Baru saja masa nifasnya usai, Winda Baskoro menggendong bayinya ke Dinas Kependudukan untuk mengurus kartu keluarga."Pak, nama anakku Alex Harto."Petugas itu mengetik beberapa kali pada keyboard, tetapi dahinya makin berkerut. "Di kartu keluarga Tama Harto, sudah tercatat seorang anak bernama Alex Harto."Winda tertegun, mengira dirinya salah dengar. "Nggak mungkin, anak kami baru genap sebulan!"Belum selesai bicara, ponsel di sakunya bergetar.Saat dia membuka layar, terlihat foto dari asisten Tama, Sania Marsudi.Dalam foto itu, Tama merangkul pinggang Sania dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya menggendong bocah laki-laki sekitar lima atau enam tahun. Ketiganya berdiri di depan gerbang TK, tersenyum begitu cerah hingga menyilaukan mata.Di papan nama yang tergantung di dada bocah itu, tertera jelas namanya, Alex Harto.Tak lama kemudian, muncul sebuah pesan masuk.[Nona Winda, bagaimana rasanya jadi selingkuhan? Selamanya kamu akan hidup dalam bayang-bayangku sebagai istr
Read more