Nadine masih terlihat bingung saat pertama kali membuka mata. Kelopak matanya berkedip pelan, napasnya belum sepenuhnya teratur. Namun ketika pandangannya akhirnya fokus dan menangkap sosok yang amat ia kenali di sisi ranjang, rasa sesak di dadanya perlahan mereda. Perempuan itu refleks merasa lega.“Dirga…” panggilnya lirih, suaranya masih serak.Dirga yang sejak tadi menahan napas langsung menunduk mendekat. Wajahnya terlihat sendu, sorot matanya dipenuhi rasa bersalah. Tangannya menggenggam tangan Nadine makin erat, seolah takut perempuan itu menghilang lagi.“Maaf, Nad,” ucapnya pelan namun penuh penyesalan. “Lagi-lagi aku gagal ngelindungi kamu.”Ia menelan ludah sebelum melanjutkan, suaranya bergetar. “Maafin aku.”Nadine menggeleng lemah. Meski wajahnya pucat dan tubuhnya masih lemah, sorot matanya justru terlihat tenang.“Itu bukan salah kamu, Ga,” balasnya pelan tapi tegas.Dirga menunduk, lalu mengecup punggung tangan Nadine dengan hati-hati, seolah takut menyakitinya. Setel
Last Updated : 2025-12-25 Read more