Share

Bagian 40

"Kamu simpan parac*tamol nggak?" tanyaku pada Niar.

"Ada, tapi udah beberapa bulan. Setauku nggak boleh disimpan lama, Bang. Abang tolong belikan lagi saja di apotek," usulku.

"Iya, Dek. Aku pergi sekarang, ya! Sementara aku pergi, tolong kompres dahinya!" Aku meminta pada Niar.

"Ya, Bang. Aku mau ambil airnya dulu."

Kami sama-sama keluar dari kamar Icha. Lalu aku langsung menyalakan mesin mobil, tak lama mobil meluncur.

Aku mencari apotek yang masih buka. Karena covid, pemerintah membatasi jam operasional toko. 

Jam di tanganku sudah menunjukkan pukul sembilan malam. 

'Ya Allah, mudahkanlah aku mencari apotek yang masih buka, obatnya pun ada,' gumamku.

Sepanjang jalan, toko dan apotek tutup. Lalu aku mengingat kalau di rumah sakit ada apotek juga.

Aku mendatanginya dan langsung menanyakan obat penurun panas.

"Mbak, ada penurun panas anak?"

"Ada. Yang ini, ya?"

"Iya, berapa Mbak?"

"L

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status