tidak membiarkan Anggara mengambil first kiss-nya.

Plaak!

Sebuah tamparan seketika mendarat dengan sempurna.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Mainan Anak Cupu

    Setelah mendesak Marsel, Anggara tidak mendapatkan jawaban pasti. Dia diminta mencari tahu sendiri siapa Arjuna sebenarnya. Orang yang Jon kirim untuk mencari tahu belum juga membawakan kabar terbaru."Menurutmu, mereka ada hubungan apa, Jon?" Terlihat wajah Anggara yang kebingungan. Sejak tadi dia mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri."Ibu dan anak." Tetap jawaban itu yang Jon berikan. Dia bahkan merasa yakin kalau mereka punya hubungan darah.Sementara di rumahnya, Arjuna tengah duduk melamun. Dia memikirkan kejadian yang terjadi di taman. Awalnya dia ingin mempersatukan kedua orang tuanya, tetapi tiba-tiba ada rasa marah saat anak itu melihat ibunya merintih kesakitan. Takut pria itu kembali melukai batin ibunya. Arjuna sebenarnya sudah memberi celah untuk ayahnya masuk. Dia ingin memulai dari awal. Saat main bola, Arjuna bukan tidak tahu kalau itu Anggara. Dia tahu, sangat tahu, hanya saja Arjuna ingin membiarkannya saja. Seandainya Anggara tahu, Arjuna ingin sekali memeluk

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Siapa Arjuna?

    Anggara mencari keberadaan Amisha. Tiba-tiba wanita itu menghilang. Di dalam kerumunan itu, Anggara tidak menemukan keberadaan wanita yang dicintainya ataupun anak yang bersama wanita itu."Cari dia, Jon! Temukan sampai dapat!" titah Anggara. Mereka berpencar mencari keberadaan Amisha. Seluruh tempat tidak lepas dari pencarian mereka, hingga toilet pun mereka telusuri."Bagaimana, Jon?" tanya Anggara. Terlihat raut cemas di wajah pria itu."Maaf. Saya tidak menemukannya." Hanya dalam sekejap mata, Amisha dan Arjuna menghilang dari pandangan mereka. Semua area permainan salju sudah ditelusuri, tetapi hasilnya nihil. Amisha ataupun anak itu tidak ditemukan."Pokoknya Juna gak mau nonton film horor." "Tapi Bubun maunya nonton itu." Anggara dan Jon melirik ke arah suara. Orang yang mereka cari ada di belakang. Bergegas Anggara berbalik, belum saatnya Amisha melihat dirinya.Arah datangnya Amisha dari sebuah tempat makan siap saji. Anggara menduga mereka baru saja makan. Pantas saja di

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Menemui Amisha

    Anggara mengerutkan keningnya, tidak paham dengan yang dikatakan Jon. Tidak mungkin anak itu anaknya Amisha jika anak yang dimaksud sudah duduk di bangku SMA. Amisha pergi dua belas tahun lalu, sementara anak SMA berkisar antara usia enam belas tahun sampai delapan belas tahun. Dia meminta Jon mencari info yang lebih akurat.Perjalanan berjalan dengan lancar. Anggara kini sudah sampai di rumah yang akan ditempatinya. Sebuah rumah minimalis yang tidak jauh dari rumah yang Amisha dan Arjuna tempati. Dia kini butuh waktu untuk istirahat sejenak. Perjalanan dari desa sungguh melelahkan, bukan karena jauhnya, melainkan karena jalan yang belum diaspal.Arjuna terbangun saat terdengar suara teriakan anak-anak dari arah tanah lapang. Dia mengintip lewat jendela. Banyak anak-anak yang tengah bermain bola. Sekilas bibirnya tersenyum, terkenang dengan masa-masa di saat dia seumuran mereka.Setelah menunaikan salat Ashar, Arjuna tertarik untuk menghampiri anak-anak yang bermain di lapang. Duduk d

