Share

3. Bermain Api

"Aku mencintai kamu karena kamu suamiku. Aku hanya pengganti Kak Lussy."

"Aku mulai mencinta kamu Laura. Aku sudah tidak cinta pada Lussy, tolong percyalah padaku!"

"Lepaskan aku, aku mau mandi. Kamu tidur saja, aku malas dengan kamu." Laura langsung mendorong Brian dan dia langsung turun dari ranjang menuju kamar mandi.

Saat itu Laura mandi di kamar mandinya. Lussy menerobos masuk ke kamar Brian. Brian membungkam mulut Lusssy dan mencium Lussy agar tidak berteriak. Brian tidak mau Laura kembaran Lussy itu tahu tentang hubungan terlarang ini dengan kakak kembar Laura.

"Diam kamu, dasar tidak tahu malu. Kenapa masuk ke kamarku? Kamu tahukan Laura sedang mandi?"

"Brianku sayang. Kamu itu cintaku dan kamu itu priaku jangan sentuh adik kembarku. Aku tahu dia masih perawan. Apa dia mau kamu sentuh?"

"Apa? Kenapa tidak ada bekas darah? Apa benar wanita yang aku kira polos itu sudah tidak perawan lagi?" tanya Brian saat dia memeriksa ranjangnya tapi tidak ada bekas darah.

"Dasar bodoh! Laura itu kembaranku dan pastinya sama denganku. Kamu saja yang mengira dia polos dan suci. Ayo ke kamarku saat ini, biarkan saja dia mandi." Lussy menarik Brian keluar dari kamarnya dan menuju kamar Lussy.

"Gila kamu! Dasar kembaran gila. Sumpah dia itu adik kamu dan aku ini suami adik kamu, Lus. Kamu juga tidak perawan wajar saja dia juga tidak perawan. Dia tidak selingkuh seperti kamu, kamu saja yang gila," gumam Brian.

"Hello... Brian sayang. Tunggu saja dia selingkuhin kamu nantinya, seperti saat ini kamu yang bermain api denganku di belakangnya. Karma itu ada, Brian." ejek Lussy.

"Kamu mau tidak? Malam ini aku akan memuaskan kamu di ranjang. Kamu dan Laura sama-sama gadis Kotor, tapi lebih hina kamu dari pada dia," jawab Brian yang emosi lalu memeluk Lussy dan menjamahnya dengan sangat kasar.

Brian ke kamar Lussy dan saat itu mereka bercinta dengan sangat mesra. Laura kembali ke kamarnya sendiri, dia tidak curiga suamianya telah bermain api dengan kakak kembarnya.

Malam itu juga Laura ada panggilan masuk ponselnya. panggilan yang masuk itu dari nomor yang tidak dia di kenal. Laura terkejut kalau yang menelponnya itu terdengar suara laki-laki. Suara laki-laki itu ternyata Rendra yang menelponnya. Lelaki yang lebih muda darinya yang kemarin telah bercinta dengan Laura di hotel.

"Hallo! Kamu tahukan siapa aku?" tanya Rendra melalui ponelnya.

"Gila kamu ya? Untung suamiku keluar malam ini. Kalau tidak gawat banget. Kamu kenapa menelponku? Apa tujuan kamu Rendra? Jangan mengangguku. Salahku apa padamu? Kamu tidak tahu malu nanti kamu dibilang Pebinor?" Jawab Laura.

"Aku menelpon kamu karena aku tertarik padamu. Kamu wanita pertama yang membuakut jatuh cinta."

"Dasar gila! Aku istri orang." Laura marah lalu menutup telpon dari Rendra.

***

Malam hari itu telah berlalu begitu saja dan beganti pagi hari yang sejuk, penuh dengan embun pagi yang basah tapi indah. Matahari mulai menampakkan diri, pagi yang cerah. Namun suasana hati Laura saat itu sedang cemas memikirkan Rendra. Dia juga memikirkan perselingkuhan suaminya dan kembarannya yang telah berangkat kerja pagi-pagi.

Suara bel pintu dipencet dan ada tamu ke rumah Laura.

"Siapa pagi-pagi begini bertamu? Membuatku kesal saja," kata Laura yang mendengar suara bel pintu rumahnya di pencet.

Laura langsung membukakan pintu rumahnya.

"Hai Laura, terimah kasih sudah di bukakan pintunya," kata Rendra.

