Share

Lakukan Demi Bayi Ini

Author: Leon Hart
last update Last Updated: 2025-02-09 20:36:32

"Iya, bener itu."

Jawaban Vani jelas buat Talita semakin berusaha tanamkan perasaan benci pada Reynald.

"Reynald pernah hubungi Mario dan atur pertemuan hanya berdua. Kata Mario, memang nggak lama mereka ngobrolnya tapi pada intinya Reynald meminta Mario melepaskan Celine secara gentleman. Sudah kelihatan banget, kan kalau Celine jelas-jelas pilih Reynald. Sebagai laki-laki yang punya harga diri, Mario juga jelas memilih mundur. Sialan banget emang suamimu itu!"

"Terus kok jadi bisa Mario kepikiran deketin aku? Katamu Dedi nggak sengaja kenal dia lewat temen gym-nya?"

Vani terdengar menguap sebelum berikan jawaban. "Gue nggak tahu jelasnya. Itu obrolan para pria. Dedi juga nggak banyak kasih detil ceritanya, tapi intinya terus para cowok ini kepikiran rencana sekarang ini dari bahasan random mereka." Vani lantas terdengar kesal. "Udahan ah, Ta. Lagian semua sudah kejadian, jadi jangan bahas-bahas yang kemarin-kemarin. Yang lo harus pikirin itu sekarang sama masa depan. Mantan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ristiana Cakrawangsa
semangaaaatttt ta
goodnovel comment avatar
Anah Sukmara
jengkelin banget sih sama si Celine,Talita jangan sampai gerogi ketemu sama Rey...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Bermuka Dua

    "Hai." Sapaan dingin Talita, sedingin suasana ruangan kerja Reynald yang lantas berdiri menyambut wanita yang masih sah jadi istrinya ini. "Duduklah." "Apa ada yang harus aku lakukan? Katakan saja. Aku tahu waktumu tidak banyak," jawaban Talita searah dengan Reynald, tapi tatapannya tetap menurun. Talita juga mengkatup rapat bibirnya, sekuat tenaga menahan sendu. "Aku tidak mau bercerai," jawaban yang baru Reynald berikan setelah beberapa lama pernah Talita tanyakan. "Hanya demi perusahaan, kan?" Urat syaraf dahi Reynald menegang, dekapan dua tangan dan sandaran pada meja kerjanya jadi usaha Reynald meretas kekakuan. "Celine hamil. Aku berada di posisi sulit. Ada beberapa lelang proyek besar masuk, tapi yang paling aku inginkan dari keluarga Tanjung." "Keluarga Tanjung? Lalu? Apa hubungannya dengan status pernikahanmu?" Mendengar nama keluarga konglomerat ini, tanpa sadar Talita mengangkat dagu dan menatap serius pada Reynald. "Lelang proyek itu menyisakan dua nama per

    Last Updated : 2025-02-10
  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Istri Yang Tak Di Anggap

    Acara telah di mulai. Talita memilih berdiri di pojok ruangan aula seorang diri. Baru kali ini berada di tengah-tengah para kolega perusahaan yang Ayahnya ikut andil mendirikannya, meski hanya sebatas konsultannya saja. Tak terbesit niatan bertemu Reynald lagi, tapi tetap saja suaminya itu menghiasi tatapannya. Sebagai Presdir utama, Reynald adalah pemegang pusat perhatian. "Bu Talita, mau saya bawakan sesuatu lagi?" Alika datang menyodorkan minuman disertai senyuman. "Oh, Mbak Alika. Minuman saja nggak apa-apa," terima Talita membalas dengan sebuah sunggingan manis, trenyuh setiap kali Alika bersimpati padanya. "Setelah ini waktunya laporan tahunan bagi para pemegang saham, apa Anda tidak duduk saja di kursi yang sudah di sediain?" "Tidak. Aku disini saja. Prosentase sahamku cuma remahan cup cake hidangan penutup, Mbak, jadi cukup dengerin dari sini saja. Para tamu juga nggak perhatian. Mereka kan nggak pernah lihat aku jadi istrinya Reynald." "Anda tidak bisa seperti i

