All Chapters of Sang Penguasa: Chapter 21 - Chapter 30
369 Chapters
Shen Teng dan Anggota Sekte Pedang Surgawi Membantu
Shen Teng menemukan adiknya, Shen Yue sedang menahan serangan dari belasan anggota kelompok Gagak Pembunuh yang berada di tingkat Pendekar Emas Kelas Dua dan Tiga, tanpa pikir panjang ia bersama anggota sekte Pedang Surgawi membantunya. "Berani-beraninya kelompok Gagak Pembunuh menyerang di tempat keramaian seperti ini!" umpat geram Shen Teng dengan keras yang membuat pemimpin kelompok Gagak Pembunuh menoleh saat sedang menyaksikan anak buahnya yang bertarung dengan Shen Yue "Oh inikah putra sulung patriak Shen Wang yang berbakat itu?" balas pemimpin kelompok Gagak Pembunuh dengan tatapan tajam "Memangnya kenapa kalau kami membuat keributan disini?" sambungnya menjawab umpatan Shen Teng sebelumnya "Aku tidak habis pikir saja. Yang ku dengar, biasanya kalian akan melukai bahkan membunuh lawan dengan cara menyerang mereka dari belakang. Tapi setelah ku lihat lagi, hal itu benar. Kalian memang tidak menyerang dari belakang kali ini, tetapi mengeroyok gad
Read more
Fang Ikut Campur
Semakin lama pertarungan, Shen Teng dan anggota sekte Pedang Surgawi menjadi kewalahan, napas mereka juga mulai terputus-putus."Kita tidak akan bisa lagi menahannya terlalu lama, sebaiknya tuan muda pergi meninggalkan tempat ini bersama nona Shen." saran salah satu anggota sekte Pedang Surgawi. Mereka tidak bisa membiarkan Shen Teng maupun Shen Yue terluka apalagi sampai terbunuh di tempat ini. Mereka akan mencoba menahan kelompok Gagak Pembunuh, lalu akan meninggalkan pertarungan sebisa mungkin."Tidak! Bagaimana jika kalian tidak bisa meninggalkan pertarungan. Bukankah kalian akan tewas di tempat ini?" pertanyaan Shen Teng membuat anggota sekte Pedang Surgawi terdiam."Saat aku memutuskan untuk keluar dari sekte, aku sudah siap untuk menghadapi semua resikonya. Lagipula, bukankah ini salah satu pengalaman yang bisa ku dapat. Aku akan tetap di sini bersama kalian dan mencari cara agar bisa keluar dalam keadaan hidup-hidup." Shen Teng sudah membulatkan tekadnya
Read more
Akhir Pertarungan
Fang menyaksikan semua pertarungan antara anggota sekte Pedang Surgawi dan kelompok Gagak Pembunuh. Ia sangat kagum melihat kemampuan yang ditunjukkan oleh Shen Yue dan Shen Teng."Apakah semua anggota sekte Pedang Surgawi memiliki kemampuan seperti ini?" gumamnya terpana. Jika benar, maka Fang tidak bisa membayangkan bagaimana kekuatan sekte Pedang Surgawi seluruhnya.Namun semakin lama, ia bisa melihat anggota sekte Pedang Surgawi tidak diuntungkan. Tapi Fang masih terus menyaksikan pertarungan itu.Ketika ia melihat anggota sekte Pedang Surgawi dibuat tidak berdaya, Fang ingin membantu tetapi diurungkannya setelah mengingat kejadian di Rumah Anggrek Ungu.Namun saat pemimpin kelompok Gagak Pembunuh berniat membunuh Shen Yue, entah kenapa perasaan Fang menjadi ragu, hatinya memintanya untuk membantu gadis kecil itu. Padahal jika diingat-ingat lagi, Fang memiliki masalah dengannya.Tidak ingin merasa bersalah selama hidupnya jika terjadi sesuatu p
Read more
Kembali
