Apa daya, Lucya terpaksa melambaikan tangan kepada Ryan dengan canggung. Kala ini, Ryan sedang berdiri dengan tegak. Lucya berujar, "Eh, sini dulu!""Oke," sahut Ryan.Lucya menimpali, "Coba kamu tunjukkan dulu letak kedua titik akupunktur itu."Ryan mengernyit. Dia melihat perut Lucya dengan ekspresi serius dan menyentuh perut Lucya dengan pelan sambil berucap, "Di sini ... dan di sini."Wajah Lucya langsung merah padam. Dia menyahut, "Oke. Aku tahu."Lucya segera duduk tegak, lalu mengalihkan pembicaraan, "Kenapa kamu datang ke ruangan kantorku?"Ryan menjelaskan, "Aku mau bilang aturan eliminasi itu benar-benar nggak adil untukku. Aku baru masuk ke divisi ini dan aku nggak paham apa pun.""Ada yang bimbing kamu, nanti kamu pasti bisa menguasainya dengan cepat," timpal Lucya. Dia mengambil gagang telepon, lalu menelepon Zio, "Kamu datang ke ruangan kantorku sekarang."Setelah beberapa saat, Zio datang ke ruangan kantor Lucya. Kemudian, Lucya memperkenalkan, "Ryan, kenalan dulu. Ini Z
Read more