Share

Bab 7_ Desakan Liana

"Permisi? Mau pesan apa?" suara seorang pelayan resto yang tiba-tiba datang ke arah mereka sambil membawakan buku menu yang tersedia di sana.

"Ah. Kebetulan banget, Gue udah laper. Dari jam istirahat di sekolah Gue kan belum makan," batin Liana kemudian langsung mengambil buku tersebut dan mulai memilih makanan yang akan di pesan.

Hal serupa juga dilakukan Alan. Pria itu mulai mencari menu yang cocok untuk dinikmati saat siang terik begini.

"Spagheti aja, mbak?" jawab Liana dan Alan kompak.

Keduanya saling menatap satu sama lain. Sementara sang pelayan hanya menahan senyum sambil menuliskan pesanan mereka.

"Untuk minumnya?"

"Orange jus aja, Mbak?" sahut Liana cepat.

"Kalau masnya?"

"Samain aja, Mbak?"

"Baiklah. Mohon ditunggu sebentar ya?"

Mereka mengangguk, setelahnya membiarkan pelayan itu pergi. Suasana mendadak canggung seketika, keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Alan melirik arlojinya sekilas, sudah jam dua siang. Seharusnya dia sudah kembali ke kantor, tapi dia juga tak mungkin akan meninggalkan Liana sendirian. Apalagi dirinyalah yang telah mengajak pergi.

Drt-drt!

Ponsel Alan bergetar. Satu pesan masuk dari Kevin yang tak lain sahabatnya masuk.

[Di mana, Elo? Dicariin bos tuh?]

Tanpa pikir panjang, Alan langsung membalas pesan tersebut cepat.

[Gue lagi sama Liana. Cewek yang sering Gue ceritain sama Elo. Kasih alasan terbaik versi Elo kalau Gue akan telat kembali ke kantor.] Tulis pesan Alan di ponselnya.

Send.

"Sibuk banget keknya," celetuk Liana tiba-tiba.

Alan hanya terkekeh. "Enggak terlalu. Btw, Gue boleh tanya sesuatu enggak sama Elo?"

"Bukannya harusnya Gue yang nanya duluan ke Elo? Siapa Elo? Tiba-tiba datang mau nolongin Gue? Padahal niat Gue udah hampir berhasil kalau Elo enggak datang."

"Liana? Elo tuh kenapa, sih? Ada masalah apa? Memangnya enggak ada cara lain selain bunuh diri? Elo lupa? Ada akhirat setelah kehidupan dunia berakhir. Enggak gampang, lho! Semua perbuatan Elo akan dimintai pertanggung jawaban di sana."

"Kok malah jadi nyeramahin Gue, sih? Gue kasih tau Elo ya? Kalau mau ceramah tuh di masjid, enggak di sini."

"Hadeh! Ini anak satu susah banget di bilangin. Gue enggak nyangka, Li? Setelah dua tahun terpisah sama Elo, ternyata sikap dan sifat Elo enggak pernah berubah. Elo masih tetap seperti Liana yang Gue kenal dulu." Batin Alan dengan pandangan intens ke arah gadis itu.

Selang beberapa menit, pesanan mereka datang. Pelayan langsung menyajikan hidangan di atas meja.

Liana yang sudah merasa cukup lapar, dengan cepat langsung menggerakan sendok dan garpunya dan menyantap makanan tersebut.

"Makan yang banyak ya, Li? Kalau kurang entar nambah. Tenang aja, Gue yang traktir, kok!" ujar Alan kemudian. Nada kalimatnya terdengar lembut.

Tak munafik, Liana mengakui kalau Alan adalah anak yang santun dan memiliki budi pekerti yang baik. Namun tetap saja, bagi Liana, Arifinlah sosok laki-laki sempurna di dunia ini. Meski cenderung dingin dan irit bicara, namun hal itulah yang membuat Liana semakin tertantang untuk mendapatkan hatinya.

Di sela-sela makan mereka, Liana mencoba bersikap tenang dari sebelumnya. Dia masih penasaran, siapa sosok Alan sebenarnya.

Sampai akhirnya, gadis itu memberanikan diri bertanya sekali lagi dengan nada yang lebih santai dan rileks.

"Elo mau jujur enggak sama Gue?" tanyanya.

Mata Alan langsung membulat tak percaya dengan ucapan Liana barusan. "Kayaknya dia bakal interogasi Gue, nih! Duh, Gue harus jawab apa lagi?" batin Alan mulaicemas.

"Bo-boleh. Emangnya apa yang mau Elo tau dari Gue?"

Liana menghela nafas panjang setelah menghabiskan satu suapan terakhirnya ke mulut. Kemudian meneguk minumannya hingga hampir setengah dari gelas tersebut.

"Gue mau Elo jujur. Sejak awal, Gue curiga kalau Elo sebelumnya kita memang pernah kenal. Entah Gue yang lupa atau karena apapun itu, Gue mau Elo bilang sama Gue!" pinta Liana kepada Alan.

"Bener kan dugaan Gue, dia pasti mau bahas ini," batin pria itu.

"Elo itu siapa sebenernya?"

Nur Khasanah

Jangan lupa vote dan komen ya? Dukungan kalian sangat berarti untukku. Pastinya buat aku semangat untuk update babnyašŸ˜‰šŸ‘ŒšŸ»

| Sukai

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status