Share

Bab 4

Penulis: Helena Ayu
Aku menyaksikan kedua orang itu saling bertatapan penuh kasih dan kemudian berpelukan.

Julia pun dirawat di rumah sakit selama beberapa hari di bawah perawatan Peter yang penuh perhatian.

Pada hari keluar dari rumah sakit, Peter juga yang mengurus semua urusan administrasinya.

Setelah tiba di rumah, Julia dengan enggan menggenggam tangan Peter dan berkata,

“Peter, aku nggak mau membuat orang tuaku khawatir.”

“Tapi aku nggak bisa merawat diriku sendiri … bisakah kamu tinggal untuk menemaniku?”

Peter sangat menikmati ketergantungan Julia padanya.

Dia memeluk Julia dan berkata lembut,

“Iya, aku akan mengambil cuti beberapa hari lagi untuk menjagamu.”

Rasa sakit di hatiku sulit untuk dijelaskan.

Tak kusangka, pria yang tidak berani kurepotkan dulu, kini rela memberikan segalanya untuk wanita lain.

Momen manis mereka berpelukan terputus oleh suara deringan ponsel yang mendesak.

Melihat nomor yang tak dikenal, Peter merasa bingung dan mengangkatnya.

Di ujung telepon, ayahku berteriak,

“Dasar manusia nggak punya hati! Tega sekali kamu memperlakukan putriku seperti ini? Kamu yang telah membunuhnya!”

Seketika, ekspresi wajah Peter berubah,

“Kamu nggak bosan terus bermain sandiwara dengan Feli?”

“Berpura-pura sakit saja nggak cukup, sekarang malah berpura-pura mati?”

“Beritahu Feli, aku nggak akan memercayainya lagi! Kalau sesuatu terjadi padanya, itu karena dia pantas mendapatkannya!”

Mendengar kata-kata Peter, ayahku sangat marah dan mengutuknya,

“Kamu yang membunuh putriku! Kamu dan wanita itu yang seharusnya mati!”

Mungkin karena marah hingga kehilangan akal sehat, ayahku menjadi gagap dalam berbicara.

Peter mendengar dua kalimat dan langsung mengernyitkan kening sebelum memutuskan telepon itu.

Julia penasaran dan mendekat, bertanya,

“Telepon dari siapa?”

Peter dengan acuh tak acuh mengangkat bahunya dan menjawab,

“Ayahnya Feli, lagi-lagi ikut bermain sandiwara.”

“Bagaimana bisa ada ayah seperti itu? Dia bahkan berani mengutuk putrinya sendiri dan mengatakan bahwa putrinya sudah mati.”

Peter memperlihatkan ekspresi konyolnya dan melanjutkan,

“Untuk bisa menikah denganku, Keluarga Belinda tampaknya nggak ragu melakukan apa pun.”

Tatapan Julia menjadi tajam dan bertanya,

“Jadi … kamu masih berencana untuk menikahi Kak Feli?”

Peter mengernyitkan dahinya dan tampak bingung, dia menjawab,

“Kami sudah resmi bertunangan. Orang tuaku juga sangat menyukainya. Kalau aku membatalkan pertunangan ini, mungkin akan menjadi masalah besar … “

Sambil berbicara, Peter menghela napas,

“Sebenarnya, selain selalu menyudutkanmu dan selalu bertengkar denganku karena dirimu, dia lumayan baik dalam banyak hal.”

Yang dikatakan Peter itu benar.

Selama delapan tahun berpacaran dan setengah tahun bertunangan.

Selain marah dan ribut tentang Julia, bisa dibilang aku selalu bersikap penuh pengertian terhadap Peter.

Aku bisa memahami kesibukannya. Meskipun terkadang diabaikan, aku tetap bisa menelan kekecewaan dan menjadi dukungan yang kuat baginya.

Ketika orang tuanya sakit, aku yang mengeluarkan uang dan tenaga untuk merawat mereka.

Namun, aku merasa keraguan Peter saat ini bukanlah karena dia mencintaiku.

Mungkin dia hanya merasa aku cocok untuk dinikahi.

Mendengar Peter berbicara seperti itu, ekspresi Julia semakin muram.

