Di rumah, Febby masih enggan keluar kamar. Ia mengurung diri sambil terus menangis pilu. Menutup seluruh tubuh dengan selimut.Ratih terlihat cemas memikirkan menantunya yang tengah hamil muda, khawatir bayi di dalam kandungan juga stress karena ibunya stress.Wanita baya itu mengantar makanan ke kamar, meletakkan nampan ke atas meja lalu duduk di tepi ranjang."Makan dulu, Nak Febby," ucap Ratih, mengusap lembut kaki Febby yang berbaring membelakanginya."Aku kenyang, Bu," sahut Febby dengan suara parau."Kenyang makan apa? Seharian kamu belum makan. Nanti sakit. Kasihan anakmu di dalam sana. Kalau kamu mau nyiksa dirimu sendiri, monggo. Ngga apa-apa. Tapi jangan siksa anakmu, Feb. Kasihan dia ngga ada salah sama sekali."Febby mengusap perut, tangisannya semakin menjadi."Tuh, Ibu ngomong bener kamu nangis. Nangis aja terus biar kamu keguguran," kesal Ratih."Kok Ibu nyumpahin aku?" Febby menoleh ke belakang,
Terakhir Diperbarui : 2025-07-05 Baca selengkapnya