BAB 40. THOMAS
Tatapannya yang aneh itu lama dan panjang sekali kepadaku, aku pun melakukan hal yang sama. Setelah cukup lama kami bertatapan dan hanya membisu, ia kembali mengetuk pintu dan mengucapkan salam, "Assalamualaikum!""Apa-apaan pria ini? Kenapa terus mengetuk pintu dan mengucapkan salam, padahal aku di depannya," batinku.Aku kembali menegurnya, "Cari siapa, Bang?""Cari isteriku!" jawabnya singkat. Ia melihat ke becakku yang berisi beberapa kantong pakaian besar. "Kau mau jemput pakaian, ya?"Ternyata dia mengira aku mau jemput pakaian ke rumah ini, pantas saja ia terus-menerus mengetuk pintu dan tidak menghiraukanku.Aku tersenyum menanggapinya, "Maaf! Apa isteri Abang main di rumah saya?" tanyaku, kurasa ia menjemput isterinya, barang kali tadi saat aku di luar ada tamu Kinanti yang datang.Pria itu terlihat semakin mengerutkan dahinya, mungkin ia bingung dengan pertanyaanku. Kami kembali saling pandang, aku mulai curiga sepertinya ada yang salah."Apa Abang salah rumah?""Nggak!" jaw
Читайте больше