Ketika dia hendak menggoda Peter untuk bertanya lebih jauh, Peter mendapat telepon dari ayahnya,

“Peter Tanata, kamu sangat keterlaluan! Bagaimana bisa aku memiliki anak sepertimu!”

Ayah Peter memarahinya,

“Terjadi sesuatu yang begitu besar pada Feli dan bisa-bisanya kamu acuh tak acuh?!”

Tadinya Peter terdiam sebentar, kemudian dia tersenyum acuh dan menjawab,

“Ayah, jangan ikut-ikutan permainan Feli.”

Ayah Peter kehabisan kata-kata dan menjawab,

“Bermain? Siapa yang akan bermain dengan nyawa?”

“Kamu nggak tahu kalau Feli sudah mati? Feli Belinda, calon menantuku sudah meninggal!”
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rina Dwi
malesin banget baca cerpen di sini... di sblh walaupun cerpen bisa dibaca dgn ngumpulin poin, lah di sini prettt
goodnovel comment avatar
Cya Nurul
peter sangat bodoh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Tunanganku Meninggalkanku Demi Cinta Pertamanya   Bab 11

    Pagi yang cerah, dengan angin sepoi-sepoi dan matahari yang bersinar terang. Dari tepi jendela, Peter menatap ke arahku dan perlahan berkata, “Feli, aku rindu denganmu … aku sangat ingin bertemu denganmu … “Usai mengucapkan itu, Peter melompat dari jendela.Dari lantai dua belas, Peter langsung meninggal di tempat.Saat polisi tiba, yang mereka temukan hanyalah jasad Peter yang hancur berlumuran darah.Ayahku akhirnya mendapatkan sedikit kelegaan.Namun, tragedi ini kembali menghantam orang tua Peter yang sudah cukup menderita hidupnya.Melihat mereka berdua menangis begitu memilukan di ruang jenazah, aku hanya bisa memberi hormat tanpa daya.Di kehidupan berikutnya, izinkan aku menjadi putri kalian lagi, agar aku bisa berbakti pada kalian.(Tamat)

  • Tunanganku Meninggalkanku Demi Cinta Pertamanya   Bab 10

    Peter berubah menjadi seperti mayat hidup.Setiap kali dia bangun, satu-satunya hal yang dia lakukan adalah merapikan rumah ini.Dia melipat pakaianku satu per satu, lalu menyimpannya dengan rapi. Kemudian, berdiri di depan lemari pakaian dan terbengong selama berjam-jam.Sering kali, dia duduk di kamar tidur, membolak-balik buku diari yang kubuat.Saat membacanya, terkadang dia tertawa sendiri, terkadang menangis tersedu-sedu.Setiap malam, dia akan memeluk buku diari itu dan pakaian tidurku, lalu tertidur.Seolah dirinya tidak bisa tidur dengan nyenyak tanpa barang-barang itu.Selain itu, Peter yang dulunya jarang mengerjakan pekerjaan rumah,kini selalu membersihkan rumah hingga berkilau.Mengepel lantai keramik hingga tidak terlihat setitik debu pun.Tanaman yang dulu kurawat, sekarang dia yang merawat dengan sepenuh hati. Menyirami dan memberikan pupuk dengan penuh perhatian.Terutama barang-barang pribadiku, dia terus mengelapnya berulang kali, sambil bergumam, “Feli, bersih ngg

  • Tunanganku Meninggalkanku Demi Cinta Pertamanya   Bab 9

    Setelah kebenaran terungkap bahwa Julia yang sengaja merancang skenario untuk membunuhku,ayahku membawa kasus ini ke pengadilan. Pada hari persidangan, Peter juga hadir dan Julia dijatuhi hukuman tiga puluh tahun penjara.Setelah persidangan berakhir,Peter kembali ke rumah kami dengan hampa.Sejak pertengkaran terakhir kami, sudah lebih dari dua bulan Peter tidak kembali ke rumah ini.Melihat ekspresinya yang seolah hidup di dunia yang berbeda, aku tidak tahu harus merasa apa.Aku melihat Peter mulai mengacak-ngacak rumah, seperti orang gila yang membongkar barang-barangku.Di tengah kekacauan itu, Peter memeluk pakaianku, lalu jatuh berlutut, sambil menyesali, “Feli, kamu selalu begitu pengertian padaku, begitu baik padaku … ““Bisakah kamu memaafkanku kali ini? Kembalilah, biar aku bisa menebus semua kesalahanku … “Peter terduduk di lantai, memeluk pakaianku, sambil bergumam sendiri.Tiba-tiba, sesuatu menarik perhatiannya.Peter merangkak maju, hingga akhirnya mengambil sebuah b