Kakek sedang membeli beberapa barang saat ia melihat banyak pedagang berlarian ke arahnya. Ia menghentikan salah satu dari mereka dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi."Apa yang terjadi? Kenapa kalian berlari ketakutan?""Itu di sana… ada dua kelompok orang sedang bertarung. Sekelompok menggunakan topeng yang sama bercorak burung gagak, sementara kelompok lainnya menggunakan jubah dengan corak pedang. Kami berlari karena tidak ingin menjadi korban pertarungan mereka." ungkap pria paruh baya itu."Sebaiknya kalian juga bersembunyi, aku takut pertarungan mereka akan melebar sampai ke sini." sambungnya mengajak penjual dan pembeli yang ia temui agar bersembunyi dulu untuk sementara.Orang-orang di tempat itu mendengar perkataan sang pria paruh baya, tanpa pikir panjang mereka mengikuti ajakannya dan mulai mencari tempat untuk berlindung.Sementara itu Kakeknya Fang mengangguk dan berterima kasih sebelum memutuskan untuk pergi melihat pertar
Read more
Penjelasan dan Pemahaman II
Fang dan Kakek disambut oleh Xiao Laohu ketika tiba di kediamannya. Harimau Cambuk Api itu langsung mendekati Fang dan mengeluskan kepalanya ke kaki sang bocah."Kenapa kau rindu padaku?" tanya Fang tersenyum tipis dan disambut anggukan oleh Xiao Laohu."Baru juga ditinggal sebentar!" ucapnya kembali dan mengelus kepada Xiao Laohu dengan pelan."Lihat aku membawakan kau ini…!" sambungnya dan mengeluarkan mainan berbentuk tulang lalu diberikannya kepada Xiao Laohu.Kakek yang dari tadi melihat hal itu hanya tersenyum pahit. "Hanya kau yang memperlakukan seekor Harimau Cambuk Api seperti itu,""Maksudnya Kek?" tanya Fang meminta penjelasan, ia tidak mengerti."Orang lain akan memberikannya daging hewan gaib yang bernilai tinggi, hanya kau yang memberikannya tulang itu pun tulang mainan." jelas Kakek."Tapi dia menyukainya," Fang menunjuk Xiao Laohu yang sedang menggigit tulang mainan yang diberikannya. Terlihat juga sang Harimau
Read more
Mengumpulkan Aura Pembunuh
Fang mengajak Xiao Laohu mengikutinya berlatih ketika ayam hutan sudah berkokok dengan lantangnya menunjukkan bahwa hari mulai pagi. Bulan yang bersinar indah pun mulai memudar dan perlahan digantikan matahari.Pemuda itu ternyata mengajak Harimau Cambuk Api untuk masuk kembali ke dunia asal sang hewan gaib tersebut. Fang memutuskan untuk mengumpulkan aura pembunuh sebanyak mungkin dengan memburu hewan gaib yang ada di tempat itu."Aku yakin bisa mengatasi dan menghilangkan efek sampingnya," gumam pelan Fang. Ia pernah membaca sebuah buku, bahwa pada tingkat tertentu aura pembunuh bukan hanya bisa dijadikan untuk menekan musuh, melainkan untuk menyerang juga sebab itulah Fang ingin meningkatkan aura pembunuhnya.Aura pembunuh nyatanya bisa dijadikan ilmu ilusi tingkat tinggi oleh penggunanya, "Aku sudah tidak sabar untuk menguasainya." Bersamaan dengan itu, Fang dan Xiao Laohu sampai di pintu masuk formasi sihir. Keduanya lalu melompat dan beberapa saat kemudian
Read more
Fang VS Raja Monyet Taring Ganas
Fang mengeluarkan aura bertarungnya membuat udara di sekitar menjadi lebih dingin daripada sebelumnya. Dedaunan yang tadinya melekat dengan erat pada tangkai pepohonan kini mulai berguguran satu persatu karena hembusan angin yang diciptakan Fang bersamaan dengan langkahnya mendekati sang Monyet Taring Ganas. Tentu saja raja Monyet Taring Ganas itu tidak membiarkan Fang mendekatinya dengan leluasa, ia mengangkat satu tangannya yang berukuran besar itu lalu menghantamkannya ke Fang. Beruntung bocah itu bisa menghindarinya dengan cepat. "Mengesankan, tapi belum bisa melumpuhkan ku," Fang tersenyum dingin, kemudian melesatkan pukulannya ke arah dada sang raja Monyet Taring Ganas. Namun pukulan bocah itu tidak berdampak besar pada sang raja Monyet, hewan gaib tersebut hanya menggaruk dadanya yang terkena pukulan. "Tubuhmu cukup keras ya," Fang tertawa kecil sambil bergerak mundur mengambil jarak dari raja Monyet. Fang cukup terkejut dengan hal itu sebab ia sudah m
