Prolog

Jade Rosean lebih akrab disapa Sean, putri yang hilang dari kerajaan Spanyol. Gadis pirang dengan mata sehijau permata giok dan bibir semerah bunga mawar. Putri dari Raja Jonas dan Ratu Alice yang terbunuh saat penyerangan pada tahun 1715—lima hari setelah putri mereka lahir. Sean selamat dari penyerangan yang dilakukan oleh kerajaan Rusia. Seorang pelayanan ratu bernama Luna berhasil membawanya kabur ke Negeri Belanda. Identitas sebagai keluarga kerajaan telah dibuang dari dalam diri Sean, dia hidup dan besar sebagai gadis biasa bersama Luna dan El sebagai bibi dan pamannya. Namun, suatu hari para prajurit dari Kerajaan Spanyol—yang telah jatuh ke tangan musuh—datang mencarinya karena kabar soal putri yang hilang telah tersebar dari mulut ke mulut selama belasan tahun. El terbunuh, sementara Sean dan Luna berhasil melarikan diri sejauh yang mereka bisa. Sean tidak pernah tahu siapa orang-orang yang mencarinya, dan alasan kenapa dia harus melarikan diri. Sean tidak pernah tahu siapa dia sebenarnya, dia hanya tahu jika saat melarikan diri, dia dan Luna sampai di Kerajaan Amerika setelah menyusup ke dalam kapal dan menyeberangi lautan. Hidup baru dimulai, Luna bekerja menjadi juru masak istana, dan Sean mulai menjadi prajurit kerajaan. Hingga bertahun-tahun berlalu, Sean berhasil menjadi pengawal pribadi ratu. Tahun 1737 hubungan kerajaan Amerika dan kerajaan Inggris mulai tidak baik, dan Sean yang berumur 22 tahun diutus untuk menjadi mata-mata dan menyusup ke daratan Inggris.

.

.

.

Pangeran Victor yang membenci kehidupannya sebagai putra mahkota. Hidup dengan penuh aturan dan beban yang berat sebagai calon raja sangat memuakkan, dia hanya menyukai dunia luar dan kebebasan. Pria tampan dengan mata amber yang berkilau, putra sulung dari Raja Eric dan Ratu Victoria, penguasa kerajaan Inggris. Dalam hidupnya, Victor hanya mencintai seorang perempuan selain ibunya. Perempuan yang meninggal satu minggu sebelum pernikahan mereka. Tragis bukan? Terlebih lagi, sang gadis meninggal karena terbunuh saat mencoba menyelamatkan keluarganya dari penyerangan. Sejak saat itu, tidak ada kata jatuh cinta lagi dalam hidup Victor, namun statusnya sebagai putra mahkota membuatnya harus menikah, mau atau tidak. Tidak kurang dari seratus gadis berdarah bangsawan diperkenalkan padanya, tapi tidak satu pun yang berhasil mengambil hatinya. Hingga di satu titik di mana Victor sudah tidak tahan dan merasa tidak bisa menikahi gadis mana pun, dia melarikan diri dari istana menghindari tuntutan untuk menikah sebagai salah satu syarat menjadi raja. Pengecut? Mungkin. Tapi, memerintah diri sendiri jauh lebih sulit dari pada memerintah rakyat. Dia mengubah identitasnya, berbaur dengan rakyat biasa, tidak ada siapa pun yang mengenalnya, dan orang-orang istana tidak berhasil menemukan keberadaannya. Pangeran Victor telah lenyap, yang ada hanya Vee, seorang pria biasa, hidup di sebuah desa yang cukup jauh dari lingkungan istana. Berkelana setiap hari, mencoba menemukan pembunuh sang gadis untuk membalas dendam.

.

.

.