Helikopter perlahan turun, mengoyak kabut pagi yang menyelimuti pegunungan di perbatasan Eropa Timur. Di bawah sana, terbentang sebuah bangunan tua bergaya klasik Eropa dengan tembok batu setinggi empat meter, tertutup dedaunan dan lumut. Rumah itu tampak seperti tak berpenghuni, tak terdeteksi, seolah terhapus dari peta dunia. “Tempat ini sudah tidak digunakan sejak 20 tahun lalu,” ujar Marsel di balik headsetnya pada yang lain. “Tidak ada akses satelit langsung, sinyal minim, dan dikelilingi hutan mati yang sulit ditembus kendaraan besar. Kita aman di sini... untuk sementara.” Saat helikopter mendarat, suara baling-baling perlahan meredup. Caca melompat turun lebih dulu, mengamankan area dengan mata tajamnya. Disusul Reno yang langsung memeluk Putri, memastikan anaknya tidak trauma selama penerbangan. “Kamu baik-baik saja, Sayang?” tanya Reno sambil memegangi bahunya. Putri mengangguk kecil, meski matanya masih memerah karena kelelahan dan tekanan mental yang terus menghantui. “A
Terakhir Diperbarui : 2025-05-15 Baca selengkapnya