BAB 20 TERUS DILATIH SAMPAI BERHASILRuang tamu penthouse diubah menjadi aula pelatihan. Tirai dibuka lebar, cahaya siang menyinari setiap sudut ruangan, seolah tak boleh memberi tempat untuk kesalahan bersembunyi. Di tengah ruangan, Eva berdiri tegak. Bahunya kaku, punggungnya lurus, bibirnya mencoba membentuk senyum sopan yang tidak dia pahami.Chatrine berdiri di depannya, mengenakan setelan profesional warna arang. Rambut pirangnya disanggul rapi, clipboard di tangan kanan dan pena perak di tangan kiri.“Langkah pertama,” ucap Chatrine. “Berjalan di hadapan publik. Hak tinggi, bahu sejajar, kepala sedikit tegak. Tapi tidak terlalu angkuh.”Eva melangkah. Perlahan. Satu-dua-tiga... tapi lututnya goyah.Suara Aron terdengar dari balik meja kerja di sisi kanan ruangan. Ia duduk dengan kaki bersilang dan ekspresi seperti sedang menilai saham perusahaan yang baru bangkrut.“Kau berjalan seperti gadis pelayan yang takut menjatuhkan nampan." Suara itu pelan, tapi sangat tajam.Eva berhen
Terakhir Diperbarui : 2025-11-06 Baca selengkapnya