SILARIANG

SILARIANG

By:  Joya Janis  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Rating
5Mga Kabanata
1.2Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
Leave your review on App

Tenri dan Dimas memilih silariang atau kawin lari yang merupakan adat terlarang bagi suku Bugis, suku asal Tenri. Perbedaan besar keduanya membuat restu tak turun dari keluarga mereka untuk keduanya. Tak ada pilihan lain bagi Tenri dan Dimas untuk menyatukan cinta mereka selain dengan silariang. Namun, cinta mereka semakin diuji ketika Dimas jatuh sakit dan Tenri pun harus mengambil keputusan besar dalam hidupnya.

view more
SILARIANG Novels Online Free PDF Download

Pinakabagong kabanata

Magandang libro sa parehong oras

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments
user avatar
Feroza
ASTAGAAAA KERENNN ceritanya kak. Btw, salken Kak, aku juga orang bugis nih. Pas liat judulnya, langsung klik aku tuh. Ditunggu bab lanjutannya kak, mangatss Thor sepertinya, latar belakang cerita kita sama nantinya. Naskahku sedang tahap nego, nih
2021-12-22 13:51:11
0
5 Kabanata
Lamaran seratus juta
“Apa?! seratus juta? pacarmu minta uang seratus juta untuk uang apa itu namanya … Naik … uang panaik? Jangan harap Ibu mau keluarkan uang sebanyak itu untuk perempuan itu!” hardik ibu Dibyo dengan keras pada putranya Dimas Prasetyo.  “Masalahnya keluarga Tenri masih menjunjung adat istiadat dalam keluarganya,Bu. Jadi Dimas harus menyerahkan uang pannaik seperti yang keluarganya sepakati.” terang Dimas pada ibunya.  “Jangan harap Ibu mau menuruti keinginan keluarga perempuan itu, gak bakalan Ibu merestui kamu yaa Tyo, cari saja perempuan lain yang pantas untuk kita. Lagi pula kita tidak sesuku dengan mereka, pernikahan kok kayak jual beli.” Ibu Dibyo mendengkus sebal pada putranya bungsunya itu. “Tidak, Bu. Buk
Magbasa pa
Pernikahan Silariang
Air mata Tenri berlinang ketika pernikahan mereka yang sangat sederhana itu telah disahkan oleh penghulu dan buku nikah mereka sudah dalam genggaman. Walaupun hanya sekedar akad nikah saja Tenri tetap mengenakan baju bodo, baju adat pernikahan khas Sulawesi Selatan. Mereka menikah di rumah kerabat jauh mereka di Jakarta dengan Ilham kakak kandung Tenri yang menjadi wali nikah gadis manis itu.Tenri menyalami tangan Tyo dengan perasaan takzim, tak menyangka  harus nekat menempuh jalan silariang (kawin lari) agar dapat menjadi istrinya yang sah.Lamat terdengar suara gaduh di pekarangan rumah paman Tenri, Andi Baso yang dengan lapang dada menampung mereka selama silariang di kota ini.“Tega-tegamu Tenriiii … ko pakasiri ka’ (kau membuatku malu)!” telunjuk ibu Hasnah mengarah pada anak per
Magbasa pa
Penolakan yang sama
Tiga hari setelah pernikahan mereka, Tyo dan Tenri keluar dari rumah paman Tenri untuk mengontrak sebuah rumah kecil  yang tak jauh dari kantor konsultan tempat Tyo bekerja. Semua dari nol, Tenri tak keberatan jika mereka memulainya hanya dengan selembar kasur tipis di lantai kamar tidur mereka. Seminggu setelah pindah Tyo pun membawa Tenri ke rumah ibunya di Solo untuk memperkenalkan istrinya pada ibu Dibyo, ibu kandung Tyo. Di sana juga ada dua kakak Tyo, Damar dan Wulan.Ketika Tyo hendak melamar Tenri hanya Damar saja yang bisa mewakili sebagai keluarga karena Wulan kakaknya yang tengah sedang hamil muda dan tidak bisa bepergian jauh. Namun, Tenri dan kedua kakak iparnya itu sudah saling mengenal dan keduanya bersikap baik dan ramah pada Tenri.Suasana rumah tampak sepi, di rumah itu memang hanya ibunya dan Damar serta istrinya yang tinggal di rumah tu
Magbasa pa
Ketulusan hati
Tenri memandang kaca jendela kamar mereka yang basah karena tampias air hujan. Dia mendekap dirinya sendiri untuk menghangatkan tubuhnya hingga Tyo melihat itu hingga memeluknya dari arah belakang.“Jangan terlalu dipikirkan yaa Dek, ini sudah menjadi jalan kita berdua untuk memutuskan hidup bersama. Ini lag resiko yang harus kita hadapi. Kita hanya bisa berdoa pada Allah agar kelak kedua ibu kita mau membuka hati dan memberi kita restu. Oh ya , Mas masih menyimpan uang seratus juta itu. Apa kamu tidak ingin membeli perabot rumah atau apa gitu?”  tanya Tyo dengan lembut di telinga Tenri.Tenri mengusap pipi suaminya, laki-laki yang dia percayakan seluruh diri dan kehidupannya padanya.“Mas simpan saja, untuk tabungan atau modal usaha. Tapi boleh gak kalau Tenri bekerja lagi, Mas?”
Magbasa pa
Seseorang dari masa lalu
Tyo memandangi Tenri tak berkedip, wanita di hadapannya itu semakin cantik dan anggun dengan gamis dan hijab  yang dikenakannya.“Bagaimana penampilan Tenri, Mas?” tanya Tenri di hari pertamanya berhijab.“MasyaAllah, cantik sekali istriku … semoga istiqomah yaaa Sayang.” Tyo mengelus pipi istrinya dengan penuh kasih sayang. Tyo pun mengantarkan istrinya berangkat kerja, perjalanan menjadi mudah karena jalan menuju kantor mereka searah.“Dek, kayaknya Mas gak bisa jemput pulang kantor nanti, gak apa yaa?”  mata Tyo tertuju pada jalanan yang mulai padat.“Iya, gak apa kok, Mas. Tenri kan juga sudah biasa pulang sendiri. Mas mau ke lokasi yaa?” tanya Tenri sambil bersiap turun, kantornya sudah mulai terlihat.
Magbasa pa
DMCA.com Protection Status