Cinta Berawal dari Terpaksa

Cinta Berawal dari Terpaksa

Oleh:  _belummandi  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
22 Peringkat
80Bab
11.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ken jatuh cinta pada Lisa sejak ciuman pertama. Ciuman ketidaksengajaan, hingga akhirnya Ken melakukan bebagai macam cara untuk mendapatkan Lisa. Termasuk membeli Lisa dari ibu tirinya.Ken menikah paksa dengan Lisa, meskipun Lisa menolaknya. Tidak terima dengan perlakuan Lisa, akhirnya Ken bersikap dingin dan membuat kontrak dalam pernikahan mereka.Kontrak dibuat hanya untuk mengikat Lisa selamanya dan sikap dingin hanya gertakan untuk Lisa agar Lisa segara jatuh cinta pada Ken.

Lihat lebih banyak
Cinta Berawal dari Terpaksa Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Raden Arya Radians
kapan bab berikutnya ka
2021-08-16 10:18:10
0
user avatar
Liliss354
Keren kak ceritanya, alurnya menarik dan bikin penasaran😍 Semangat kakak, jangan lupa feedback "King of Night" ya:)
2021-05-22 12:24:25
0
user avatar
Authoring
Cerita, alurnya bagus sekali, kak. Jangan lupa mampir ya >> My Girl is mine
2021-04-15 22:48:27
4
user avatar
Shelbera Eleva
update faster can't wait
2021-02-24 13:11:50
5
user avatar
Anjas Aningtyar
aku sukak bgt
2021-02-22 11:57:20
3
user avatar
Agustin Wijayadiputro
keren CEO nan
2021-02-22 11:51:30
3
user avatar
Cici Wahyuni
ken gilaaaaaa
2021-02-22 11:46:37
3
user avatar
Bibit Triwahyu
love it ❤️❤️❤️❤️
2021-02-22 11:42:03
2
user avatar
Doni Mahentara
suka CEO2an hehe
2021-02-22 11:37:26
3
user avatar
Pecandu Novel Berat
Bagus kak. tapi masih banyak typo ya hehe
2021-02-22 11:29:20
2
user avatar
Alya D Saputri
aku padamu thor🤗
2021-02-21 09:10:22
2
user avatar
Wahyu Candra Pramesti
update yang banyak thor😬
2021-02-21 09:06:14
3
user avatar
Risa Nurkhasanah
like this👌
2021-02-21 09:02:10
5
user avatar
Rahmat Bayangkara
good job👌
2021-02-21 08:56:40
5
user avatar
Shelbera Eleva
can't wait for new chapther
2021-02-16 09:00:48
4
  • 1
  • 2
80 Bab
Bag 1
Sekilas tentang kehidupan Alyssa atau LisaAroma tumisan bumbu merasuk dan menusuk rongga hidung. Siapapun yang menciumnya pasti akan merasakan terganggu akan aroma tumisan bumbu tersebut.Alyssa atau lebih akrab dipanggil Lisa itu tengah asyik memasak di dapur, bahkan aroma bumbu yang menyengat itu sama sekali tidak terganggu akan hal tersebut. Wajar saja, setiap hari ia melakukan pekerjaan ini. Sampai aroma–aroma yang menganggu sudah enggan masuk ke hidung Lisa.AlyssaBumbu tersebut aromanya sedikit menyengat dan menganggu hidung, membuat orang yang menciumnyaakan bersin–bersin.“Hacin.. Hacin… Hacin..”“Hacin…”“Lisa !!”Perempuan yang sedang menonton TV tersebut beranjak. Wajahnya sudah memerah karena geram, sementara hidungnya juga ikut memerah karena terlalu keras menguceknya.Perempuan tersebut tidak tinggal diam, dia menghampiri Lisa yang sedang memasak. Ia sengaja menunjukkan wajah semurka mungkin
Baca selengkapnya
Bag 2
Usai membuatkan sarapan ibu tiri dan kakaknya, Lisa bergegas mempersiapkan diri. Ia harus segera mandi dan mencuci pakaian milik salah satu pelanggannya.Lisa harus datang setiap dua hari sekali untuk mencuci pakaian dan menyetrikanya di beberapa rumah pelanggan. Sementara dua hari sekali juga ia berjualan nasi uduk.Memang itu semua dilakukan karena pelanggannya tidak terlalu banyak. Bagaimana pun juga dia harus menghidupi Rossa dan Elga.Matahari masih menghangatkan tubuh, Lisa harus menyusuri jalan kecil untuk sampai ke rumah salah seorang pelanggannya.Hanya mengenakan sandal jepit dengan atasan kaos dan rok panjang tetap membuatnya terkesan manis. Rambutnya yang panjang ia ikat ke atas yang memperlihatkan leher jenjangnya.Sungguh malang nasib Lisa, usianya baru menginjak dua puluh tahun tapi dia harus merasakan pengalaman hidup sepahit ini.Setibanya di rumah majikannya, Lisa langsung membaur menggarap semua cucian yang menggunung. Ia
Baca selengkapnya
Bag 3
