Pagi hari yang membeku, Ethan terbangun bukan dengan rasa hancur seperti dulu, tapi dengan kesadaran dan tujuan baru.Meskipun hanya bisa terpejam kurang dari satu jam saja, Ethan harus bergegas, seseorang di luar sana telah menunggu dirinya atas permintaan ayahnya. Rasa sakit semalam telah menempa semangatnya untuk tak lagi berdiam diri.Ia mandi dengan air dingin yang bahkan motel itu tidak bisa panaskan, tapi baginya situasi ini bukan hal baru. Ketika masih di penjara, ia bahkan sering dibiarkan berdiri di lapangan sementara salju turun.Sambil menggigil, Ethan bergegas memakai pakaian yang bahkan masih setengah basah.Ia menyempatkan sejenak untuk mengecek laptopnya, kemudian mendengus. “Untung kau masih menyala, kalau tidak, setelah ini kau akan berakhir di tong sampah,” ujarnya sedikit geli, seperti sedang berbicara dengan teman. Setidaknya, benda itu yang saat ini membantunya menemukan harga dirinya.Setelah yakin tak ada barang yang tertinggal, ia lalu keluar menuju kota.Etha
Terakhir Diperbarui : 2025-12-13 Baca selengkapnya