    Last Updated : 2025-02-10
  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Hanya Dimanfaatkan

    Reynald itu jahat ... Reynald tidak pernah mencintaimu! Stigma-stigma atau settingan negatif seseorang oleh Mario pada Reynald itu terus memenuhi pikiran Talita. Reputasi Reynald? Nama baik perusahaan? Selama ini tak ada nama Talita di libatkan di dalamnya. "Saya adalah istri dari Presdir Reynald Christopher. Disini ... Saya harapkan kerjasama dan dukungan dari anda sekalian ... Terima kasih." Walaupun dengan terbata-bata, tapi Talita merasa telah sukses laksanakan permintaan Mario, sekaligus awal keberanian baru menunjukkan jati dirinya. Talita memberi anggukan hormat pada Reynald dan Veronica sejenak, baru kemudian membuang muka dan menutuni tangga panggung menuju ke arah pintu samping aula. Talita segera mempercepat langkah, toilet wanita jadi tujuannya selanjutnya. Bukan untuk panggilan alam, atau bahkan memperbaiki penampilan, tapi Talita hanya ingin menangis. "Aku memang istrinya ... Aku nggak salah," gumam Talita menguatkan diri di depan kaca. Sesenggukannya co

    Last Updated : 2025-02-11
  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Anak Mario Atau Reynald?

    "Come on, Talita." "Selama ini aku cuma anak rumahan. Kuliah ke luar kota aja nggak boleh sama mamaku. Jadi gimana ya? Aku merasa akan sulit adaptasi di sana," jawaban polos Talita. Memang pada akhirnya Talita menyanggupi ajakan Mario mendatangi kampus integrasi Indonesia-New York, tapi hanya sebatas menutupi perasaan sungkan pada Mario. Mario tersenyum, tapi karena tak berminat banyak berikan bujukan untuk Talita, Mario menarik tangan Talita dengan sedikit paksaan. "Ayolah, kita masuk dulu. Kamu dengarkan dulu penjelasan dari mereka, aku yakin pasti tergugah." Mario membukakan pintu ruangan, sehingga Talita bisa melihat tatapan semua orang yang menjadikan mereka berdua perhatian baru. Niatan Talita untuk mengajak Mario ke tempat lain guna membicarakan ucapan Celine soal kehamilannya yang bocor, jadi teralih dengan deretan tulisan berupa pernyataan selamat datang untuk pendaftar baru. "Mario. Apa ini? Ini seminar perkenalan saja, kan?" Kali ini senyum Mario lebih pada kemena

    Last Updated : 2025-02-11
  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Kau Runtuhkan Rencana Jahatku

    "Anakmu?" "Yes. Celine itu wanita bebas. Aku tahu siapa-siapa mantan-mantan pacarnya. She is hot, dan aku termasuk pria yang dengan gampangnya akan tertarik sama dia." Talita memegang cangkir minumnya dengan kedua tangan, tapi bukan untuk pembawa ke bibirnya. "Kqmu benar. Celine sangat cantik. Sepertinya aku nggak mungkin kayak dia," ucapan meniru pujian pada Celine dan hinaan untuknya dari Reynald kala itu. "Celine is beautiful, but you're gorgeous." Talita sempat membalas tatapan Mario, tapi kemudian memunduk lagi. Senyuman malu-malu sudah terlanjur tak bisa Talita sembunyikan. Getir, kenapa selalu Mario yang sering berikan pujian, dan bukannya suaminya sendiri, Reynald. "Aku cuma biasa-biasa saja. Sama aja kayak cewek kebanyakan. Nggak ada spesialnya. Nggak ada yang bisa aku banggain juga." "That's it!" Alis Talita naik satu. "Kenapa?" "Justru itu kelebihanmu, Talita. Kamu buat beban hidupmu itu bukan beban dalam arti sesungguhnya. Kamu nothing to lose jalani semua.

