Semua Bab DEVIL QUEEN: Journey as Villainess's Subordinate: Bab 21 - Bab 30
99 Bab
Pikirmu Begal Berawal di Zaman Apa?
Satu alasan lain supaya gak lagi bepergian dengan kuda:Gampang kena begal.Padahal, rasanya baru beberapa menit aku keluar rumah dan menuju Goodwood apalah itu dengan kecepatan penuh, tapi iring-iringanku sudah berhenti.“Ada apa?”Yang menjawab justru sahut-sahutan marah, jengkel, dan heran.Ketika penasaran dan kejengkelanku makin memuncak, pelaku inisden menyusahkan ini malah memunculkan diri tanpa diminta.Taylor memamerkan senyum santun itu lagi ketika kami bertemu pandang.Seharusnya aku enggak heran.Sejak ketidaksengajaanku menguping agenda politis para pangeran tempo lalu, rumahku kerap diawasi dua puluh empat jam.“Salam, Nona,” sahutnya sambil berjalan masuk, menunduk hormat, lalu duduk di depanku. “Anda ingin bertolak ke mana?”Ke pemakaman umum. Menggali lubang kuburan paling sempit untuk menimbun belulangmu—itupun kalau masih bersisa.Tapi, kali ini aku masih punya akal sehat. “Cuaca lagi bagus, jadi aku ingin jalan-jalan.”“Ke sekolah?”“Aku lagi izin hari ini. Kayakny
Baca selengkapnya
Klise Cerita Horor dan Orangtua Kurang Ajar
Ini mencurigakan.Aku tahu.Tanggul? Terjebak hujan? Dan, aku berhenti bertepatan dekat sebuah desa?Bukannya ini premis familier banget sama film horor?Belum lagi, ada suatu persengkongkolan yang pengen aku tewas.Jadi, bukan enggak mungkin kalau aku digiring ke sini untuk disembelih“Aku bener-bener kaget. Terakhir kali James bawa perempuan ke sini, itu gak lebih cantik dari kambing pesakitan peliharaanku dulu. Sekalinya bawa ke sini lagi, yang datang malah seorang dewi.”Apaan, sih, kakek-kakek sok kenal ini?Seenggaknya, untuk figuran mencurigakan yang mengaku sebagai tetua paling dihormati di sini, dia ini enggak punya tata krama.Entah, deh, itu bermakna baik atau—karena, setelah kuteliti secara insentif dan melalui proses crosscheck yang serius melalui film-film slasher kelas B, psikopat itu biasanya baik di luar dan mengerikan di dalam.“Hush! Jaga bicaranya, Kek. Dia itu Nona Dawver, lho,” seru James sambil menyuguhkan teh beraroma rempah yang warnanya hijau keruh.Iya.Tanp
Baca selengkapnya
[WILSON] Tuhan Itu Tidak Ada
Ibadah itu sama sekali enggak guna.Perintah ilahi? Cara bersyukur? Perantara berkomunikasi dengan Mereka?Omong kosong.Bilang aja kalian itu kurang kerjaan, sialan.Para dewa tidak akan kekurangan apa pun tanpa puja-puji gak berarti kalian.Bila ada narasi yang berkata sebaliknya, terlepas bila itu keluar dari mulut tetua sekali pun, merupakan kebohongan yang terus dilestarikan dan kalau dipikir-pikir bakal makin enggak masuk akal.Seperti dongeng yang tengah kubacakan ini.“Dengan mengumpankan karung berisi batu bercat yang diberikan Kakek Bijaksana, Annabeth berhasil mengelabui sang iblis dan menemukan jalan keluar. Pada akhirnya, dia pulang dengan selamat … selesai?”Cerita ini enggak mengajarkan apa-apa selain mengharap pada keajaiban dan pasrah bila itu tak kunjung datang. “Enggak jelas.” Tapi, itu berhasil bikin Ann—putriku dan satu-satunya mukjizat yang kupercaya—tertidur.Kalau boleh jujur, dia ini merepotkan.Kesehariannya cuma jingkrak-jingkrak di sekitaran ladang atau men
Baca selengkapnya
Terjebak Investasi Bodong Itu Lebih Mendingan daripada Gak Investasi Apa-Apa
PLAK!Hm.Sudah berapa tahun sejak aku terakhir kali kena gampar?Tiga. Lima. Sepuluh?Ah, kalau enggak salah ketika aku tertangkap basah main belakang dengan salah seorang kepala bagian.Ya …. untungnya istrinya ini enggak mengadu dan si bajingan itu masih punya rasa malu. Karena sehabis itu dia resign dan sampai sekarang kabarnya enggak pernah terdengar.Entah, deh, gimana kelanjutan pernikahannya.Hancur, tebakku. Pastinya.Lagian, apa lagi yang diharapin dari bahtera yang udah bolong?Apaan?Dengar.Waktu itu aku terpaksa, ya—dikiranya aku wanita gampangan yang bakal tergiur dengan komisi tambahan berkali-kali lipat apa?Dan jangan samakan kasusnya dengan atasanku sekarang yang terlampau menjijikkan.Walaupun umurnya lima tahun lebih tua, tampang si kepala bagian lumayan enak dipandang—kalau kau kasih aku untuk menilai dalam skala angka, mungkin tujuh dari sepuluh (atasan jelek itu? Mines seratus dari seribu.)Anyway, kendati bikin jengkel setengah mati, tamparan juga mengajarkank
Baca selengkapnya
[JEANETTE] Titik! Semua Bangsawan Itu Sama Saja!
