15 tahun kemudian. Suara roda mobil berdecit mengagetkan orang-orang yang saat itu tengah melintas. Sementara itu, Gisela terduduk di atas jalanan, beberapa bagian tubuhnya terasa nyeri. Tak lama, seseorang keluar dari kursi pengemudi. “Maaf, Nona! Saya tidak melihat!” Belum sempat Gisela menjawab, seseorang lainnya sudah muncul dari pintu belakang. Pria itu berbahu lebar, pakaiannya rapi, dan tatapan matanya hangat. “Maaf, sopirku tidak sengaja,” katanya. “Apa kamu terluka?” Gisela menatap pria itu. “Tidak apa-apa, Tuan. Tadi, saya juga tidak hati-hati ketika menyebrang. Saya tidak terluka.” Namun, nyeri di tubuh Gisela tidak kunjung hilang. Ketika ia melirik, ada bagian kakinya yang mengeluarkan darah. “Kakimu berdarah. Sebaiknya kamu pergi ke klinik. Aku akan mengantarmu.” Mendengar tawaran itu, Gisela menggeleng lemah. “Tidak perlu, Tuan. Saya baik saja. Ini hanyalah luka kecil,” sahutnya pelan. “Biarpun luka kecil, harus tetap diobati.” “Tuan, sudah jam ....” p
Last Updated : 2025-10-28 Read more