Sultan's scandal

Sultan's scandal

By:  Chocolatte  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
34 ratings
17Chapters
2.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Cansu Esana Evren. Seorang dosen muda cantik jurusan sejarah yang mengajar di sebuah universitas ternama di Kota tempat ia tinggal. Wanita berdarah timur tengah itu, tidak pernah menyangka akan mengalami sebuah peristiwa di luar nalar yang akan mengubah hidupnya. Berawal dari kepulangan Cansu setelah kunjungannya bersama para muridnya ke sebuah situs prasejarah peninggalan aalah dinasti yang terkenal di Timur tengah. Wanita itu mengalami kecelakaan tepat setelah ia keluar dari bangunan prasejarah tersebut. Hal aneh terjadi saat Cansu sadar. Bukannya rumah sakit yang ia temukan, melainkan dirinya yang terjebak pada peradaban ribuan tahun lalu. Pertemuannya dengan seorang sultan tampan membuatnya terikat hubungan rumit. Ia bahkan rela menjadi simpanan sultan yang tengah berkuasa padahal ia tahu pria tersebut telah mempunyai permaisuri. Lalu, bagaimana hidup Cansu setelah itu? Apakah ia akan tetap hidup sebagai simpanan sultan atau memilih kembali pada kehidupan aslinya?

View More
Sultan's scandal Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
default avatar
mintchoco23
kereen ... btw, is there any social media buat keep up sama readersnya ngga ya, author? thanks in advance!
2021-07-27 12:12:15
1
user avatar
UlfSanita
Ceritanya bukan cerita kebanyakan. Aku suka. Keren, Thor. 🌹
2021-07-11 07:53:53
1
user avatar
Ervin Warda
Keren. Semangat nulisnya, kakak
2021-07-11 07:27:09
1
user avatar
youarestarsx
bagus nihh ceritanya, ditunggu nextnya ya thor
2021-07-10 21:48:47
1
user avatar
Ainin
Ceritanya keren🥺
2021-07-10 21:40:50
1
user avatar
alanasyifa11
karakter utamanya tipikal karaketer kesukaanku nih,ceritanya juga oke! author yang semangat yah lanjutinnyaaa btw author gaada sosmed kah? aku pingin follow
2021-07-09 16:51:24
1
user avatar
Melodearose
Semangat lanjutin ceritanya kak👍 ini cerita yang keren banget
2021-06-26 16:11:01
1
user avatar
Ecca Madika
Selalu suka tentang perjalanan ke masa lalu...
2021-06-26 01:46:25
1
user avatar
Meybutjuly
Waaa ceritanya bagus lho thor 😍
2021-06-25 23:27:19
1
user avatar
Rizuki
Like this! Kak.... Hanya ada beberapa kapital yg kurang tepat.
2021-06-25 00:07:01
1
user avatar
Okta Novita
Seruu, Kak. Lanjut 😍
2021-06-24 19:43:49
1
user avatar
Be Maryam
Menarik, lanjut kk
2021-06-24 18:52:27
1
user avatar
Afreen Eftychia
baguuuus bgt kaak ceritanya 👍👍
2021-06-24 16:25:20
1
user avatar
xynaerylynix
Ceritanya menarik, bagus juga 🤧 Aku sampe speechless bacanya 🥺🥺 Semangat terus buat update ya kak 🥰🥰
2021-06-23 17:23:00
1
user avatar
Ira Yusran
Cansu kangen sama si Gandhi gitu amat. Sampek kebawa mimpi 🤧
2021-06-23 17:22:41
1
  • 1
  • 2
  • 3
17 Chapters
Chapter 1 : Gandhi
   Pagi yang cerah di hari senin. Sebuah pagi, di mana matahari bersinar dengan semangat namun, teriknya tak terasa menyengat. Sebuah pagi yang memberikan kesan tersendiri bagi penikmatnya.   Seorang wanita cantik tampak berdiri dengan segerombolan mahasiswa yang ikut bersamanya. Rambutnya yang hitam tebal ia sanggul dengan rapi. Sehelai kemeja bewarna biru lengkap dengan rok span hitam sepanjang lutut, membalut sempurna tubuh semampai wanita itu. Dan jangan lupakan, sepasang sepatu berhak rendah bewarna hitam yang membungkus kakinya.   Ia adalah Cansu Esana Evren. Seorang dosen muda jurusan sejarah di sebuah universitas ternama. Hari ini ia dan beberapa muridnya, sedang mengadakan kunjungan ke sebuah bangunan prasejarah.   Cansu tampak sibuk menjelaskan berbagai peristiwa yang terjadi di bangunan prasejarah tersebut. Sementara murid-muridnya mendengarkan wanita itu dengan khidmat.   "Istana Galall. Istana
Read more
Chapter 2 : Antah berantah