“Aku tidak akan berterimakasih, asal tahu saja.”“Hah?” Pangeran Zack nampak terkesiap. Tunggu, apa sebenarnya dia mengharapkan itu? “Oh … enggak. Tenang aja. Sudah jadi tugasku untuk membantu meluruskan.”“Meluruskan?” Apanya? “Sesuatu diluruskan kalau belum ada yang jelas. Di sini udah jelas dia memancing masalah. Kalau kamu beneran mau bantu, laporkan dia ke Tuan Dylan.”“Aku rasa itu agak—”“Gak mau, ‘kan?” Kan. Pada akhirnya, dia sama saja dengan yang lain. Sekumpulan orang angkuh yang menyepelekan manusia lainnya. “Ya udah.”“Hei, hei. Um …”“Mau apa lagi? Dan tolong jangan dekat-dekat. Kamu gak dengar apa yang para Nona itu tadi bilang? Aku menggodamu, kata mereka. Padahal, kita bahkan gak pernah ngorbol.”“Mereka bilang itu?”Apa dia enggak menyimak? “Lupain. Pokoknya, mulai sekarang jangan sok akrab. Jaga jarak. Dan jangan menegurku kalau tak penting. Ada yang pengen ditanyain lagi?”Ketika aku berpaling sesaat, Pangeran Zack mematung dan menggaruk belakang kepalanya yang tak
Baca selengkapnya
Kita Hidup di Masyarakat Materialis
Terakhir kali aku ikut ujian, sekolah sempat mau dibom.Sumpah!Ceritanya panjang dan mengingatnya juga bikin dasar tenggorokanku gak enak.Intinya sih begini: meski aku dikenal hampir sesabar malaikat, tapi sebagai manusia biasa tentu aku masih punya batas.Dan, seperti yang kalian tau juga, kalau orang di sekitarku itu cuma terdiri dari dua tipe: kecoak tak bernilai atau para rubah berengsek.Jadi ya …Pembuatannya agak mudah, sih.Campurkan ini itu. Lihat panduan di internet. Dan tiba-tiba saja kau sudah semahir teroris—m-maksudnya jadi orang yang disegani teman sekelas.Nah, aku sih punya rencana brilian untuk mengulang hal yang sama kali ini.Tapi, aku terjebak di dunia antah-berantah. Dengan hukum alam yang jelas berbeda—lagian, emangnya ngubah pasir jadi senjata atau besarin tangan sesuka hati itu masih bisa dijelaskan pakai hukum fisika?“Tiga puluh menit lagi.”Gawat.Kacau.Meskipun Rose sudah mencekokiku dengan berbagai buku yang tebalnya hampir seribu halaman.Meski punya
Baca selengkapnya
Dilahirkan Adalah Kutukan Terbesar yang Pernah Kumilikin
Aku emang ngelakuin banyak kekeliruan.Awal dan puncaknya adalah terlahir sebagai putri dari dua beban masyarakat.Dan banyak lainnya.Karena, lagian, meski punya wajah sesempurna bidadari dan tabiat semulia malaikat, aku masih manusia yang akan selalu punya cela.Tapi, yang tadi itu bukan salah satunya—kurasa.Bentar.Kuingat dulu.Jadi, di mata uji ketiga celaka itu, kami kedapatan disuruh mengarang puisi bebas—padahal, seingatku nih akademi meski isinya cuma sekumpulan remaja tolol dan sepuh bau tanah kolot yang moralitasnya perlu dipertanyakan, seenggaknya mereka punya satu visi masuk akal: melahirkan generasi pemimpin bermartabat, bukannya pengangguran sok tau yang kerjanya cuma mendulang mimpi dan ngehalu.Belibet?Dasar pemalas merepotkan.Gini, biar kusingkat.Bukannya menyinggung, tapi penyair nyataanya gabungan antara parasit dan sampah.Tapi, well, sebagai orang yang udah profesional sejak dini, aku tetap kerjain.Walau itu perintah yang gak manusiawi. Walau itu instruksi y
Baca selengkapnya
Oke! Aku Salah (Dan Begitu Juga Semua Orang di Dunia, Bukan?)
