Kisah tentang Sanee yang harus dijodohkan dengan Gusti, seorang pria yang dulu pernah dekat dengan dirinya, namun tidak menjalin hubungan dengan baik. Tiba-tiba Dora datang dan membuat kehidupan pernikahan mereka hancur. Membuat Sanee harus merelakan calon bayinya.
View More"Saya terima nikah dan kawinnya Quenby Lateshia Tasanee binti Frederick Davian, dengan mas kawin tersebut dibayar tunai".
SAH....
Sanee memegang kepalanya yang mendadak pening. Tolong siapa saja, sadarkan Sanee sekarang juga kalau ini cuma mimpi.
Mimpi siang bolongnya yang gak akan pernah dia harapkan. Sanee membencinya.
Sangat Benci.
Andaikan ada pintu kemana saja milik Doraemon, sudah dipastikan dia akan meminjamnya sekarang ini.
Tepukan halus di bahunya membuat Sanee tersadar dari lamunannya. Sanee mendengus sebal saat melihat Shae-- adik kembarnya dengan sengaja tersenyum mengejek padanya.
Vangke emang.
Sanee berusaha acuh saat Alexa-- sang Mama menyuruh dia agar mencium tangan lelaki di depannya itu. Sampai melotot pun dia enggan untuk menjabat eh bukan, mencium tangan lelaki yang sudah sah menjadi suaminya itu.
"Cium. Tangan. Suami. Kamu. Sekarang". Geram Alexa dengan mencubit perut rata Sanee.
Sanee mendesisi kesakitan, dia dengen sangat terpaksa mencium tangan suami sahnya itu.
Lelaki itu sedikit menarik tangan Sanee, dan berakhir bibir Sanee menempel dengan bibirnya selama seperkian detik.
"Welcome to my live, my wife." Dengan kerlingan mata menggoda.
"Gusti sialan".
💣💣💣
Gusti Irwanda Laksmana, lelaki matang dengan segala pesona dan arogansinya yang membumbung tinggi di atas langit. Berjalan dengan angkuh menuruni tangga. Langkahnya yang panjang, membuat dirinya cepat sampai ke ruang makan. Dia duduk dengan angkuhnya, melihat beberapa hidangan yang telah tersedia di meja makan. Dia mengamati kursi di sampingnya, dan wajah arogannya berubah menjadi sendu. Sungguh dia sangat merindukan masa itu.Diah berjalan dari arah dapur dan meletakkan secangkir kopi di samping Gusti. Dia menunduk untuk undur diri, dan berjalan menuju halaman belakang. Setiap pagi memang Diah akan berada disana, bersama perempuan itu. Ah, perempuan itu. Kata apa yang pantas untuk disebutkan, memang benar mereka telah menikah, tapi bagi Gusti, ini adalah pernikahan yang sangat terpaksa dia jalani. Dia ba
Aku kuat jikalau hanya sebentar....Aura duduk di atas sofa berwarna coklat, dan memandang jendela di depannya, ini sudah pukul delapan malam dan orang yang dia tunggu, belum datang juga. Aura menghela napas berat, kenapa harus seperti ini? Kenapa harus setiap hari? Dia menggeleng pelan. Lalu mengecek handphone miliknya yang tergeletak di meja. Sepi dan sunyi, tidak ada panggilan atau pesan dari orang yang dia tunggu. Pesan? Bahkan sepatah katapun tidak pernah diucapkan di depan Aura. Dia diam dan berharap lelaki itu segera pulang dengan selamat.Deru mobil dan ban yang berdecit memasuki garasi, Aura bisa tersenyum lega. Dia menata rambutnya agar rapi, membenarkan pakaiannya yang lecek, agar terlihat rapi. Langkah kaki berderap di depan pintu, rasanya jantung Aura berdetak berkali-kali lipat. Suara pintu terbuka membuat Aura menoleh ke arah pintu dan disana ada seseorang yang dia tunggu sedari tadi. Lelaki berbadan te