    Last Updated : 2025-02-12
  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Di Usir

    Setelah berada di dalam taxi online, Talita merutuki diri sendiri. "Kenapa aku lakukan ini?" penyesalan di ujung jalan, karena mobil yang dia naiki telah sampai di depan rumah yang sebenarnya adalah neraka baginya. "Benar ini rumahnya, kan Mbak?" tanya driver taxi online sambil celingukan melihat ke arah luar, mengira suara Talita tadi sedang mengajaknya bicara. "Takut salah soalnya," lanjutnya. "Be benar, Pak." Talita gelagapan. Menyadari sempat melamun, sehingga tidak segera beranjak. "I iya, terima kasih ya Pak." Talita buka pintu mobil, menutup, tapi tak langsung menuju ke gerbang rumah. Tak beberapa lama, deringan ponselnya terdengar. "Saya sudah di gerbang, Nyonya muda." Suara Sari to the point saat Talita mengangkat panggilan. "Oke, tunggu." Talita mulai melangkah lagi. Gerbang rumah keluarga Christopher telah di buka oleh salah seorang satpam. "Belum ada orang di rumah ya, Mbak?" tanyanya setelah masuk dan di temani Sari, pembantu rumah tangga kepercayaannya. "Bu V

    Last Updated : 2025-02-12
  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Hinaan Menusuk Reynald

    "Tapi, Nyonya ..." "Halah, nggak ada tapi-tapian. Cepat kemasi barang-barangmu!" Veronica memijit-mijit kening, akibat kerahkan emosi kemarahan. "Baik, Nyonya." Talita pamitan kembali naik tangga dan masuk kamarnya. Di tengah-tengah memasukkan pakaian dan barang-barangnya, bisa Talita dengar suara air shower dari kamar Reynald yang ada di sebelah. Dulu, dia sudah menyiapkan segalanya bahkan sebelum suaminya itu pulang. Sekarang Talita hanya bisa berdiri terpaku menatap dinding pembatas antara kasur dan posisi kamar mandi pribadi Reynald. "Lemarimu nggak berantakan, kan Rey? Apa kamu masih suka ambil baju di bagian paling atas? Terus kalau milih bagian tengah, jadi berantakan semua?" gumam Talita mengingat tiap tugasnya sebagai istri Reynald sebelumnya. Tak terasa air mata ini menetes. Sudah coba di tahan, namun ketegaran hati tak cukup menyudahi. Tiba saat menutup koper, suara pintu dari kamar Reynald terdengar tertutup. Talita sengaja hentikan aktifitas, menunggu derap lan

    Last Updated : 2025-02-13
  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Terpaksa Mengaku Salah

    Pada malam harinya, Talita susah tidur. Ingin turun menuju dapur, tapi takut bertemu Veronica atau Celine. Baru saja akan meraih ponsel untuk menghubungi Sari, terdengar kegaduhan baru di luar kamar. Talita buru-buru keluar untuk mencari tahu. Salah satu suara di kenalnya sebagai milik pembantu kepercayaannya itu. "Pasti ini bukan pertama kalinya kamu coba mata-matain, kan?!" Celine memegang kedua tangan Sari yang menangis tersedu. "Maaf, Mbak. Saya bukan mau ke kamar Tuan Reynald, tapi ke Nyonya muda." "Halah. Jangan-jangan Talita yang nyuruh kamu ngintipin aku sama Reynald. Ngaku saja kamu!" Celine masih pada kecurigaannya. "Apa itu benar Sari?" Reynald ikut menghakimi. Sari melirik ke arah Talita, ketakutan menyelimuti wajahnya. "Nggak, Tuan. Saya memang mau ke kamar Nyonya muda. Sial bagi Sari, saat baru saja berniat menguping, pintu terbuka secara tiba-tiba. Reynald sebagai pertama memergoki, hingga Celine jadi meradang. "Iya, dia mau ke kamarku karena tadi aku te

