Malam di kota itu terasa terlalu sunyi. Lampu-lampu jalan berpendar di balik jendela apartemen mewah milik Alya, memantulkan cahaya kekuningan di wajahnya yang dingin. Di meja ruang tamu, beberapa berkas berserakan, dokumen perusahaan, catatan percobaan, juga beberapa foto yang diambil diam-diam. Di salah satu foto, tampak Arlan dan Sevi sedang keluar dari kantor bersama. Senyum mereka terlihat alami, hangat, dan nyata. Alya menatap foto itu lama sekali, seolah menahan sesuatu yang mendidih di dadanya. Tangannya bergetar halus saat ia meletakkan foto itu di atas meja. Wajahnya datar, tapi matanya berkilat tajam, penuh iri, penuh dendam. “Jadi ini yang sekarang kamu lindungi, Lan…” “Perempuan itu yang berhasil membuat kamu lupa segalanya, ya.” Suara Alya terdengar pelan tapi sarat kebencian. Ia berdiri, melangkah menuju dapur, menuangkan segelas anggur, lalu kembali duduk. Pandangannya beralih ke ponsel yang tergeletak di meja. Di sana sudah ada pesan dari seseorang, kontak ya
Last Updated : 2025-11-01 Read more