Semua Bab SWEET MY LOVE (INDONESIA): Bab 31 - Bab 40
100 Bab
31 - Saling Memberikan Perhatian
Pagi-pagi sepasang suami istri ini sudah duduk bersama di ruang makan. Bahkan aura keduanya tampak bahagia yang membuat Maya hanya menggelengkan kepala.“Bunda pagi ini buat bubur untuk kalian berdua,” katanya. Bahkan tak segan-segan Maya menyiapkan bubur itu ke dalam mangkok. “Spesial buat menantu dan anak Bunda.” Maya meletakkan kedua mangkok bubur itu di depan Regan juga Ziva.“Ayah enggak dikasih?” protes Narendra.“Ayah emang sakit?” tanya Maya, matanya melotot tajam ke arah suaminya.Narendra menggeleng cepat. “Enggak.”“Kalau pengin makan bubur sakit dulu,” balas Maya, kesal.“Enggak jadi, Bun. Mendingan beli aja nanti buburnya. Daripada makan bubur dari Bunda tapi harus sakit dulu. Ayah ogah.”Maya tambah melotot mendengar ucapan dari suaminya itu. Bahkan tidak segan-segan Maya melempar sendok ke arah Narendra yang membuat pria paruh baya itu m
Baca selengkapnya
32 - Kencan Pertama Ziva dan Regan
Ziva merasa kesal luar biasa karena ditipu serta bohongi oleh Regan juga Ayah Narendra. Ternyata pria itu tidak apa-apa, dan masih sanggup berjalan dengan sempurna. Benar-benar menyebalkan anak dan ayah itu.“Bunda enggak ikut-ikutan lho, sumpah. Bunda aja kena tipu mereka berdua.”“Tapi aku beneran sakit sayang.”“Ayah enggak ikut-ikutan lho. Disuruh sama Regan buat bantu memapah gitu kalau depan rumah. Ayah nurut aja.”Kini Maya dan Narendra kabur meninggalkan sepasang suami istri itu. Ziva langsung melipatkan kedua tangan di dada sambil menatap malas ke arah Regan.“Maaf, cuma pengin tahu aja kamu khawatir enggak sama aku. Itu aja.”“Nyebelin tahu enggak, sih. Jelas aku khawatirlah. Jangan-jangan di kepalamu juga bohongan?” tuding Ziva ingin membuka perban di kepala Regan.“Kalau ini beneran. Besok tanya saja sama Silvi.”“Yaudah, aku percaya.&rdqu
Baca selengkapnya
33 - Sikap Romantis Regan
Dengan perasaan mantap kini Ziva mengetikkan balasan untuk Miko. Rasa-rasanya Ziva tidak tega membiarkan Miko yang harus menunggunya menjadi janda. Terlebih Ziva terlampau jauh dengan Regan saat ini. Mereka sudah pernah berbagi keringat dan menyatu, dan semua itu membuat Ziva akan menjadi perempuan jahat jika tetap bersama Miko. Ziva ingin Miko mendapatkan perempuan yang lebih baik darinya.Ziva : Miko, sepertinya aku enggak bisa melanjutkan hubungan kita.Selang tak berapa lama ponsel Ziva bergetar hebat yang menampilkan kontak Miko yang meneleponnya. Ziva langsung memilih tombol merah ke samping. Ziva mereject.My Love : Kenapa? Kamu kenapa ngomong begitu, honey?Ziva : Tidak apa-apa. Kamu pantas dapatkan yang terbaik daripada aku.My Love : Siapa yang meracuni otakmu, hah?Ziva : Tidak ada.My Love : Pasti pria tua itu, kan? Pasti dia sudah meracunimu sampai kamu berani minta putus seperti ini.Ziva : Regan tidak meracuniku.
