Xander melirik Alyssa, sudut bibirnya terangkat dengan senyum tipis. "Kamu nggak ikut main, nggak seru dong. Kita 'kan mitra kerja. Sikapmu ini berarti lagi merendahkan kami?"Ucapan Xander terdengar santai, tapi seperti biasa, dalam dua kalimat saja dia sudah berhasil menekan orang ke posisi serba salah.Sierra tertawa lembut, berlagak menengahi. "Mungkin dia memang nggak terbiasa. Lagi pula, dia cuma asisten, gajinya juga nggak tinggi. Jangan paksa dia, nanti malah nggak enak.""Main." Tiba-tiba terdengar suara pria dari arah pintu.Semua orang serempak menoleh. Evans baru saja selesai rapat, langkahnya tenang saat memasuki ruangan. Pandangan matanya langsung tertuju pada Alyssa. "Main saja. Kalau kalah, aku yang tanggung."Di situasi seperti ini, tidak bermain malah akan dianggap tidak sopan. Lebih baik ikut saja, agar suasana tetap berjalan lancar. Lagi pula, cuma permainan kartu."Benar," Daniel menimpali dengan senyum samar, matanya sekilas melirik Alyssa. "Takut apa? Di meja kar
Read More