Pagi itu, cahaya matahari menyelinap melalui celah tirai kamar. Eliza membuka mata perlahan, menyadari posisi tubuhnya dalam pelukan Nicholas. Ia nyaris tak bergerak, hanya menatap wajah laki-laki itu yang terlihat jauh lebih damai dari semalam.Pelan-pelan, ia melepaskan diri, bangkit dari tempat tidur, dan berjalan menuju kamarnya sendiri di lantai dua. Ia merasa tubuhnya ringan walau sedikit pusing. Tapi dibandingkan kemarin, mualnya jauh berkurang. Sambil mandi dan sikat gigi, Eliza sempat melirik bayangannya di cermin. Rambutnya mulai terlihat kusut dan tak terurus."Gue butuh potong rambut," gumamnya sendiri.Setelah mengganti baju santai dan mengeringkan rambut, ia turun ke ruang makan. Nicholas sudah duduk di sana, mengenakan kemeja putih dan celana abu-abu. Penampilannya rapi, tapi sorot matanya langsung menunduk ketika Eliza masuk.Meja makan pagi itu tersaji makanan sederhana: roti panggang, selai cokelat, telur dadar, susu dan teh hangat."Udah bangun," sapa Nick pelan.El
Last Updated : 2025-07-13 Read more