    Last Updated : 2025-02-13

Latest chapter

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Terpaksa Sepakat

    "Reynald. Apa kamu sudah tahu?" Talita membalas dengan pertanyaan. Tubuhnya sendiri tak bereaksi, hanya berdiri diam membeku. Setelah Reynald menjauh, Talita mendongak dengan gerak mata ke kanan kiri berusaha membaca ekspresi Reynald. "Tahu apa? Banyak hal terjadi, dan jangan menuntutku seperti tahu segalanya," protes Reynald. "Soal aku." "Kamu? Apamu?" Reynald tersenyum. "Aku tidak bodoh, Talita. Walaupun banyak serangan ke kamu, tapi aku nggak sepenuhnya percaya. Dan kamu juga ... Kamu jangan coba-coba membuat drama seolah-olah kamu benar-benar melakukannya. Aku lebih mengenalmu daripada orang lain." "A aku ... Maksudku aku dan keluargaku?" "Keluargamu? Ada apa dengan keluargamu? Kalau ini aku tidak tahu. Ku kirain soal masalah kita." "Oh, begitu." Talita mundur lebih jauh ke belakang. Mendadak jadi tak ingin meneruskan. Lebih memilih menilai kejujuran Reynald tanpa harus lakukan kontak fisik dengannya. "Ya sudah lha. Lupakan saja," ucapnya kemudian, berharap memang du

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Tiba-Tiba Memeluk

    Ruangan dalam kantor milik Ruhut itu kembali hening. Jawaban tak di sangka-sangka keluar dari bibir Reynald. Ekspresi balasan berbeda-beda terjadi kemudian. Talita turunkan pandangan, menelaah semua. Rangkaian kejadian beberapa hari di New York waktu itu jadi isi pikirannya, sedangkan Celine dan Ruhut sontak ternganga tak percaya. Suara detik jam untuk beberapa lamanya sirna oleh pekikan Celine. Sikap percaya dirinya berangsur pudar tertutupi tatapan sayu berisi cairan bening itu tertuju pada Reynald. "Sayang. Kamu ngomonga apa?!" Celine ungkapkan protes. "Wanita ini nggak buat kamu ngerubah pikiran, kan? Bukan karena soal saham perusahaan, kan? Percayalah, Sayang ... Aku bisa beli semua milik dia yang prosentasenya cuma kecil itu!" ucapnya berlanjut sambil menunjuk-nunjuk sinis pada Talita. "Bukan soal itu, Celine. Ada alasan yang nggak bisa aku ungkapkan semua. Aku mohon jangan paksa aku cerita detailnya, tapi pada intinya ini menyangkut konsistensi pemikiranku. Maaf." "Apa

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Tidak Berencana Menikahimu

    "Reynald!" "Kamu sudah mengenalku, Talita. Sekali aku memutuskan sesuatu, berarti itu akan konsisten sampai kapanpu!" Reynald tidak kalah kerasnya. Pintu ruangan di ketuk, bahkan sebelum Talita ataupun Ruhut baru saja akan memberikan tanggapan. Nama Ruhut di sebut oleh seorang wanita dari balik pintu. "Masuk," ucap Ruhut lantang. Ada kesal ketika sudah terlibat lebih dalam di sebuah percakapan penting, tapi kemudian terganggu oleh panggilan. Pintu terbuka, dan salah seorang asisten pribadi Ruhut menjulurkan kepala. "Maaf, Pak. Ada tamu," ujarnya. "Akukan sudah bilang nggak mau di ganggu!" tandas Ruhut tegas. Watak aslinya memanglah keras, tapi dalam segi keprofesionalitasan, dia adalah seorang pengacara yang dapat di andalkan. "Maaf, Pak. Tamunya maksa. Bilangnya istri Pak Reynald." Ruhut sontak beralih pada Reynald. Kebingungan baru untuknya. "Istri Pak Reynald?" pertanyaan lebih tertuju pada Reynald. "Dia ... Tidak ada hubungannya dengan pertemuan ini, jadi ..." "