Cinta sejati akan tetap bersatu, walaupun awalnya akan menyakitkan."Sanee duduk di taman sendirian. Dia Memaksa Shae untuk mengantarkan dirinya menikmati angin disana.Gusti mendekat dan bersimpuh di depan Sanee. Dia hanya diam dan tak bergerak.Ini orang gak ada bosennya apa. Batin Sanee.Ini sudah ke 10 kalinya Gusti menemui dirinya. Selalu mengaku sebagai mantan suaminya.Menikah dengannya pun Sanee tidak ingat. Bagaimana dia bisa punya mantan suami seperti Gusti."Aku mohon, please ingat aku San". Lirihnya. Bahkan Gusti sudah memasang wajah nelangsanya.Sanee mencoba mengingat memori antara dirinya dan Gusti, tapi nihil. Dia merasakan sakit kepala yang luar biasa saat ini."San?"Sanee memegangi kepalanya dan meringis kesakitan. Tidak ada memori tentang Gusti, walaupun dia berusaha mengingat. Hanya
"Kepergianku untuk selamanya, meninggalkan kamu untuk cinta yang lain".Gusti menjadi pribadi tak tersentuh, dia kembali menjadi pribadi yang dingin. Tapi segala kenangan tentang Sanee tidak pernah berubah.Bahkan dia mengunci ruangan khusus tempat dia menyimpan semua barang milik Sanee, bahkan foto Sanee ada disana semua. Tidak ada yang boleh masuk ke kamar itu. Hanya dirinya yang bisa kesana."Gusti". Gumamnya pelan.Dia kembali bersembunyi di ruangan Shae, saat melihat Gusti masuk ke dalam bersamaan dengan seorang Pria yang berpakaian sama dengannya menenteng laptop dan beberapa map.Sanee bahkan mengurungkan niatnya untuk pergi Dari sini. Dia tidak ingin bertemu Gusti, atau dia bahkan bisa dengan mudahnya untuk menghancurkan hubungannya dengan Rayyan.JanganSanee memilih sibuk dengan hapenya, saat sebuah artikel di Google muncul di hapenya.
Tasanee PovApa yang kalian rasakan, jika kalian jadi diriku. Saat kalian mencoba menerima semuanya dengan lapang dada, tapi kenyataan pahit menghampiri Ku.Gusti-- suamiku telah mengatakan jika dia pernah berhubungan badan dengan mantan pacarnya dulu sebelum kami menikah, dan sekarang telah menghasilkan anak yang sedang di kandungnya.Aku sangsi jika Dora benar-benar hamil anak Gusti. Sedangkan dirinya dan Gusti telah berpisah dua bulan lamanya sebelum pernikahan kami berlangsung.Kan anehKalau dia hamil, lalu kenapa saat Gusti menyiapkan semua pernikahan mereka, dia kabur. Dan Gusti menyeretku untuk menjadi pengantin penggantinya.Kan BrengsekBahkan Gusti dengan rela melepaskan diriku jika aku benar-benar tidak hamil anaknya.Kan BangsatTadi pagi saat aku berangkat kerja, Ku sempatkan diriku untuk
"Aku takut untuk mencintai orang yang sama".Kedekatan antara Rayyan dan Sanee, sudah tercium oleh Billal dan kawan-kawannya.Bahkan saat Sanee berjalan untuk mengambil vaksin, melewati beberapa tentara yang sedang berdiri mengawasi sekitar."Permisi"."Eh bu dokter, mau cari Lettu Rayyan ya?". Sanee memutar bola mata malas. bahkan ini sudah kesekian kalinya."Heh, siapa yang suruh kalian godain calon istri saya. Lari keliling lapangan 20 kali". Teriak Rayyan."Siap Komandan". Mereka ngacir menuju lapangan.Sanee mendengus sebal saat Rayyan mendekat, tapi dia berjalan masuk ke ruangan untuk mengambil vaksin.Rayyan mengikuti dirinya dari belakang. Sanee bahkan tahu. Dia memberikan vaksin itu pada teman sejawatnya, lalu berjalan menuju belakang barak. Disana terdapat tempat duduk beserta mejanya.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments