The Billionaire Alpha Calls me Mate

The Billionaire Alpha Calls me Mate

last updateHuling Na-update : 2024-10-12
By:  Jennifer KnightKumpleto
Language: English
goodnovel16goodnovel
10
3 Mga Ratings. 3 Rebyu
111Mga Kabanata
8.2Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

*** Completed*** Elsa's life was simple and uneventful as an omega after she lost her wolf after her parent's death. One day when she moved in with her aunt to her new boyfriend's house her world shifted. Jake Black was the epitome of power, wealth, and allure—the ruthless, billionaire alpha of the Blackmoon pack. He seemed to have everything except a mate. Despite knowing the danger and complications of her forbidden feelings, Elsa found herself irresistibly drawn to her new father figure. She tried desperately to hide her attraction, but every encounter only deepened her turmoil. The real storm began when Jake, behind closed doors, began asserting her as his mate. This was no mere flirtation—a bold claim, a declaration that turned their world upside down. The forbidden romance unfolded with raw emotion and intense conflict, threatening to unravel their lives in ways they could never have anticipated. Can they stay together? Can she get back her wolf and claim her pack back? I nestled closer to Jake, feeling enveloped in warmth and security. I am sure his actions were laced with lust. A soft smile played on my lips as I sensed his closeness.  He was here to keep his promise. His breath, warm and tantalizing, brushed my ear, sending delightful shivers down my spine. A heated wave of longing surged through me, igniting every nerve. "Mmm, you smell so good," Jake moaned, his breath tickling my ear. "Jake?" I whispered, my voice husky. "Shh, I just wanted to be close to you," he started moving his deft fingers, tracing my curves, hinting at his ulterior motives. “I'm scared, Jake. This is all so new. Complicated. I don't know what it means for us.”Elsa whispered.

view more

Kabanata 1

#1 Her boyfriend, My Crush

Aluna berdiri dengan raut wajah harap-harap cemas saat Pak Antonio memeriksa lembar demi lembar proposal yang diajukannya itu, dari raut wajah Pak Antonio, Aluna dapat mengetahui bahwa lelaki paruh bayar perjaka tua itu tidak membaca proposalnya selain hanya membalik lembar demi lembar dengan enggan dan bertingkah seolah-olah membacanya.

Buuuk!.. bunyi pelan dari proposal yang di lepas Pak Antonio ke atas meja mencuri perhatian semua orang yang ada disana.

"Masih kurang bagus, ini bahkan tidak dapat di sebut sebagai proposal. Kau harus merevisinya lagi." Ucap Pak Antonio dengan enggan menatap Aluna yang kini tampak mengerutkan alisnya karena menahan rasa kesalnya.

Aluna mengepalkan tangannya ingin rasanya ia meninju wajah lelaki paruh baya perjaka tua itu namun apalah daya ia hanya dapat menghajar Pak Antonio dalam benaknya saja.

"Maaf Pak sebelumnya, Bapak sudah memintaku merevisi proposal ini sebanyak 5 kali, kalau boleh aku tahu bagian mana dari proposal ini yang salah dan tidak masuk di akal menurut Bapak agar aku revisi. Bapak meminta aku untuk merevisi sementara Bapak tidak memberi tahu aku dimana letak kesalahannya dan bagian mana yang harus di revisi." Ucapan Aluna membuat Pak Antonio kalang kabut karena memang lelaki itu nyatanya tidak membaca proposal milik Aluna, lelaki perjaka tua itu hanya berusaha mencari-cari kesalahan Aluna saja dan ini sudah berlangsung selama 4 hari.

"Jika aku memberi tahumu lalu apa pekerjaanmu, cari tahu sendiri dan sekarang kembali ke mejamu, revisi proposal itu kembali." Balas Pak Antonio membuat Aluna kembali menyerengit dan menyadari sesuatu sebelum mengambil kembali proposalnya diatas meja lalu berjalan menuju meja kerjanya.

Dengan tubuh yang berat Aluna mendudukan dirinya diatas kursinya, Andin yang duduk di samping Aluna langsung menggeser sedikit kursinya dan berbisik pada Aluna.

"Tidakah kau merasa aneh, 4 hari ini Pak Antonio seakan mencari-cari kesalahanmu saja."

"Kau benar Andin itulah yang aku pikirkan juga. Bayangkan, Pak Antonio memintaku merevisi proposalku tapi dia tidak memberitahuku bagian mana yang harus ku revisi. Aku mencurigai sesuatu nampaknya Pak Antonio tidak membaca proposalku." Balas Aluna seraya menatap kearah Pak Antonio.

Tengah asik mengobrol dengan suara yang pelan tiba-tiba perhatian Aluna dan Andin di curi oleh Lena yang baru saja melewati meja kerja mereka untuk menghampiri meja kerja Pak Antonio, fokus Aluna dan Andin saat ini tertuju pada Keponakan dan Paman itu entah apa yang sedang mereka bicarakan tapi nampaknya itu terlihat sangat serius.

"Bagaimana? Apa Paman sudah meminta Aluna untuk pindah kebagian sekretaris umum untuk mengisi kekosongan sekretaris CEO baru kita?" Tanya Lena dengan nada sepelan mungkin dengan cepat Pak Antonio menggelengkan kepalanya, itu langsung membuat emosi Lena memuncak.