Ya.Aku tau.Itu tindakan sembrono.Tempat berhenti kami adalah lingkungan antah-berantah.Kalau James punya sedikit kepintaran, mungkin aku yang udah jadi mayat.Tapi, apa yang kamu harapin dari rakyat jelata yang hidup ketika demokrasi belum populer?Seenggaknya, sekarang agak tenang sedikit dunia.Itu jalanan berliku yang jauh banget.Keluar hutan. Masuk hutan. Naik bukit. Turun pegunungan.Apa dunia ini punya semacam roh mistis pendengki yang suka menyesatkan, atau kusir gak gunaku emang buta jalan?“Sudah sampai, Nona,” sahut James begitu aku ingin melabraknya lagi.Hm. Nada barusan terdengar lebih formal, lesu, dan … takut?Aku tau sebagian besar cowok itu bego, tapi lebih bego lagi cowok zaman dulu.Aku turun tanpa disuruh dan tiba-tiba saja berhadapan dengan rumah hantu.Eh bukan, pondok angker.Eh bukan. Bukan.Bentar.Benar ini lokasinya?Kuambil petanya dulu.Benar, kok.Seakan membuktikan sekaligus menyanggah kecurigaanku, pintu bangunan nyaris runtuh itu terbuka dan dari
Baca selengkapnya
Ini Semua Hanya Mimpi, Ternyata (Semoga)
Ingat ketika kubilang semua ini hanyalah mimpi buruk yang kepanjangan?Kurasa begitu.Kurasa, awalnya, aku baru aja pulang dari jam lembur yang bikin otak hampir meledak.Bersama sejumlah orang-orang menyusahan yang mesti kusebut ‘kolega’ (dalam bahasa halusnya, sih: teman kerja, tapi mana sudi aku sebut mereka teman).Sekumpulan orang tolol yang cuma puas akan satu tujuan.‘Asal kebutuhan rumah cukup. Asal dapur masih ngebul. Asal besok masih bisa makan.’Cuih!Kuperingatkan, ya.Yang namanya ‘cukup’ cuma mitos.Cuma ada ‘kurang’ dan ‘kaya.Bakal selalu ada tuntutan lain. Bakal selalu ada kemalangan yang gak terduga.Mereka yang ngebatasin diri seperti itu cuma bakal jadi seonggok pion dalam papan catur yang lebih besar.Sesuatu yang gak signifikan.Sesuatu yang bakal disingkirin kalau udah gak berguna.Dan figuran kayak mereka berani berpikir untuk ngekritisin aku?Ya … bodo amat juga, sih.Pendapat mereka sama gak pentingnya kayak lalat di tong sampah. Dan itu juga bukan kejadian
Baca selengkapnya
Mabuk
Aku direndahkan.Diinjak-injak.Ditelanjangi.Oke.Yang dua awal itu emang gak terjadi secara harfiah, tapi yang ketiga iya.Pakaianku dilucuti.Kupikir itu sejenis sopan santun dan pengabdian klasik bawahan ke majikan—Rose juga bersikeras untuk memandikanku di ‘rumah’ dan mesti kubentak berkali-kali hingga akhirnya dia inisiatif berhenti.Tapi, enggak.Enggak ada air.Enggak ada sabun atau pembersih badan yang digunakan.Aku bahkan gak dituntun menuju kamar mandi.Ada prasangka kalau nyatanya tujuanku terbongkar—setelah mendengar omongan York yang selalu samar beberapa saat lalu, bisa kusimpulkan kalau si nenek sialan itu juga ketangkap.Itu kabar bagus.Aku bahkan sempet minta untuk dibawa ke tempat apa pun itu di mana si nenek ditahan.Biar bisa kulempar batu, kuukir wajahnya dengan kayu tajam, dan mencekiknya hingga hampir mati.Tapi, aku malah dilarang dan mereka berkata, “Itu gak penting, Nona. Kita akan melakukan hal besar hari ini.”Karena kata-katanya jadi terlalu menyenangka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status