"Keya, Kakak antar kamu pulang, ya," tawar Liam saat sore menjelang, duduk di sisi bangsal rumah sakit sambil memandangi ibunya yang mulai tertidur lelap setelah obat bekerja dengan baik."Enggak, Kak. Aku di sini aja, nemenin Ibu. Lagian aku di rumah juga takut kalau sendirian," jawab Keya, merapatkan jaketnya, mencoba mengusir hawa dingin dari AC ruangan."Lho, nanti pasti ada yang nemenin," balas Liam sambil tersenyum. "Bu Yana.""Nanti Kamu capek, Dhuk, jagai Ibu," ucap Maryam begitu terbangun dengan napas yang sudah mulai ringan."Capek apanya, Bu? Ini juga cuma sambil pegang HP di sini," timpal Keya, yang memang sejak tadi sibuk berselancar."Oh, ya, Kak... waktu Ibu masuk rumah sakit dulu, Kak Dania juga jagain?" tanya Keya tiba-tiba. Pertanyaan itu membuat Liam dan Maryam saling menatap. Raut Liam sempat berubah sedikit, tapi dia tetap tenang."Kenapa tanya begitu?" "Enggak tahu, cuma mikir aja... kira-kira besok-besok Kak Dania juga jagain enggak, ya?" gumam Keya. "Soalnya k
Last Updated : 2025-05-27 Read more