"Lalu sampai kapan aku harus menunggu Paman, tadi pagi aku bahkan sudah di panggil pihak HRD yang membicarakan kepindahanku untuk mengisi bagian sekretaris untuk CEO baru kita." Tutur Lena nyaris memekik "Aku tidak mau di pindahkan Paman. Paman tau sendiri bukan, rumor yang beredar tentang CEO baru kita itu. CEO baru kita adalah lelaki tua genit dan kasar dia bahkan terkenal sering melecehkan sekretarisnya, apa Paman mau aku mengisi posisi sekretaris itu dengan CEO baru kita yang gila itu?"

"Bersabarlah, Lena!" Bentak Pak Antonio dengan nada sedikit ditekan "Memindahkan Aluna kebagian sekretaris itu tidaklah mudah terlebih Aluna selama ini memiliki pekerjaan yang baik dan lagi sangat sulit membuat Aluna mengisi bagian sekretaris CEO itu selama masih ada pegawai magang sepertimu." Mendengar jawaban sang Paman membuat Lena geram.

"Pokoknya aku tidak mau tahu, Paman harus memindahkan Aluna secepatnya jika tidak akan ku adukan Paman pada Papa dan Mama." Ancam Lena kemudian melenggang pergi seraya menekuk wajahnya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Andin saat melihat ekspresi masam milik Lena

"Entahlah, tapi nampaknya keponakan dan Paman itu sedang berdebat tadi." Jawab Aluna sebelum kemudian kembali fokus pada layar komputer berusaha untuk merevisi proposal yang dia sendiri tidak tau letak kesalahannya.

Tengah asyik bergelut dengan pikirannya tiba-tiba ponsel pintar Aluna bergetar pertanda ada pesan yang masuk, dengan cepat Aluna meraih ponselnya lalu menatap layar ponsel dengan notif ada satu pesan dari "Penagih" membaca nama pengirim pesan Aluna hanya menghela nafas berat sebelum mengklik pesan itu untuk membacanya.

Penagih : "Jangan lupa pulang kerja nanti langsung pulang ke rumah agar kau memiliki waktu untuk berdandan. Ingat kau memiliki janji pada Mama akan mengikuti kencan buta kali ini. Kau mengerti Aluna?"

Setelah membaca pesan dari sang Ibu yang dia beri nama penagih pada koleksi kontak ponselnya Aluna kembali meletakan ponselnya ke atas meja lalu saat ia kembali berfokus pada layar komputernya getaran ponselnya kembali mencuri perhatiannya. Aluna kembali meraih ponselnya itu dan lagi-lagi itu adalah pesan dari sang Ibu.

Penagih : "Lihat, kau lagi lagi mengabaikan pesanku dan hanya membacanya. Apa salahnya mengetik sebentar untuk menjawab."

Membaca pesan itu Aluna terlihat frustasi namun segera mengetik untuk membalas pesan sang Ibu.

Aluna : "Iya Ma, aku akan langsung pulang nanti."

"Aluna?" Panggil Andin mencuri perhatian Aluna, gadis itu segera menatap Andin setelah ia meletakan ponselnya diatas meja.

"Apa kau sudah tau pegawai perusahaan sedang was was?" Tanya Andin

Aluna menggelengkan kepalanya "Memangnya kenapa?"

Andin menghela nafas berat menatap Aluna yang selalu ketinggalan informasi.

"Kau tahu bukan perusahaan akan kedatangan CEO baru?" Kali ini Aluna mengangguk untuk menjawab

"Apa kau sudah dengar rumor tentang CEO baru kita?" Lagi-lagi Aluna mengangguk untuk merespon Andin

"Aku perna mendengar katanya CEO kita lelaki genit, mata keranjang yang selalu kasar serta melecehkan sekretarisnya." Ucap Aluna "Lalu apa sangkut pautnya keresahan para karyawan dengan CEO baru kita?" Tanya Aluna

"Itu karena posisi sekretarsi CEO belum terisi, itulah yang membuat semua karyawan khususnya karyawan wanita perusahaan kita merasa was was." Jawab Andin "Termaksud aku." Sambungnya.

"Kenapa harus was was, bukankah jika ada posisi yang kosong biasanya perusahaan kita akan menyerahkan itu pada pegawai magang?"

"Pegawai magang di perusahaan kita saat ini hanya ada Lena dan 5 lelaki lainnya." Pernyataan Aluna membuat Andin tertawa

"Apa kau pikir Lena mau menjadi sekretaris CEO baru kita. Aku yakin Lena akan menggunakan Pak Antonio selaku Pamannya untuk menolak kepemindahannya kebagian sekretaris."

Mendengar ucapan Andin kini Aluna mulai merasa was was juga, ia juga merasa takut sekarang bagaimana jika dirinya yang ditumbalkan untuk mengisi posisi sekretaris itu terlebih beberapa hari ini Pak Antonio selaku manager bagian Analisist data selalu mencari-cari kesalahannya.

Bersambung

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.

Mga Comments

user avatar
Icywitch
The story gets better and better as it progresses....
2024-09-19 02:53:10
1
default avatar
Sunyaa Tripathy
This is a great story by far... I love how nothing is rushed.... yet it is fast-paced. Please update more!!
2024-08-01 04:51:55
2
user avatar
Jennifer Knight
Hi Readers!! let me know about your thoughts on my book... I am new to the platform. I would like to know your views... happy reading ... xoxo ...
2024-07-23 16:44:09
4
111 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status