Share

13. Pernikahan

“Bapak?” lirih Wulan, kemudian lari ke dalam rumah setelah sebelumnya membanting pintu. 

Sedangkan, Aldi, lebih memilih pergi dari kekacauan di depannya. Karena percuma saja jika berkata pun orang tua Wulan tidak akan percaya begitu saja. 

Dua hari berlalu, dan selama itu juga pikiran Wulan berkecamuk. Ia belum siap meninggalkan semua yang ada di sini, belum siap hidup tanpa Aldi, dan belum siap kembali berkutat dengan orang-orang yang memiliki pandangan berbeda dalam memandang hidup. 

[Di, kapan kamu kesini?]

Wulan mengetikkan SMS pada lelaki itu, dan ternyata Aldi justru sudah berada di depannya. Menyalakan klakson, matanya menyiratkan perih saat memandang wanita di depannya. 

Selama dua hari itu pula, makanan tidak masuk kedalam perutnya. Padahal saat putus dengan pacarnya, dia masih bisa tertawa karena kehadiran wanita berumur 20 tahun itu. 

Saat sekarang, tidak ada yang bisa ia harapkan lagi. Ia kema

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status