All Chapters of Masih Gadis Menyusui : Chapter 51 - Chapter 60
101 Chapters
Senang atau Sedih
"Ya aku ...." Sabil keceplosan tidak mengubah suara dengan lebih berat.Hal itu kontan membuat Fatma dan Ibunya mengarahkan tatapan terkejut padannya."Apa kamu Sabil?" Lagi, Ibu Fatma merasa bahwa antara Sabil dan Nabil, sekarang ini tengah bertukar tempat.Melihat bagaimana sikap pemuda yang tampak bersemangat menyalahkan Fatma dan Rendra seolah tak rela dan sedang dilanda cemburu. Lalu suara tadi ... itu adalah suara Sabil, hanya suara itu yang memberi perbedaan antara dua pria yang memiliki fisik serupa tersebut.Sabil bergeming. Dia telah tertangkap basah. Tak myengerti harus menjawab apa. Tampaknya kali ini ia harus jujur, agar Fatma tak lagi bersedih dan memilih pria lain karena sikap buruk Nabil yang dianggap sebagai dirinya.Juga ... agar ia bisa mendapat Halimah kembali. Toh hukum sudah berpihak padanya. Mereka hanya perlu mengucap akad nikah secara agama.Menurut Sabil, kembali ke kehidupan normalnya dulu jauh lebih baik dari pada sekarang ini. Bukankah Fatma dari awal tak
Read more
Anugerah Terindah
'Sesuatu yang kupikir adalah musibah, justru ini adalah anugerah Tuhan untukku. Kamu adalah hadiah terindah dari Tuhanku Yang Baik.'❤"Kita akan ke mana?" tanya perawat yang mendorong kursi roda Sabil."Ke Jogja." Sabil menyahut cepat. Ia tak mau melepas kesempatan yang walau secuil untuk mendapatkan hati Halimah."Ke Jogja?" Mata perawat itu melebar. Bosnya meminta berjalan ke tempat jauh."Ya.""Ehm. Maaf. Apa Tuan serius dengan ini? Perjalanan ke Jogja lebih dari tujuh jam.""Lakukan saja, Mas. Bukankah saya sudah membayar Mas dan sopir mobil ini?""Oya baik. Tuan." Perawat itu menurut. Lalu meminta pada rekannya yang mengemudi untuk membawanya ke Jogja._____________"Halo, assalamualaikum, Bulek.""Waalaikumsalam, Halimah. Kamu harus tahu kalau yang sekarang bersamamu adalah Nabil. Tadi Sabil sudah jujur dan menceritakan semuanya. Bahkan Fatma akhirnya dijatuhi talak oleh Sabil. Jadi sebaiknya kamu lekas mencecar pria yang bersamamu agar juga jujur. Dan lagi, jangan mau saat nan
Read more
Keberanian Rendra
"Pak tolong kemudi dengan kecepatan lebih ya," pinta Sabil yang membuat sopir enggan menjawab. Pria yang yang e mengemudi itu hanya bisa melihat ke arah perawat di sampingnya karrna tak nyaman dengan permintaan tuan mereka.Perawat itu berkedip lalu mengangguk. Meminta sang sopir mengiyakan saja."Eum. Ya, Tuan." Sopir itu manyahut juga. Sabil tersenyum senang mendengarnya.Sabil akhirnya berangkat ke Jogja. Dengan niat bulat. Membayangkan banyak rencana di kepala yang akan dia lakukan begitu sampai.Bertanya dengan menyuap pihak administrasi rumah sakit, agar memberi tahu di mana alamat Halimah berada. "Semua akan mudah dengan uang." Sabil menyeringai. 'Ini juga berlaku untukmu, Fatma. Apa kamu kira, aku akan membiarkanmu setelah kamu mengkhianatiju?'_____________"Ehm. Novi ini sepupuku." Rendra tiba-tiba mengatakan hal yang sebenernya tak Fatma pikirkan.Ia tak mengerti wajah cantik Fatma terus membayang di kepalanya. Meski mendengar Novi sakit dan berlari menemuinya, walaupun sa
