Share

Chapter 15 - A baby boy named Thunder

Situasi hari itu sangat suram. Cuaca yang mendung sejak pagi sama sekali tidak berubah, sampai akhirnya hari pun berganti malam. Hujan yang turun dari langit semakin menderas, mengancam terjadinya bencana banjir di beberapa lokasi. Suara petir yang menggelegar di angkasa dan membelah kegelapan pun, tampak meredam jeritan seseorang yang saat ini sedang berjuang untuk nyawanya.

"Oh! Oh, Steve...! Aku tidak kuat lagi!?"

Jeritan isterinya membuat Stephen meneteskan air matanya. Setelah tadi pagi kehilangan kakaknya, pria itu harus menghadapi cobaan kalau isterinya pun akan bertaruh nyawa di hari yang sama. Lelaki itu berusaha menyisihkan rasa dukanya dan memberikan kekuatan pada isterinya melalui ciuman yang beberapa kali ia berikan pada wanita yang tengah berjuang itu. "Sedikit lagi, sayang... Sedikit lagi..."

"Nyonya Hamilton! Berikan dorongan terbaik Anda, Nyonya! Kepala anak Anda sudah mulai terlihat!"

"Kamu dengar itu, sayang? Berikan dorongan terbaikmu, Sharon! Anak itu sebentar lag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status