Baca selengkapnya
34 - Mandi Bersama Pagi-Pagi
“AAAAAA,” teriak Ziva lantang.Suara cemprengnya membuat Regan langsung membuka mata heran. Tumben-tumbenan perempuan itu bangun awal seperti ini.“Kamu kenapa berteriak, sih?”“Itu melihat punyamu tidak memakai apa-apa.” Dagu Ziva menunjuk ke arah kejantanan milik Regan yang terpampang polos di depan matanya. Dan itu membuat Ziva kaget. Pasalnya,  selama ini kalau sehabis bercinta pasti pria itu sudah bangun terlebih dulu jadi tidak akan kaget seperti ini.“Kenapa? Kamu mau minta lagi?”“Ih, enggak mau.”Pria itu justru terkekeh dan menggoda istrinya yang kini menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang masih polos itu. Wajah Ziva yang tampak kaget justru begitu sangat menggemaskan di pagi hari ini.“Kamu bilang begitu enggak ingat semalam, hm?”Ziva langsung pura-pura tidak mendengar ucapan Regan, dan lebih memilih menjulingkan matanya.&ldqu
Baca selengkapnya
35 - Mengakhiri Hubungan Dengan Miko
Miko rasa-rasanya sudah tidak bisa menahannya lagi. Emosinya yang sudah dipendam sejak kemarin kini meluap di depan Ziva. Di depan perempuan yang sudah menjadi pacaranya selama bertahun-tahun itu.“Kamu sudah mulai cinta dengannya, hah?!”“Miko ….”Miko langsung menepis tangan Ziva yang ingin meraihnya. Jejak kiss mark itu membuat Miko tak terkendali saat ini. Pria itu bahkan langsung mendorong Ziva hingga terjatuh ke kursi.“Miko.” Suara Ziva yang lirih bahkan terdengar memelas itu sudah tidak Miko pedulikan. Pria itu rasanya sudah gelap mata dengan menarik lengan Ziva kasar dan mendorongnya lagi ke arah pinggir lapangan. “Miko,” lirih Ziva.“Diam!”“Kamu kenapa jadi begini?” Ziva merasa bingung dengan sikap Miko yang mendadak kasar seperti ini. Padahal selama pacaran Miko tidak pernah berbuat kasar kepadanya, dan Ziva benar-benar terkejut.Bukannya menjaw
Baca selengkapnya
36 - Terbongkar Siapa Mata-mata Selama Ini
Ceklek.Buru-buru Miko menyingkir saat sahabatnya—Rio langsung saja menyelonong masuk ke dalam dan berlari menghampiri Ziva yang masih duduk dengan penampilan acak-acakan.“Lo gapapa?” tanya Rio, merasa menyesal karena datang telat.Ziva menggeleng pelan. Matanya terus menangis. Bahkan Ziva terkejut melihat Rio yang tiba-tiba datang kepadanya. Yang lebih mengejutkan lagi Rio memberikan jaket yang sedang dipakainya untuk menutupi tubuh Ziva yang tampak tak karuan itu.“Pakai ini,” kata Rio, lembut.Lain hal dengan Miko yang berjalan mendekat ke arah mereka berdua sambil berdecih. Matanya menatap perlakuan dan perhatian Rio kepada Ziva.“Jujur aja gue udah curiga sama lo sejak dulu. Gue perhatiin lo selalu membela Ziva. Lo suka sama dia?” Miko menatap Rio nyalang.Rio lebih memilih diam. Ia lebih sibuk membantu Ziva berdiri karena tanpa diceritakan pun sudah bisa menebak apa yang terjadi.