Usia memuaskan diri dengan perempuan, Kendra kembali ke kantornya.Ken harus menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tertunda karena ulahnya sendiri.Beberapa dokumen sudah melambai-lambai meminta diraih. Pekerjaannya memang sudah menumpuk di meja kerjanya.Layar laptop sudah menyala dengan di sampingnya banyak dokumen yang harus dipelajari dan ditanda tangani.Ken tersenyum-senyum sendiri sambil memikirkan gadis yang ia cium di rumah teman kencannya tadi. Rupanya Ken belum bisa melupakannya.Ciuman itu terlalu membuatnya hanyut dan membuatnya merasakan detak jantung yang amat kencang.Dokumen yang seharusnya ia pelajari hanya dibolak-balik, sementara pena yang dipegangnya hanya dipermainkan dengan tangan kanannya.Ken benar-benar terbuai dengan bibir gadis tersebut. Membuatnya melamun senyum-senyum sendiri.Sementara itu laki-laki tampan dengan kemeja lengkap dengan jas hitamnya masuk ke ruangan Ken.Laki-laki te
Baca selengkapnya
Bag 4
Hari sudah makin larut. Ken segera pulang ke mansion. Mansion dengan banyak fasilitas canggih dan banyak pelayan serta pengawal di dalamnya.Ken tinggal bersama Zae. Meskipun mereka tidak memiliki hubungan darah namun Ken sudah menganggap Zae seperti keluarganya sendiri.Juwita adalah mamanya Ken. Dia sekarang sedang berada di luar negeri untuk kepetingan bisnisnya. Kalau pun Juwita pulang ke tanah air, dia akan singgah di rumahnya sendiri.Rumah Juwita tidak terlalu besar seperti rumah Ken. Hanya satu lantai dan suatu bangunan tempat dimana ia mengoleksi tanaman-tanaman langkanya. Juwita memang hobi berkebun.Ken menyeret kakinya malas untuk ke lantai tiga. Kamar utama memang berada di lantai tiga. Lantai dua adalah ruang keluarga dan beberapa kamar tamu. Sementara untuk lantai bawah hanya di isi dengan kamar para pelayan dan pengawal.Ken merebahkan tubuhnya di ranjangnya yang empuk nan mahal itu. Tubuhnya masih dibalut dengan kemeja lengkap deng
Baca selengkapnya
Bag 5
Sementara itu di rumah yang berbeda. Rumah sederhana yang tidak terlalu besar itu Lisa beristirahat.Menatap langit berbintang dari jendela kecil kamarnya. Lisa tersenyum menatap bintang yang berhamburan di atas sana. “Apa ayah dan ibu juga merindukanku?”Itu semua adalah hal yang dilakukan Lisa hampir setiap malam, dia memang suka melepas kerinduan dengan kedua orang tuanya melalui bintang-bintang.Serasa penatnya sudah menghilang jika Lisa mencurahkan kerinduan kepada sang bintang-bintang.Hari sudah makin larut. Lisa segera merebahkan tubuhnya di sebuah kasur lantai yang keras itu. Dia mulai memejamkan matanya sambil memeluk bingkai foto kedua orang tuanya.Di rumahnya sendiri diperlakukan seperti pembantu, bahkan lebih layak dari seorang pembantu. Ibu tirinya sengaja hanya memberi sebuah kasur lantai sebagai pelepas penatnya di malam hari.Kamar tersebut sangat kecil, berukuran 3 x 2 meter. Tidak ada barang-barang mewah maupun barang-bar
Baca selengkapnya
Bag 6
Pagi itu di meja makan rumah milik Ken. Para pelayan sudah menyiapkan sarapan untuk tuannya. Banyak sekali pilihan, ada sandwich, buah-buahan dan omelette.Ken akan memilih sendiri makanan apa yang akan disantap untuk sarapannya pagi ini. Dan tugas pelayannya hanya menunggu perintahnya untuk menyiapkannya.Dengan kemeja lengkap dengan jas dan dasi Ken keluar dari kamarnya yang super megah tersebut. Sang pelayannya juga berjalan di belakangnya membawakan tas milik tuannya.Ketampanannya dan wibawanya sangat terlihat ketika Ken menuruni anak tangga. Para pelayan juga sudah menyambut di bawah, di ruang makan.Mereka berdiri berjajar menyambut sang tuan. "Selamat pagi Tuan Ken," sapa mereka serentak."Pagi," jawab Ken dengan wajahnya yang dingin.Tak ada senyuman yang hampir membuat para bawahannya tunduk ketakutan. Sementara itu Ken segera duduk di bangkunya.Matanya melirik seisi meja makan. Banyak makanan yang tersedia namun pilihannya
Baca selengkapnya
Bag 7
Zae melajukan mobilnya dari rumah tersebut sambil bergumam kesal karena harus menemui perempuan paruh baya. Zae pikir perempuan itu adalah yang dimaksud oleh Ken."Bodohnya aku harus mengikuti kata-kata orang yang sedang mabuk," gumam Zae.Zae pikir Ken saat itu sedang mabuk, sehingga kehilangan akal. Perempuan paruh baya dianggapnya sebagai gadis cantik yang memiliki bibir dan mata cokelat yang indah.Di sepanjang perjalannya menuju kantor Ken, Zae terus menggerutu kesal. Sampai dia tidak sadar hampir menabrak seorang gadis."aaaaaaaa…."Teriak gadis yang hampir tertabrak oleh Zae dengan sekuat tenaga. Zae juga dengan cepatnya menghentikan mobilnya.Gadis tersebut berdiri sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Sementara kakinya sudah berjarak beberapa cm saja dengan mobil Zae. Salah sedikit Zae tadi bisa membahayakan gadis itu.Zae segera keluar dari mobilnya mendekati gadis tersebut. "Apa kau baik- baik saja Nona?"