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Ini Hanya Tentang Kita

    "Ehem ..." Reynald berdehem, menandai keberadaannya. Talita menoleh, sedikit terkejut. Reynald berpenampilam berbeda dengan terakhir kali mereka bertemu. Potongan rambut baru dan sengaja di beri pomade, sehingga terlihat klimis. "Selamat sore," sapa Reynald. Tarikan bibir tipis searah dengan tatapan tertuju lurus pada Talita. "So sore," balas Talita gugup. Tatapan sendu Reynald sangat berbeda dengan dulu saat mereka masih bersama. Semakin gugup saat Reynald berikan tangan untuk awali jalinan berkabar. "Bagaimana kabarmu?" "Aku baik-ba ..." "Kamu kelihatan pucat?" sela Reynald dalam rangkaian pertanyaan. Tangannya tak juga melepas, seperti sebuah genggaman. "Kamu pasti sakit?" pertanyaan kedua dengan ekspresi murung. "Oh, mungkin karena kecapean saja. Nggak apa-apa, kok." Talita memaksa melepaskan tangan. Walaupun iringan lembut ketika menariknya, tapi jelas tersirat perasaan tak nyaman. "Silahkan duduk. Jujur saja, saya tadi nggak mengenali Nyonya Talita. Sepertinya

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Video Telah Tersebar

    "Sayang? Kamu ngagetin aja!" Celine menghambur memeluk Reynald, serasa sempat berpisah dalam waktu lama dan baru bertemu kembali. "Kita pergi dari sini sekarang." Reynald lepaskan ikatan tangan Celine dengan lembut, lalu berbalik sebagai komando untuk segera lakukan apa yang baru di ucapkan. "Tapi, Sayang. Kita sudah sejauh ini. Sekalian saja buat Talita malu. Mama Vero dan Vanessa baru saja chat aku. Mereka sudah lihat video uploadtan di medsosku, dan ..." "Hentikan, Celine. Hapus video-video itu!" perintah Reynald dingin. Langkahnya bahkan lebih cepat, namun juga tidak menggandeng Celine sebagai bantuan bagi wanita hamil seperti biasanya. "Tapi kenapa, Sayang? Talita pantas dapat perlakuan seperti itu, dan kamu berhak mempermalukannya di depan orang banyak, kok." Celine lingkarkan satu tangan pada lengan Reynald dengan manja. Tampak beberapa orang yang lewat sempat memperhatikan Reynald. Mereka memastikan bahwa pria di samping depannya adalah pebisnis muda yang sedang naik d

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Buat Bukti Perselingkuhan

    Di lain tempat. "Tolong jangan kasih tahu siapa-siapa ya, Van." Ucapan Talita setelah selesai berdandan. Secara singkat, malam itu juga dia persiapkan diri untuk pertemuan dengan Wira. Dress sifon lengan panjang dengan panjang di atas lutut, membuat Talita semakin cantik. Warna pastel mencerminkan pribadi Talita yang kalem dan bersahaja. "Lagian, semua itu belum tentu bener," lanjutnya. "Kalau memang bener gimana?" Vani beringsut lebih mendekati Talita. Kepalanya miring, mencari celah tatapan Talita. "Lu ternyata kaya raya, Ta!" pekik Vani histeris sendiri. "Tapi kenapa selama ini mama gue nggak cerita?" Keraguan yang selalu jadi pengusik pikiran Talita untuk percaya pada Wira. "Nah itu dia. Gue juga kepikiran sampe situ." Vani terus mengikuti Talita yang sedang lakukan persiapan akhir. Sepatu sandal bertali warna nude jadi pilihan Talita kali ini. "Pokoknya lu harus tanyain semua ke Pak Wira soal asal-usul masa lalu dan keluarga ibu lu. Menurut gue juga patut di curigai. Sela

