Denzel memegang sebuah payung hitam, memayungi Natalie agar tidak terkena hujan."Kalau ada apa-apa, langsung telepon aku." Denzel mengusap lembut pipi putih Natalie.Natalie mengangguk sambil tersenyum manis. "Aku cuma pergi beberapa hari. Di kulkas ada makanan yang sudah kumasak sebelumnya. Kalau lapar, tinggal dipanaskan."Louis berdiri di samping mobil, mengingatkan, "Waktunya hampir habis."Denzel menunduk menatapnya, mata hitamnya penuh kasih. "Hati-hati di jalan."Natalie berjinjit, mengecup bibir tipis itu, lalu dengan enggan naik ke mobil.Matahari mulai terbenam, akhirnya dia tiba di Desa Sacha.Robert, Natalie, dan Karina sama-sama pulang. Ibu Karina yang sudah tua dan mudah mabuk kendaraan hanya menunggu kabar di rumah. Mereka pun masuk ke halaman rumah Keluarga Mansyur.Ainur sudah menunggu sejak pagi. Melihat putra kesayangannya kembali, dia langsung berlari dengan emosional, menggenggam tangan Robert, dan menatapnya lekat-lekat.Sambil menangis, dia berkata, "Anak bodoh,
Read more