Baca selengkapnya
37 - Membangunkan Sesosok Singa
Abimana Grup.Awalnya Rio ingin langsung kembali ke kos-an, tapi Ziva memaksa untuk diantar ke ruangan Regan karena ada hal yang harus diselesaikan bertiga.Dan tepat saat sampai lobby kantor, baik Ziva dan Rio langsung menjadi sorotan para karyawan yang sedang berjalan lalu lalang. Mereka memperhatikan penampilan Ziva yang sangat acak-acakan juga wajah Rio yang babak belur.Mereka berdua benar-benar berlaku masa bodoh. Apalagi rambut Ziva saat ini seperti terkena badai angin tornado.Ting.Mereka berdua keluar lift, Silvi yang melihat hanya terkejut kemudian diam saja melihat Ziva dan Rio yang langsung saja menyelonong masuk tanpa mengetuk pintu.Ceklek.“Sil—“ Melihat penampilan istrinya yang sangat berantakan membuat Regan segera menghampiri Ziva yang masih berdiri di ambang pintu. Buru-buru Regan memegang kedua pipi Ziva yang tampak lebam dan bibirnya yang terluka.“Kamu kenapa begini, h
Baca selengkapnya
38 - Hukuman Yang Setimpal
Ziva yang ditatap tajam pun hanya bisa memalingkan wajahnya saat ini. Bagaimanapun Miko sempat mengisi hari-harinya selama empat tahun meski sekarang perasaan kepadanya berganti dengan rasa kecewa yang sangat mendalam.“Katakan Ziva.”Ziva masih saja enggan membuka mulut. Yang dilakukan hanya diam saja dan melihat ke arah lantai kamarnya.“Ya sudah kalau kamu enggak mau kasih tahu.”Terdengar helaan napas panjang dari sesosok Regantara. Bahkan pria itu masih saja sangat telaten membersihkan seluruh tubuhnya. Tak lupa juga sekarang Regan mulai mengolesi cream pereda nyeri. Cream agar lebam di pipi dan tubuh lainnya bisa cepat pulih.“Ini pasti sakit banget, ya? Tahan sedikit, ya.” Suara lembut Regan terus mengalun indah di telinga Ziva. apalagi jika perempuan itu meringis dan mengaduh kesakitan. Pasti ekspresi Regan langsung khawatir dan merasa bersalah.Selesai mengolesi cream, kini Regan berj
Baca selengkapnya
39 - Pillow Talk
Ziva sudah berpikir jika Regan akan memasak makanan eropa, atau luar negeri lainnya. Ternyata pria itu justru memasak nasi goreng untuknya. Itupun dia menggunakan bumbu racik yang sudah jadi.“Kenapa manyun begitu?” tanya Regan yang sedang sibuk membolak-balik nasi di atas wajan.“Kupikir bakalan dimasakin steak atau makanan luar negeri gitu. Nyatanya nasi goreng, itupun pakai bumbu racik pula.”Pria itu langsung tersenyum melihat istrinya yang merajuk dan memprotes seperti tadi. “Aku enggak begitu jago masak, jadi apa adanya aja, ya.  Kamu enggak keberatan, kan?”Ziva langsung menggeleng cepat.“Apapun yang kamu masak pasti akan aku makan.”Setidaknya Ziva ingat kejadian sewaktu dirinya masak sup jagung yang keasinan itu. Regan dan keluarganya benar-benar memedulikan perasaannya. Dengan terus menghabiskan makanan itu tanpa sisa meski rasanya sangat asin.Sambil menunggu pria itu se
Baca selengkapnya
40 - Make Love
Seharian ini Ziva lebih banyak melamun di perpustakaan. Hingga saat sampai rumah pun ia masih saja melamun. Kini saat sedang berdua di kamar menjelang tidur pun Ziva masih saja melamun memikirkan semua ucapan Idhar kepadanya tadi pagi.“Kamu kenapa melamun, hm?” tanya Regan. Ia langsung merangkak ke atas ranjang—lebih tepatnya duduk di samping Ziva yang sedang duduk bersandar di penyangga ranjang.“Aku kepikiran,” ucapnya.“Kepikiran soal apa, hm?”Ziva menggeleng pelan—rasanya akan percuma jika meminta Regan mencabut tuntutan kepada Miko.“Enggak mau ngomong, hm? Siapa tahu aku bisa bantu.”“Kayaknya enggak mungkin.”“Kenapa enggak mungkin?”“Ini soal Miko.”Mendengar nama bocah kecil itu disebut membuat Regan langsung segera beranjak turun dari ranjang. Kenapa melamunnya Ziva akhir-akhir ini memikirkan pria lain. Apa keberad
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status