All Chapters of Bukan Inginku Menikah Denganmu: Chapter 41 - Chapter 50
103 Chapters
Bab 40. Terulang lagi.
Sesampainya di vila, Radinka langsung masuk ke kamar tanpa berkata apa-apa. Ah, memang sejak kemarin juga seperti itu bukan? Dia selalu membiarkan Kemilau yang menutup pintu. Sekarangpun demikian, laki-laki itu tidak ingin ambil pusing. Kemilau sendiri tidak tau harus berbuat apa. Ingin senang atau bagaimana, dia bingung berat. Secara masih ada hari esok yang harus mereka lalui. Jika Radinka malah benar-benar mengabaikannya, lantas apa gunanya dia di sini? Tapi ya sudahlah. Toh ini adalah permintaan Kemilau bukan? Maka dengan ringan hati dia melangkah ke dalam kamarnya sendiri. Mandi, lalu memakai piyamanya yang lain. Setelah itu dia berniat untuk mengambil pakaian dari luar. Sudah malam, takut kembali lembab.Saat memeriksa ulang pakaiannya, Kemilau baru menyadari kalau pakaian dalam yang disebutkan Radinka tadi pagi tidak ada di sana. Bukankah tadi laki-laki itu bilang sudah memungutnya? Lalu ke mana perginya? Apa … Radinka … tidak mengembalikannya ke jemuran?Oh God!Kemilau cepa
Read more
Bab 41. Pool kissing.
“Saya tau tempat dimana kamu nggak akan bisa kabur-kaburan lagi.” Radin dengan cepat mengangkat perempuan itu seperti mengangkut karung goni di punggungnya. Dia sangat kesal ketika Mila selalu berusaha terlihat tegar, terlihat kuat, terlihat tidak apa-apa, padahal jelas-jelas dia sedang terluka dan mungkin masih merasa takut atas kejadian yang dia alami barusan. Radinka sungguh sangat membenci itu. Sekarang dia masuk ke dalam kamarnya lalu keluar lagi menuju kolam renang. Dia tau Kemilau tidak akan bisa berkutik kalau sedang berada di dalam air. “Tuan! Tuan! Please jangan!” Kemilau langsung sadar kalau dia akan kembali diceburkan ke dalam air. Tangannya meronta-ronta memukul punggung Radin dengan kencang. Air matanya bertaburan lantaran takut. Oh God, kenapa dia bisa hidup bersama iblis sebejat ini?Rupanya Radin tidak berniat untuk menceburkan Mila sendirian. Laki-laki itu justru menuruni tangga dan masuk ke dalam kolam tanpa menghiraukan tangisan istrinya. Dia berjalan sampai jauh
Read more
Bab 42. Sunrise with you.
Kalau biasanya Mila tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mandi, sekarang rasanya berbeda. Sudah setengah jam dia berendam di dalam bath tub, namun rasanya tak kunjung cukup. Mungkin air hangat di dalam tub sudah berubah menjadi dingin lantaran dia terlalu lama berada di sana. Tapi mau bagaimana lagi? Dia benar-benar tidak menyangka akan kecolongan seperti ini. Rasa malu mendominasi semua perasaan yang kini berkecamuk di dalam dada. Itu adalah ciuman pertamanya. Ternyata begitu rasanya, arrghh! Dia masih bisa merasakan bagaimana bibir Radinka yang kenyal, hangat dan basah itu meng-cover seluruh permukaan bibirnya. Meraupnya dengan sempurna sampai tak bersisa sedikitpun. Membuat gerakan menyesap dan menyedot yang menyebabkan sekujur tubuh Mila kembali merinding bahkan hanya dengan mengingatnya. Kedua tangannya juga refleks menutup wajah lantaran malu. Seolah-olah Radinka masih ada di hadapannya. Jika bisa dibilang, mungkin Kemilau adalah orang terbodoh di dunia. Bisa-bisanya pertah
Read more
Bab 43. Under the sunrise.
