"Aku tahu kesibukanku belakangan ini membuatmu merasa kurang diperhatikan, tapi aku melakukan semua ini untuk kamu dan anak-anak," ucap Dirga sambil mengusap pundak istrinya dengan lembut. Febby hanya diam. Memalingkan wajah, enggan untuk sekedar menatap sang suami. Dadanya kembang kempis, menahan emosi yang nyaris meledak. Rasanya ingin sekali memaki dan memukul pria yang sudah memberinya dua anak itu, tetapi tidak mungkin 'kan ia melakukannya. Dirga menarik napas panjang, masih berusaha merayu sang Istri yang terlihat sangat marah. Senyuman manis tak lagi terlihat di wajah cantik wanita pujaan. Tidak seperti awal pernikahan mereka, yang masih terasa hangat. Beberapa bulan ini, hampir setiap hari mereka bertengkar hanya karena masalah sepele. "Aku mau mandi dulu. Setelah mandi aku ke kamar anak-anak, hmm." Dirga berdiri kemudian melangkah menuju kamar. Setelah suaminya pergi, Febby menoleh, menatap punggung tegap Dokter Tampan itu, yang perlahan hilang dari pandangan.
Last Updated : 2025-10-18 Read more