Dengan nada dingin, ibu Terry berkata, "Di zaman sekarang, laki-laki cukup bisa cari uang saja. Punya uang, perempuan cantik mana yang nggak nempel? Banyak gadis cantik yang terus mengejar anakku. Kalau bukan karena anakmu juga lulusan universitas ternama, kamu pikir kami mau meliriknya?""Iya, iya, betul sekali." Ainur tersenyum penuh basa-basi, lalu mendorong Natalie ke pelukan Terry. "Anak ini masih belum mengerti, nanti setelah sering bersama pasti akan berubah.""Benar juga. Kalau begitu, kami nggak mau ganggu lagi."Ibu Terry dan Terry saling bertukar pandang, kemudian menarik Ainur keluar rumah. "Besan jarang masuk kota ya? Ayo, aku ajak belanja."Pembantu pun ikut keluar. Natalie langsung merasa ada firasat buruk. Dia hendak melarikan diri, tetapi pergelangan tangannya ditangkap Terry."Adik manis, kamu dengar sendiri 'kan tadi? Kita harus belajar memupuk perasaan satu sama lain.""Sudah kubilang, aku punya pacar!" Natalie berusaha keras melepaskan diri."Pacarmu bisa lebih kay
Read more