"Apa? Kamu ini stalker atau penguntit ya? Kamu tahu rumah dan nomor ponselku dari mana? Rendra, aku takut suamiku tahu. Kamu jangan masuk rumah ini, tolong pergi sana," gumam Laura yang membukakan pintu Rendra dan masih terkejut karena pria itu ke rumahnya.

"Aku kesini karena ada urusan dengan suami kamu."

"Tolong jangan beritahukan suamiku kerjadian kemarin malam."

"Aku kesini hanya akan bicara dengan suami kamu. Dia pergi dengan selingkuhannya dan dia tidak akan pulang."

"Rendra, kamu cepat pergi dari rumah ini. Kamu temui saja suamiku. Ada urusan apa kamu kesini?"

"Aku punya video kita bercinta. Aku ingin kamu menuruti aku dan membantuku. Saat ini ikutlah aku ke luar sebentar."

"Baiklah! Aku akan mengikuti kamu asal kamu tidak mengirimkan video itu ke suami kamu."

***

Rendra saat itu mengajak Laura makan bareng dan ke mall untuk beli baju. Laura merasa pria yang lebih muda darinya itu perhatian juga baik padanya. Rendra lebih hangat dan begitu peduli padanya dari pada Brian suaminya. Saat sedang makan ada gadis cantik dan dia berteriak memanggil nama Rendra.

"Rendra sayang! Kamu benarkan mantanku? Aku kangen sama kamu, Rendra." gadis cantik itu lalu memeluk Rendra.

"Silvia, aku sudah ada pacar. Kamu jangan memelukku sembarangan," kata Rendra yang melepaskan pelukkan Silvia.

"Pacarmu cantik dan tubuhnya bagus juga ya? Sial banget, aku tidak bisa move-on darimu. Apakah kamu sudah tidak cinta padaku? Padahal dulu kamu cinta mati padaku." Silvua medengus kesal.

"Ayo pergi sayang! Tinggalkan gadis gila ini," ajak Rendra dia menarik tangan Laura dan pergi dari tempat makan itu.

"Kurang ajar! Dia sudah memilki pacar. Sayang banget padahal dia kaya raya banget dari pada pacarku," kata Silvia.

Laura sebenarnya marah karena Rendra memilik mantan yang begitu cantik. Laura sepertinya agak tertarik pada Rendra karena dia meskipun dingin ke mantannya dia perhatian pada dirinya.

"Itu mantanmu ya? Dia begitu cantik," puji Laura

"Cemburu ya? Aku cinta kamu, Laura. Kita ke hotel lagi, ayolah sayang! Aku kangen sama kamu," ajak Rendra.

"Apa kamu gila, Rendra? Aku ini istri orang ketahuan nanti bagaimana, Ren?"

"Aku bawa baju dan kamu menyamar saja. Kalau kamu tidak mau ingat videonya," ancam Rendra.

"Baik! Aku akan turuti kemauan kamu," jawab Laura.

Mereka pergi ke hotel yang dekat dengan mall dam tempat makan itu. Laura menyamar dengan memakai baju pria. Dia di suruh oleh Rendra dan Laura juga sama-sama selingkuh bermain api di belakang Brian. Tetapi itu bukan kemauan Laura sendiri, dia dipaksa dan diancam oleh Rendra.

"Ayo kita mulai saja! Aku mau cepat selesai dan cepat pulang."

"Baiklah! Aku akan cepat dan hanya kamu wanita yang aku cintai. Aku akan merebut kamu dari dia."

"Jangan pernah kasih tahu suamiku."

Mereka bercinta di hotel itu lalu Rendra akan mengantarkan pulang Laura. Saat di perjalanan pulang Laura dari dalam mobil dia melihat suami dan kembarannnya masuk ke dalam restoran. Brian suami Laura berjalan di sebelah Lussy sambil memeluk pinggulnya dan terlihat mesra.

"Dia suami kamu dan dia kembaran kamu. Mereka terlihat mesra. Apa kamu sangat mencintai suami yang tukang selingkuh seperti dia?"

"Rendra, hatiku sakit. Tolong antarkan aku pulang ke rumah sekarang. Suamiku dan kakak kembarku tega sekali. Mereka makan bersama dengan mesra sedangkan aku tidak di ajak makan sianh di restoran mewah." Laura menangis.

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Allyaalmahira
hiks hiks! yaampun laura aku iku nangis nih
goodnovel comment avatar
Roro Halus
ikutan Laura nangis, nyesek bgt sumpah
goodnovel comment avatar
Rifatul Mahmuda
sakit banget jadi laura
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status