Read more
Istri Orang Lebih menggoda
Rendra menatap Fatma dalam-dalam. Tatapan yang aneh menurut wanita di depannya, hingga dua alis Fatma tertaut karenanya."Dok," panggil Fatma lagi dengan suara pelan, sambil melepas kaca matanya.Namun, Rendra tak juga menyahut. Ia justru melakukan hal lain yang membuatnya syok. Mata Fatma memejam sesaat kala wajah Rendra mendekat. Lalu mata itu melebar sempurna lantaran terkejut, dengan cepat pria itu mendaratkan ciuman padanya. Rasanya sampai sesak karena Fatma kesulitan bernapas.'Apa ini?! Kenapa Dokter melakukannya? Kenapa aku seperti terhipnotis olehnya?' batin Fatma yang dipenuhi rasa bersalah bertanya-tanya. Walau pun telah jatuh talak, ucapan dari mulut Sabil, belum lagi sampai satu jam. Jangankan boleh menjalin hubungan dengan pria bukan mahramnya seperti ini. Bahkan masa iddahnya saja masih sangat jauh.Halimah menjatuhkan kaca mata di tangan.Waktu terjeda di antara keduanya. Mereka sama-sama lupa diri. Rendra merasa tak mampu mengendalikan hati, kala perintah otak dan k
Read more
Mendesah Panjang
_____________"Saya pikir tadi Bapak Sabil. Tapi dia nggak bisa jalan dan duduk di kursi roda.""Hah?" Halimah menatap Nabil, lalu dia yakin kalau yang datang ke rumah sakit dan bertanya alamat itu adalah Sabil.Namun, tak lama senyumnya mengembang. Akhirnya tanpa rencana, Halimah sudah mempermainkan pria jahat itu."Siapa?" tanya Nabil yang terbangun."Temen." Halimah berbisik."Oh." Nabil yang baru terbangun membulatkan mulutnya. Lalu menatap ke luar. Melihat bangunan yang tak asing berjejer di sepanjang trotoar, ia sadar kalau sudah sampai Jakarta. "Ya, sudah Mbak. Kapan-kapan kita sambung lagi. Saya cuma kasih tahu aja, supaya nanti nggal kaget pas ada orang yang gak diharap datang." Perempuan di ujung telepon, akhirnya berpamitan karena tak enak terus bicara dan mengganggu Halimah, lebih ketika mendengar suara pria di dekatnya."Iya Mbak Hayya. Makasih, ya." Halimah mengucap tulus. "Informasi ini sangat berharga buat saya. Kalau nggak tahu kabarnya nggak tahu deh.""Iya, Mbak Li
Read more
Korban
Sabil memegangi pegangan kursi roda dengan mengeratkan tapak tangannya. Sampai buku-buku tangannya memutih. Seolah sedang menekan segala emosi dalam dadanya lantaran merasa dipermainkan.Dia bahkan tak peduli saat satpam itu mencoba mencairkan suasana, yang berkata telah mengira dirinya adalah orang yang sama dengan pria yang sedang bersama Halimah."Ke mana mereka pergi?" tanyanya ke satpam di sela kekecewaannya. "Wah, maaf. Mereka tidak memberitahu kami." Pria yang memakai seragam itu menyahut.Sabil mendesah. Ia tak tahu bagaimana mengendalikan gemuruh dalam hatinya. "Oh, kalau begitu terimakasih." Perawat yang mendorong kursi roda dan berdiri di belakang Sabil menyahut. Mengungkap ucapan terima kasih. Karena tampaknya Sabil sedang tak enak hatinya untuk sekedar mengucap kata-kata itu."Ya. Kalau boleh tahu, apa Bapak ini kembaran suami Ibu Halimah?" Satpam tak bisa menahan rasa penasaran, hingga menanyakan hal tersebut. "Ehm, maaf ... Apa Anda kembar identik?" sambungnya lagi.