Baca selengkapnya
Bag 8
Mendengar hal tersebut Ken segera berlalu dari hadapan Zae. Buru-buru Ken mencari kunci mobilnya. Tanpa berpikir panjang Ken pergi dari kantor menggunakan mobil sedan mewah miliknya."Dasar bodoh," gumam Ken karena kesal dengan Zae.Menurut Ken kali ini Zae benar-benar tidak bisa diandalkan. Seorang CEO hari ini turun tangan sendiri untuk memastikan apa yang dikatakan oleh Zae itu benar atau tidak.Ken berhenti di depan kediaman Risa. Mobilnya agak jauh di parkiran agar tidak ketahuan pemilik rumah tersebut. Matanya tak henti memandang rumah Risa.Ken ragu-ragu untuk turun dan menanyakan langsung perihal gadis tersebut. Di samping karena tidak suka dengan Risa, dia juga sangat menjaga harga dirinya di depan orang banyak.Tak lama setelah ia mengamati rumah tersebut. Ken benar-benar terkejut karena seorang perempuan paruh baya berpakaian pelayan masuk ke rumah Risa membawa sebuah kantong belanjaan.Ken kali ini benar-benar membuktikan apa yan
Baca selengkapnya
Bag 9
Tidak ingin ibunya marah lagi, Lisa hari ini bangun pagi-pagi. Memasak nasi uduk untuk nanti dijualnya. Hari ini memang Lisa harus bekerja keras karena kemarin seharian dia tidak bisa memberikan uang kepada sang ibu.Setelah semuanya usai, Lisa segera membungkusnya. Lisa memanglah terampil dan cekatan, makanya dengan mudahnya ia bisa menyelesaikan seratus bungkus nasi uduk itu sendiri.Tak lupa ia juga menyisakan untuk ibu dan kakaknya sebagai sarapan pagi ini. Setidaknya hari ini bisa bernafas dengan lega bisa kembali bekerja.Sementara Elga dan Rosa tengah asyik menonton televisi. Menonton berita adalah salah satu sarapan mereka di pagi hari.Berita hari ini sangat menyenangkan bagi Elga, sebab sedang membicarakan seorang pengusaha muda yang cukup terkenal di negeri ini. Parasnya yang tampan dan tentunya masih berstatus lajang, membuat banyak gadis tergila-gila dengannya.Tak terkecuali dengan Elga. Meskipun mereka sama – sama saling tidak mengen
Baca selengkapnya
Bag 10
Lisa menguyur tubuhnya yang sudah setengah basah itu menggunakan air dingin. Sejenak ia bersandar di dinding kamar mandi, merenungkan penderitaannya sekarang."Ayah, ibu… Aku rindu kalian," lirih Lisa.Seutas ucapan kata rindu sudah cukup membuat Lisa menjadi lebih tegar. Dia segera beranjak keluar dari kamar mandi dan mengganti pakaiannya.Lisa harus menyetorkan nasi uduk ke beberapa warung langganannya. Menyisakan sedikit untuk diberikannya kepada para pengemis. Sebab baginya mustahil harus menjual seratus porsi penuh dengan berkeliling.Lisa tidak akan pernah menyesal jika harus membagikan dagangannya kepada para pengemis, meskipun hampir setengahnya sekalipun. Sedikit meringankan beban orang lain, setidaknya membuatnya cukup senang.Yang namanya berjualan Lisa paham betul resiko akan merugi, tidak ada rasa penyesalan sedikit pun jika ia harus pulang membawa kembali dagangannya yang tidak laku.Hari ini Lisa berencana untuk datang ke kant
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status