  • Tunanganku Meninggalkanku Demi Cinta Pertamanya   Bab 8

    Karena sudah pernah difitnah sekali oleh Julia sebelumnya.Jadi sebelum pertemuan kali ini, aku sudah menyiapkan kamera kecil yang aku sembunyikan di dalam jam tangan, berniat untuk merekam proses pertemuan kami.Setelah mengalami kecelakaan, ayahku seperti orang gila mengumpulkan semua informasi yang terjadi sebelum kematianku.Saat dia menemukan bahwa aku pernah membeli kamera kecil,dia mengambil jam tangan itu dari barang-barang peninggalanku.Setelah meminta bantuan ahli untuk mengekstrak rekamannya, ayahku akhirnya mengetahui seluruh kebenarannya.Dia menyimpan kebenaran itu di ponselnya hanya untuk memberi keadilan bagiku.Peter dengan gemetar membuka rekaman itu.Meskipun sudut pandangnya agak aneh, terlihat jelas bahwa ada Julia di depanku.Aku bahkan belum sempat bicara, Julia sudah mulai menangis, sambil berbicara,“Kak Feli, aku dan Kak Peter nggak ada hubungan! Aku nggak pernah menghubunginya, dia yang terus mencariku … ““Kak Feli, seharusnya kamu menyelesaian masalah kal

  • Tunanganku Meninggalkanku Demi Cinta Pertamanya   Bab 7

    Aku benar-benar tidak menyangka, bahkan dalam situasi seperti ini, Peter masih bisa melindungi Julia.Ayah Peter juga tampak tidak menyangka.Dia sangat marah dan kembali mencoba menampar Peter.Namun kali ini, Julia berdiri di depan Peter.“Paman, ini semua salahku. Jangan salahkan Kak Peter … ““Aku yang membuat Kak Feli marah, kami bertengkar dan menjadi seperti ini … “Julia terlihat sangat menyedihkan, membuat Peter semakin tidak tega.Dia langsung memeluk Julia.“Kalau bukan karena kalian yang menentang dulu, aku sudah bersama dengan Julia sejak dulu!”“Sekarang aku hanya menjaganya sebagai seorang kakak, sedangkan Feli selalu cemburu! Dia yang terus-menerus menyudutkan Julia!”Ayah Peter sangat emosi dan berteriak, “Kamu bukan anakku! Kamu benar-benar binatang!”Melihat ayahnya hampir pingsan karena marah,ibu Peter dan dokter segera menopangnya.Melihat Peter masih bersikeras memeluk Julia, wajah ibu Peter penuh kemarahan dan kesedihan.“Anakku, kenapa kamu nggak menyadari sif

  • Tunanganku Meninggalkanku Demi Cinta Pertamanya   Bab 6

    Setelah hening selama beberapa detik, tiba-tiba Peter menghentakkan kakinya.“Berapa banyak uang yang diberikan Feli pada kalian? Sampai kalian membuat adegan sebesar ini?”“Sekarang dia bahkan mencoba memanfaatkan kematian untuk menjebakku? Sungguh menjijikkan!”Terdengar suara tamparan.Ayah Peter kembali mendaratkan tamparannya di wajah Peter.“Kamu masuk dan lihat siapa yang terbaring di dalam sana!”Peter tampak enggan memasuki ruang jenazah.Namun, ayahnya memaksanya untuk masuk.Suasana yang menyeramkan membuat Peter merinding.Setelah melangkah canggung menuju ranjang.Ayahku yang sudah menunggu di sisiku, mengangkat kain putih yang menutupi tubuhku.Wajahku yang pucat kini muncul di depan mata Peter.Peter yang tidak siap terkejut dan tampak kebingungan.Dia menatap wajahku tanpa berkedip.Setelah menatapku selama dua menit, tiba-tiba Peter terkejut dan berteriak,“ … Feli! Aku akui kamu sangat hebat dalam berdandan! Sungguh menakutkan!”“Cukup! Jangan bermain lagi! Cukup samp

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status