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Bantuan Marsel

    Arjuna tertunduk. Dia ketahuan menguping obrolan mereka. Beruntung Amisha belum menceritakan semuanya, kalau tidak, Arjuna akan mendengar cerita yang belum pantas didengar anak seusianya."Maaf, Bun. Juna mengaku salah. Itu tidak akan terulang lagi," ucap Arjuna penuh penyesalan."Bubun gak suka dengan sikap kamu ini, Jun. Ada hal yang tidak bisa Bubun ceritakan. Suatu hari nanti, pasti Bubun cerita setelah usiamu dewasa," terang Amisha. Arjuna mengangguk paham."Sha, jangan marahi Juna. Dia pasti ingin tahu kisah kamu. Apalagi ada sosok Anggara yang belum dikenalnya. Dia pasti penasaran." Salman bersuara.Di saat perbincangan masih berjalan, Marsel menghubungi nomor Arjuna. Bergegas anak itu pamit untuk menjawabnya. "Arjuna mirip sekali dengan Anggara, Sha. Jika suatu hari nanti dia melihat Arjuna bersamamu, aku yakin Anggara pasti tahu siapa Arjuna baginya." Apa yang Lastri katakan memang benar. Itu juga yang membuatnya takut. Meskipun

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Kembali Bertemu Sahabat

    Amisha duduk di teras bersama tamunya. Dia tidak berani membawa seorang pria masuk ke rumah sementara tidak ada orang lain di sana. Laksmi sedang membeli beberapa kebutuhan di supermarket terdekat."Maaf jika kedatanganku mengganggumu, Sha. Aku juga gak sengaja ke sini. Tadi kulihat kamu lagi nyapu, makanya aku samperin untuk memastikan itu kamu," ucap Salman. "Gak papa. Lastri gak ikut?" tanya Amisha."Dia gak ikut. Aku lagi ada tugas kantor, mengontrol proyek baru. Saat mau pulang, atasanku meminta untuk mengecek proyek di dekat sini." Amisha terdiam. Dia merasa canggung berduaan dengan pria itu, apalagi sekarang Salman adalah suami sahabatnya. Dia takut kebersamaan mereka menjadi fitnah."Apa ada hal penting yang ingin kamu bicarakan?" Amisha sudah mulai tidak nyaman. "Tidak ada. Aku hanya mampir saja dan memastikan kalau yang kulihat itu beneran kamu, Sha." Untuk sesaat keduanya terdiam, sibuk dengan pikirannya masing-masing. Amisha takut putranya segera kembali dan bertanya-t

  • Terpaksa Menikahi Selingkuhan Kakak Ipar    Menjalin Hubungan Baik

    Arjuna sampai rumah dengan napas terengah-engah dan keringat bercucuran di dahi. Anak itu sudah tidak sabar ingin bertemu dengan ibunya. Untuk pertama kalinya dia terpisah meskipun hanya dua hari saja."Bubun belum sampai, Den. Mungkin satu jam lagi," ucap Laksmi. Dia bisa menebak alasan anak itu pulang dengan berlari."Kamar Bubun sudah dirapikan, Bi?" Laksmi mengangguk."Makanan sudah siap?" Kembali Laksmi mengangguk."Bunga. Aku mau beli buket bunga buat Bubun." Arjuna berbalik dan hendak pergi lagi."Kenapa gak buat saja, Den? Banyak bunga di taman," saran Laksmi. Arjuna menepuk jidatnya."Bibi bantu aku, ya!" pinta Arjuna. Laksmi mengangguk setuju.Setelah mengganti pakaiannya, Arjuna menghampiri Laksmi yang sudah lebih dulu ke taman. Ada bunga lili putih, bunga kesukaan Amisha. Arjuna tertarik untuk merangkai bunga itu dan diberikan pada ibunya."Apa Bubun akan suka bunga ini, Bi?" Arjuna terlihat ragu. Dia takut kembali mendapat penolakan."Bubun pasti suka, Den. Setahu Bibi, b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status