Melodi serta lirik lagu itu menenggelamkan Kemilau dalam sebuah rasa sentimental yang sudah lama tidak pernah singgah di dalam benaknya. Dulu, dia pernah menyukai lagu ini dan membayangkan bagaimana rasanya merindukan seseorang hingga menusuk ke dalam tulang. Ketika kita sedang sendiri dan tersiksa oleh hasrat ingin bertemu seseorang walau malam sudah begitu larut. Semuanya hanya karena dia yang kita rindukan selalu menggangu pikiran dan sanubari. Jantungnya bagai diremas tangan-tangan tak kasat mata.Lalu, kenapa Radinka mendengar lagu ini? Bukankah dia adalah monster kejam yang mustahil tertarik dengan karya musik melankolis yang seperti ini? Karena rasa penasarannya, Kemilau berniat untuk menoleh ke samping. Dan setelah itu dia langsung menyesal. Ternyata Radinka sudah melakukannya lebih dulu dan entah sejak menit ke berapa sejak earpod ini menempel di telinganya. Laki-laki yang duduk sambil menopang tubuhnya dengan dua tangan di belakang itu menatapnya dengan begitu dalam … dan
Read more
Bab 44. Pemanasan hukuman.
Radinka terkesiap saat Mila berjinjit hanya untuk meraih kembali bibirnya yang sudah sempat terlepas. Jantungnya melonjak seperti tiba-tiba disetrum. What? Apa dia sedang bermimpi? Ini nyata ‘kan? Mila memeluk lehernya dan berganti menyesap bibirnya pelan. Oh Tuhan … kini seluruh tubuh Radin merinding sampai ke ubun-ubun. Efeknya teramat dahsyat! Padahal ini bukanlah ciuman pertamanya, tapi berhasil membuat darahnya kocar-kacir. Yang tadinya sempat terdiam lantaran syok, kini Radinka kembali tersadar dan menemani Mila dalam ciuman lembut mereka. Tangan laki-laki itu mulai merangkak naik ke punggung dan memeluk Mila dengan erat. Kedua mata istrinya yang terpejam menunjukkan betapa Mila juga menikmati ciuman mereka. Oh, indah sekali rasanya. Entah apa artinya ini, tapi Radinka sungguh berbunga-bunga. Satu menit berlalu, akhirnya Mila melepaskan bibirnya. Kedua tumit sepatunya kembali menapak pasir, namun dia masih merangkul leher Radinka. Sekarang perempuan itu menyandarkan kening di
Read more
Bab 45. Pelajaran di kolam renang.
Kemilau mematut dirinya di depan cermin. Mengigit bibir karena rasa tidak percaya diri yang kini menghampiri. Sial sekali. Ternyata hukuman yang Radinka maksud adalah menemaninya berenang dengan hanya memakai pakaian dalam saja. Dan itu adalah perintah yang tidak bisa dia bantah. Radinka benar-benar diktator. Huft … walaupun ini bukan kali pertama dia hanya memakain dalaman di hadapan laki-laki itu, rasanya sangat canggung. Karena Radin meminta hal tersebut secara terang-terangan.Sepasang sport bra dan panties berwarna hitam, dari brand CK menjadi pilihan Mila. Entahlah ini seksi atau tidak, yang jelas dia merasa tidak ada bedanya dengan benar-benar naked. Apalagi kalau nanti masuk ke dalam air dan membuat kain itu basah, lalu mencetak semua isinya dengan jelas. Oh tidakkkk!Byurrrr! Terdengar suara Radinka yang sudah menceburkan diri ke dalam air. Mila semakin galau dan terdesak. Kalau tidak keluar secara baik-baik, pria itu pasti akan menyeretnya keluar. Arrrghhhhhhhh!!!! Dia meng
Read more
Bab 46. Tamu tak diundang.
Malam pukul tujuh, Radin dan Kemilau akan kembali menuju vila keluarga Amar. Kali ini Radinka memutuskan untuk berangkat sendiri tanpa dijemput oleh Rendy. Setidaknya itulah yang Kemilau dengar tadi, sesaat sebelum mereka tenggelam dalam tidur siang yang cukup nyenyak.Namun hingga pukul lima sore, belum ada tanda-tanda kedua insan itu akan bangun dan berkemas. Bahkan jam makan siang sudah terlewatkan karena tidur yang terlalu lelap. Sepertinya mereka sama-sama kelelahan setelah dua jam berada di dalam kolam renang. Belum lagi efek dari semilir angin yang masuk melalui jendela dan memanjakan keduanya yang sedang tidur bersama di sofa ruang tamu.Sekarang, Kemilau tidur beralaskan lengan Radin dengan posisi memunggungi laki-laki itu. Rasanya begitu damai dan tenang, seperti tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan di hari-hari yang akan datang. Apalagi saat dia merasakan detak jantung Radin yang teratur di punggungnya yang menempel di dada laki-laki itu.Rasa was-was Mila sepertinya suda
Read more
Bab 47. Sepakat!