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Skandal Memalukan

    Di tempat lain, Reynald berdiri di balik kursi kerja melihat ke arah luar. Pikirannya sedang berkutat pada obrolannya dengan Celine yang tak lama berselang. "Aku yakin, Talita dan Mario sedang siapin rencana jahat sama kamu, Sayang," ucap Celine, tak lama setelah masuk ke ruangan kerja Reynald. Dress floral hitam putih yang di kenakan masih belum sepenuhnya mampu menutupi perutnya yang terlihat membuncit. "Tuduhan sama dari dulu." Celine cemberut. Jawaban santai Reynald tak sesuai harapannya. "Kan emang kenyataannya begitu!" Celine mulai meradang. Beberapa hari, di rasanya sikap Reynald berubah. "Sayang. Aku dengar desas-desus. Boleh aku tanya ke kamunya langsung?" "Desas-desus darimana?" Reynald merasa perlu mempertanyakan tentang seberapa valid Celine mendapatkan informasi. "Ada deh, itu pastinya sumber terpercaya." "Tapi aku meragukannya." Celine lebih mendekati Reynald. Perubahan Reynald yang semula hanya dugaan, namun sekarang telah jadi nyata. "Berarti kamu meragu

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Simpenan Pejabat?

    "Masa, sih?!" Vani tak setuju. "Kayaknya adem ayem aja." Vani berdiri, lantas menarik pegangan koper Talita. "Sudah yuk. Kita pulang," ajaknya. Rasa enggan itu tidak lagi jadi bias, sebab Vani menunjukkannya dengan jelas. Apapun pembahasan soal Reynald, Vani akan berubah murung. Talitapun akhirnya memutuskan untuk tak membahasnya. Sejak perlakuan menyakitkan Reynald padanya, sahabatnya ini seolah membuat suaminya itu sebagai antagonis pada setiap topik pembicaraan. "Iya iya. Antar aku pulang." Talita memutuskan menurut. Tekukan wajah Vani, berasa tak enak di lihat juga. Saat beberapa langkah keluar dari pintu lobby bandara, keduanya di kejutkan dengan kedatangan seorang pria berpakaian setelan safari mendekat. "Nyonya Talita. Mobil jemputan anda di sini." Pria itu memberi anggukan hormat, lalu menunjuk pada mobil tipe sedan mewah warna hitam di parkiran khusus. Talita dan Vani saling bertatapan. Raut kebingungan memunculkan pertanyaan baru dari Vani. "Maaf, bapak siapa ya?

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Ciuman Pertama

    "Apa? Kenapa dadakan?!" Dahi Mario berkerut. Tas koper kecil Talita kini jadi perhatiannya. "Kamu ke Indonesia cuma bentaran doang, kan?" tebaknya. "Iya. Nggak mungkin juga aku ijin nggak kuliah sama kerja part time lama-lama." Talita menutup resleting tas tentengnya. Memakai cara klasik ala-ala anak remaja, baru bercerita atau ijin bila mendekati hari yang di tuju. Berharap orang yang di pamiti tidak punya pilihan mencegah, selain harus menuruti. "Ada urusan apa ke Indonesia?" Mario bersandar pada lemari pantry dengan kedua tangan bertaut, satu kaki maju sebagai penopang. "Pak Wira minta aku datang, karena ada dokumen yang harus aku tanda tangani." "Pak Wira?" tanya Mario, tapi kemudian di jawab sendiri setelah teringat. "Oh, yang orang dari Tanjung, corp. itu?" "Iya, dia. Aku harus pergi ke bandara. Kamu nggak perlu anter, aku naik yellow cabs aja." Talita telah siap dengan kepergiannya. Dua tas yang di bawa merupakan cerminan harap Talita berkunjung ke Indonesia dalam wa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status