   Cansu melangkahkan kakinya lebar-lebar keluar dari tempat prasejarah tersebut. Tak perduli dengan hujan yang mulai deras, wanita itu terus saja berjalan tak tentu arah.    Tiba-tiba langkah kaki dosen muda itu terhenti. Ia menatap kalung di tangannya penuh kebingungan. Semuanya terasa begitu aneh. Bagaimana bisa ia dengan mudah melakukan perintah orang asing yang baru ia temui tanpa menolaknya sedikitpun? Bagaimana bisa? Dan siapa itu Gandhi? Pria aneh dengan pakaiannya yang sama anehnya. Cara berbicaranya juga sangat aneh. Terdengar begitu formal dan juga sangat misterius.   Cansu memegangi tengkuknya. Entah mengapa, mengingat pria itu membuatnya merinding. Aura pria itu benar-benar berbeda. Cansu sudah sering bertemu dengan orang asing. Tapi Gandhi sangatlah berbeda.    Wanita itu membalikkan tubuhnya. Ia memandangi bangunan istana yang beberapa langkah di belakangnya. Bangunan itu berdiri gagah dengan segal
Read more
Chapter 3 : pria di tepi sungai
   'tuk tuk tuk'   Tidur Cansu terusik oleh suara seperti tapak sepatu kuda yang tengah berjalan. Wanita itu mengerjapkan mata sembari mengumpulkan kesadarannya.   Seketika matanya terbuka lebar saat ia teringat bahwa sebelumnya, wanita itu mendengar suara tapak sepatu kuda. Cansu buru-buru bangkit dari duduknya lalu melihat ke sekelilingnya.   Tidak jauh dari tempat ia berdiri, Cansu dapat melihat seekor kuda besar bewarna hitam tengah menikmati air sungai. Wanita itu memberanikan dirinya untuk mendekati hewan berkaki empat tersebut.   Langkah Cansu tiba-tiba terhenti. Karena, kuda hitam itu bergeser dari tempatnya berdiri. Sebenarnya, bukan hal itu yang membuat Cansu menghentikan langkahnya. Melainkan, sesosok pria yang tengah membasuh wajahnya di tepi sungai. Ternyata tubuh pria itu tertutupi oleh tubuh kuda hitam tadi sehingga Cansu tidak melihatnya. Ia tidak dapat melihat dengan jelas bagaimana rupa p
Read more
Chapter 4 : Cansu? Apa itu nama aslimu?
   "Sebenarnya kalian ingin membawaku kemana?" Sudah lebih dari lima kali Cansu menanyakan hal yang sama kepada kedua prajurit yang membawanya. Akan tetapi, wanita itu tetap tidak mendapat jawaban atas pertanyaannya itu.   Mereka berdua terus saja memaksa Cansu berjalan melewati lorong panjang yang gelap. Hanya ada beberapa obor yang terpasang di sisi tembok yang membuat mereka dapat berjalan tanpa menabrak kesana kemari.    Pergelangan tangan Cansu masih belum dilepas oleh kedua pria itu. Mereka terus saja memegangnya dengan erat tanpa memperdulikan Cansu yang berulang kali meringis karena ulah mereka. Yang terpenting bagi kedua prajurit itu adalah membawa wanita itu kehadapan sultan mereka.   Cansu mengerjapkan matanya saat mereka keluar dari lorong gelap itu. Matanya kini menangkap sinar matahari saat mereka bertiga menginjakkan kaki di luar penjara yang berada di bawah tanah kastil.   Kedua prajur
Read more
Chapter 5 : Shock
   Dastan memandang ke luar jendela. Pikiran pria itu melayang. Ia kembali terpikir tentang wanita misterius yang ia temui di tepi sungai pagi ini.   Wanita itu terlihat sangat aneh. Ia mengenakan pakaian yang tidak pernah Dastan lihat di tempat manapun. Penampilannya juga sangat berbeda dengan wanita-wanita yang pernah ia temui sebelumnya. Seperti wanita itu datang dari dunia yang berbeda dengannya. Namun, anehnya ia dapat mengerti apapun yang diucapkan wanita itu. Tidak ada yang salah baik dari bahasa maupun logatnya.   Cansu? Bukankah itu adalah namanya? Ia mengucapkan sesuatu yang membuat Dastan terkejut. Ia mengucapkan sesuatu yang berkaitan dengan Gandhi. Seorang pria yang sudah menghilang sejak 2 bulan lamanya dan Cansu mengatakan baru bertemu dengan Gandhi kemarin? Itu adalah yang mustahil. Bahkan Dastan telah mengerahkan seluruh mata-mata terbaiknya untuk mencari keberadaan pria itu.   Dastan menghela napasnya
Read more
Chapter 6 : 1389? atau 2025?