Read more
Planning Terbaik
___________"Oh, ya Allah. Aku lupa ponselnya dibawa warga." Pria itu mendesah. Kemudian memasukkan benda pipih miliknya ke dalam saku. Lalu bergegas mengayunkan langkah, menyusul ibu beranak satu tersebut. Takut jika terjadi sesuatu di jalan, karena bisa jadi kondisi Novi belum stabil."Kenapa dia tak berubah. Ckck." Rendra geleng-geleng selagi tangannya memutar setir mobil, meninggalkan halaman rumah sakit yang luas.Pria itu mendesah panjang. Sebenarnya ada keinginan mendatangi Fatma dan minta maaf padanya. Ia sadar telah melakukan kesalahan fatal. Dalam benaknya, Fatma pasti akan terus kepikiran, dan menganggapnya sebagai pria yang sangat buruk. Padahal ia ingin mendapatkan perhatian wanita itu. Apalagi setelah tahu suaminya telah menceraikannya.Namun, ia merasa kondisi Novi lebih utama untuk diperhatikan."Harusnya aku menyimpan nomor perempuan itu," ucapnya dengan nada menyesal, sambil memijit pelipis dengan tangan kirinya, sementara tangan kanan harus memegangi setir.Mobil
Read more
Aset Berharga
Sebulan kemudian ...."Lo tetap akan pergi?" tanya Radit pada pria berpakaian dokter di seberang meja.Rasanya sayang saja, dia atau pun Rendra memulai karir di tahun yang sama. Lalu kini, semua harus diakhirk demi orang lain, yang Radit sendiri tak mengerti bagai mana kedudukan mereka di hati Rendra."Ya."Tatapan Rendra kosong ke luar jendela ruangannya. Menatap sebuah amplop di meja yang berisi surat pengunduran dirinya. Ini bukan keputusan mudah. Namun, rasa bersalah memaksanya mengambil keputusan besar ini.Ada dua masalah besar yang menerornya sebulan ini. Meski berpura-pura tak terjadi apapun dan tetap sibuk dengan aktifitasnya sebagai dokter, tak lantas membuatnya tenang. Justru bayangan rasa bersalah semakin menjadi, setiap kali ia ingin melupakan."Hem, ya baiklah." Rendra menarik napas dalam-dalam.Lelaki itu bangkit dengan senyuman di wajahnya. Berbeda dengan Radit yang menatapnya dengan air muka risau. Apa yang akan terjadi di Jakarta nanti? Apa mungkin Rendra bisa memul
Read more
Pria yang Tampak Tenang
Rendra terngiang ucapan sepupunya yang lain."Rend. Kenapa ga kamu coba dekati Novi dan jalin hubungan dengannya? Kalian itu cocok loh." Meylani mengungkap apa yang mengganggu pikirannya selama ini. Ibu beranak dua itu, merasa prihatin pada dua sepupunya, yang juga anak tunggal sepertinya. Bukan hanya keduanya telah kehilangan orang tua, dalam waktu yang sama. Namun, mendapat ujian yang sama, memiliki pasangan yang tak setia.Yah, tentu saja karena rasa empatinya sebagai saudara terlalu besar pada Novi, membuat Meylani tak rela melihatnya terus kesepian. Tak ada lelaki yang mendekatinya atau pun keinginan Novi yang bertekad mencari pengganti Adrian.Lalu sekarang ... wanita itu sedang mengalami luka dalam, lantaran putranya menghilang dan belum ketemu sampai sekarang.Rendra mengusap dagu yang ditumbuhi bulu tipis, sambil mencerna setiap kata-kata yang Meylani ucapkan. "Apa Novi punya pikiran seperti itu?" gumamnya.Pria itu menghela panjang. Mereka kan saudara, seperti keluarga kand
Read more
Pengadilan
___________"Boleh saya masuk?" tanya Sabil kemudian, pada wanita paruh baya yang tampak syok di depannya.Pria itu tersenyum tipis, ia tetap berjalan masuk melewati ibu Fatma.Ini kebetulan yang sangat kebetulan, saat mereka membicarakan Sabil, pria itu tiba-tiba saja muncul seperti iblis yang mendapat bisikan.Tentu saja firasat buruk dalam sekejap menghampiri. Berharap semoga apa yang mereka pikirkan tak terjadi."Halo ada orang?" tanya Sabil yang masuk begitu saja. "Hem, belum ada yang berubah, semua masih sama."Senyumnya semakin lebar kala melihat pasangan suami istri yang duduk berseberangan di meja makan. Dua orang itu sudah menatapnya. Meski tampak tenang, hati Nabil tengah bergemuruh melihat sosok pria yang menghancurkan hidupnya. Seorang saudara yang tega mempermainkan hatinya. Yah, walau Nabil sendiri akhirnya bahwa dialah yang bodoh, terlalu percaya pada abangnya itu."Wah, wah. Adik dan istriku sedang berbahagia."Nabil meletakkan sendok. Darahnya seketika mendidih, kal
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status