Read more
Teman Baru
Setelah selesai menyerap Intisari Darah, Fang mengajak Xiao Laohu dan Kong Guan yang tidak lain adalah nama raja Monyet Taring Ganas yang diberikan sebelumnya untuk memasuki lebih dalam alam tersebut dan mencari hewan-hewan gaib lainnya. Tidak lupa juga Fang mengumpulkan Permata Siluman yang dihasilkan dari kelompok Monyet Taring Ganas yang ia bunuh sebelumnya.Raja Monyet Taring Ganas menatap Fang dengan perasaan campur aduk lalu menggelengkan kepalanya. Saat ini ia tidak bisa melakukan apa-apa dan harus setia kepada Fang yang sudah menjadi tuannya sekarang.Fang menyadari bahwa raja Monyet Taring Ganas belum menerimanya sepenuhnya, tetapi ia tidak memikirkannya karena semua itu akan menghilang seiring berjalannya waktu."Ku rasa kita akan menjadi rekan yang baik," Fang tersenyum tipis ke Xiao Laohu yang ada di sebelah kanannya lalu Kong Guan di sebelah kirinya. Ketiganya lalu melesat meninggalkan tempat itu.Fang sudah mengumpulkan banyak aura pembunuh,
Read more
Ilusi
Menjadi salah satu pendekar sepuh yang masih hidup sampai saat ini setelah mengarungi dunia persilatan yang kejam dan penuh pertumpahan darah nyatanya bukan hal yang biasa untuk sang Kakek. Umur panjangnya tidak didapat karena ia selalu bersembunyi dan menghindari pertarungan tetapi murni dari kemampuan yang ia miliki.Matahari baru saja muncul dari persembunyiannya, tepat di halaman yang tidak terlalu luas berdiri dua orang yang satu pria sepuh sementara yang satu lagi seorang anak kecil. Keduanya tidak lain adalah sang Kakek dan cucunya, Fang."Kakek juga menguasai ilmu yang bisa menyembunyikan dan mengatasi aura pembunuh agar tidak mencelakai pemiliknya?" Fang begitu terkejut saat sang Kakek menunjukkan kemampuan yang dimiliki."Fang'er, ini hanya sebagian kecil saja. Kau bisa melihat kemampuan Kakek lainnya seiring berjalannya waktu," Kakek tersenyum bangga."Sombong sekali!" dengan Fang sambil membuang mukanya. Hal itu dilihat langsung oleh sang Kake
Read more
Ilusi Dua Belas Jiwa
"Tidak… Kakek…" Fang berteriak keras. Teriakannya terhenti saat ia melihat 12 sosok misterius yang menggunakan jubah berwarna hitam dan menutupi wajah mereka dengan kain. Kedua belas sosok itu ingin membawa tubuh Kakeknya Fang yang tentunya sang bocah tidak membiarkannya. Fang menyerang satu sosok yang ada di depannya dengan jurus Cakar Harimau Menembus Jantung yang dipelajari dari berlatih bersama Xiao Laohu. Tetapi serangannya itu gagal, sosok itu menjadi sebuah bayangan yang membuat tangan Fang hanya melewati tubuhnya saja. Fang tidak menyerah, ia kembali menyerang. Tetapi lagi-lagi serangannya gagal, lebih parah lagi ia terkena serangan balasan dari sosok itu yang membuatnya terlempar hingga menabrak dinding bangunan. "Jangan halangi kami," ucap sosok itu dengan suara parau. "Dalam mimpimu," balas Fang lalu kembali maju menyerang. Serangannya cukup dahsyat karena ia menggunakan segenap kemampuannya membuat ledakan-ledakan kecil tercipta di
Read more
PREV
123456
...
37
DMCA.com Protection Status