"Oiya Mbak, tadi saya lihat Gilang lagi di seberang jalan." Sari berbisik."Dia datang lagi?" Elok buru-buru menoleh. Wajahnya tegang."Iya, Mbak. Tapi enggak lama. Kayaknya cuma ngintip sebentar terus pergi. Saya kira dia nunggu waktu yang pas deh, Mbak."Elok menelan ludah. Gilang datang lagi. Dan itu artinya Gilang belum menyerah. Kemudian Elok tersenyum pada Sari. "Terima kasih kamu sudah kasih tahu. Nanti kalau dia datang lagi jangan ngomong sama siapa-siapa, ya.” Sebab Elok khawatir akan menjadi masalah nantinya. Sari mengangguk sebagai jawabannya kemudian menjawab, "Iya, Mbak. Saya ngerti kok. Tapi Mbak hati-hati, ya. Saya takut kalau Pak Arya atau Mas Damar tahu.""Saya juga takut, Sar. Tapi saya juga bingung harus gimana." Karena untuk saat ini Elok hanya bisa berdoa semoga Tuhan melindunginya. Hanya itu. Sari menunduk. Dipegangnya nampan itu erat. "Saya enggak bisa bantu banyak, Mbak. Tapi kalau Mbak butuh sesuatu, bilang aja pelan-pelan. Saya usahakan semampunya. Ya.”La
Terakhir Diperbarui : 2025-06-08 Baca selengkapnya