"Aurel,” ulangnya, lebih rendah, tapi tajam seperti cambuk.Penari yang berdiri di dekat gadis itu menyingkir dengan bingung. Aurel mencoba menuruni panggung, namun langkahnya goyah. Sebelum sempat ia terjatuh, Leo sudah memeluknya, mengangkat tubuh mungil itu ke dalam gendongannya.“Lepaskan aku!” seru Aurel dengan suara bergetar, separuh mabuk, separuh malu. Tangannya berusaha menolak dada bidang Leo, tapi genggaman pria itu terlalu kuat.“Aku tidak akan membiarkanmu tetap di tempat seperti ini,” balas Leo singkat. Tanpa menoleh ke sekeliling, ia membawa Aurel melewati kerumunan yang menatap mereka dengan campuran terkejut dan iri.Dari kejauhan, Nadine menatap adegan itu dengan mulut terbuka. “Astaga…” gumamnya pelan. Yura dan Yuri berdiri di sampingnya, tak tahu harus berbuat apa.“Biarkan saja dulu,” ujar Nadine akhirnya, menarik napas panjang. “Dia paman sekaligus pria dari masa lalunya… mungkin mereka memang punya urusan yang belum selesai.”Leo menembus pintu keluar klub malam
Last Updated : 2025-11-09 Read more