Bagaimana Sheza bisa ada di sini?!Kemilau refleks ingin menarik tangannya dari genggaman Radinka. Namun tentu saja laki-laki itu tidak mengijinkan. Bukankah ini sedang ada di depan keluarga Amar? Mereka masih harus bersandiwara.“Nah, Pak Radin, Ibu Kemilau. Akhirnya datang juga.” Sepertinya semua orang terlalu asyik membahas sesuatu sehingga baru menyadari kalau tamu mereka sudah datang. Amar lah yang lebih dulu sadar dan diikuti yang lainnya. Termasuk Sheza yang langsung berhenti tertawa melihat sang kekasih sedang menggandeng mesra si upik abu. Apa dia tidak salah lihat? Radinka dan Mila terkesan begitu kompak dan mesra saat ini.“Maaf membuat Pak Amar dan keluarga menunggu lama.” Radin membawa Mila mendekati meja. Sadar betul kalau Sheza sedang menatapnya dengan tajam. Namun diabaikannya karena tidak ingin terlibat kontak mata dan menimbulkan kecurigaan bagi banyak orang.“Tidak masalah, Pak Radin. Duduk, duduk.” Kursi untuk Radin dan Mila sudah tersedia. Kali ini kedua orang i
Read more
Bab 48. Si biang onar.
“Maksudnya?” Radinka sampai memutar pinggang demi melihat ke belakang. Kaca helm juga dia buka lebar-lebar demi menunjukkan ekspresinya yang kebingungan.“Bukankah seharusnya Tuan mengajak nona Sheza untuk ikut pulang ke vila?”“Buat apa? Jangan ngaco kamu. Sudah, jangan banyak mikir. Kalau kamu tidak bersedia memeluk saya, saya tidak akan bertanggung jawab kalau kamu jatuh di tengah jalan.” Radinka mengancam kecil karena dia tau itu selalu mempan. Namun kali ini perkiraannya salah. Perempuan itu hanya berpegang pada sisi jaketnya saja. Sama sekali tidak berkenan untuk memeluk.Radin hanya bisa geleng-geleng kepala. Sepertinya Mila sungkan karena masih ada Sheza di belakang. Baiklah, dia akan mengalah sejenak. Pria itu lantas menjalankan motor sport-nya dengan kecepatan sedang. Dia harus puas hanya merasakan kehangatan tubuh Mila di punggungnya.Sepanjang perjalanan tidak ada yang berbicara. Kemilau sedang sibuk dengan pikirannya yang menebak-nebak bagaimana sikap Radin setelah ini. B
Read more
Bab 49. Tepi jurang.
Radinka terhenyak mendengar sindiran itu. Memang itu 'kan yang diinginkan Sheza? Membuat Mila benci kepadanya."It was, Mila. But everything changes."Mila menggeleng. "Saya tidak akan mempersulit apapun jika kalian ingin harta warisan itu. Percayalah, saya sama sekali tidak menginginkannya." Kedua netra itu kembali mengeluarkan air mata kesedihan. Dia sungguh tidak tau apa lagi yang akan terjadi nanti. Sheza sudah pasti mengadu kepada Nadya dan Greta.Radinka mengusap wajah dan menyibak rambut basahnya ke belakang. Dia bingung harus berkata apa untuk menampik kalimat Kemilau. Perempuan itu sedang krisis kepercayaan kepadanya. Apapun yang dia dengar pasti tidak akan bersedia dia cerna baik-baik."Saya memang pernah membenci kamu. Tapi sekarang semuanya sudah berubah. Saya baru menyadari kalau takdir tidak pernah salah. Saya percaya kamu memang jodoh saya dan sebaliknya.""Secepat itu? Apa yang Tuan rencanakan? Dari pada Tuan berniat ingin memanfaatkan saya, lebih baik sudahi pernikaha
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status