Dina duduk di sudut ruangan, tak jauh dari pintu tempat Danang dirawat. Hatinya bergolak. Tangannya gemetar, tapi ia genggam erat jemarinya sendiri, mencoba menenangkan diri. Dalam diam, ia menunduk, memejamkan mata. Doa meluncur lirih dari hatinya. “Ya Allah… jika ini cobaan untukku, kuatkanlah. Jika ini jalan untuk Danang berubah, sembuhkanlah dia. Walau hatiku terluka… meski dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tetap ingin melihatnya sehat, kembali pulih. Bukan karena aku masih mencintainya…" Air mata mengalir perlahan di pipinya. Ia segera menyekanya sebelum orang lain melihat. Beberapa menit kemudian, pintu ruang perawatan terbuka kembali. Seorang perawat keluar. “Keluarga bapak Danang Prasetya?” tanya perawat dengan suara tenang namun sigap. “Iya, saya..saya,” jawab Endang, Mamanya
Terakhir Diperbarui : 2025-05-21 Baca selengkapnya