   "Kenapa mustahil? Kenapa mustahil jika aku adalah Sultan Dastan Kazeem?"   Cansu tersentak kaget. Wanita itu sontak membeku di tempatnya berdiri. Ia kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaan Dastan. Hal ini, semakin membuat pria itu penasaran. Ia kemudian berjalan mendekati Cansu.   "Katakan, nona. Mengapa hal itu terdengar mustahil bagimu? Jelaskan padaku."ucap Dastan seraya menatap Cansu tajam.   Cansu menatap Dastan dengan matanya yang membulat sempurna. Ia benar-benar terkejut sehingga lupa bagaimana caranya untuk berbicara. Ekspresi wanita itu saat ini, terlihat seperti seseorang yang tengah melihat hantu.   "Kau bungkam? Apa artinya itu? Kenapa kau diam setelah aku menanyakan hal ini padamu?"tanya Dastan sekali lagi.   "Seharusnya kau sudah mati. Seharusnya kau sudah mati, atau aku yang seharusnya tidak berada di sini?"ucap Cansu yang membuat Dastan kebingungan. Pria itu tidak
Read more
Chapter 7 : ucapan Emine
   Cansu menatap hampa pantulan dirinya pada cermin yang berada di hadapannya. Penampilan wanita itu saat ini telah benar-benar berubah. Ia tidak lagi mengenakan kemeja bewarna biru dan rok spannya yang kotor. Semuanya telah terganti dengan sebuah gaun mewah berbahan sutra yang membuat wanita itu kesulitan untuk bergerak.   Cansu memperhatikan setiap detail gaun yang ia kenakan. Gaun bewarna maroon itu benar-benar terlihat seperti pakaian seorang bangsawan. Membuat wanita itu kembali mempertanyakan keberadaannya saat ini.   Ia kembali mengingat tentang pertengkarannya dengan Dastan beberapa jam yang lalu. Di mana mereka sama-sama dibuat kebingungan dengan kebenaran yang ada.   "Apa maksudmu? Kau mencoba untuk membodohiku? Nona Cansu, sekarang ini masih tahun 1389. Bagaimana bisa kau mengatakan hal tersebut?"   Cansu kembali teringat pada apa yang dikatakan oleh Dastan tadi. Pria itu dengan ngototnya me
Read more
Chapter 8 : kau tidak akan bisa lari dariku, Nona.
   "Bagaimana keadaan istana?"tanya Dastan pada pria yang berjalan bersamanya. Ia adalah Gurmet. Tangan kanan Dastan.   Mereka berdua tengah berjalan di sepanjang koridor Kastil persinggahan sembari membicarakan beberapa hal terkait dengan kerajaan Farabi. Kerajaan yang dipimpin oleh Dastan.   Kastil persinggahan sendiri adalah tempat peristirahatan Dastan. Tempat di mana ia menghabiskan waku luangnya atau ketika ia hendak pergi berburu, ia akan menginap di kastil persinggahan. Tempat tersebut merupakan hadiah dari Sultan Fahreezan III untuk  Dastan saat pertama kali dirinya menjabat sebagai sultan Kerajaan Farabi.    Kastil persinggahan kerap menjadi tempat berkumpulnya seluruh rahasia Dastan. Kastil tersebut bahkan memiliki banyak hal tersembunyi dibandingkan Istana Galall. Karena itulah, Dastan selalu memperketat penjagaan di sekitar kastil.   Tempat itu juga sengaja dibuat di pinggir huta
Read more
Chapter 9 : Mimpi
   Malam hari yang gelap. Ketika suasana sekitar telah tampak begitu sunyi. Ketika semua orang telah sibuk terlarut dalam mimpi, tampak seekor kuda melaju dengan kencang melintasi permukiman. Di atas kuda coklat tersebut terdapat seorang prajurit yang merupakan mata-mata kepercayaan Sultan Dastan.   Ia tampak tenang melintasi kesunyian malam. Perlahan, langkah kaki kuda milai melambat hingga akhirnya benar-benar berhenti di sebuah toko yang tampak tutup. Pria itu turun dari kuda yang ia tunggangu, lalu melangkah pelan memasuki toko tersebut.   Pria itu tampak tenang membobol pintu toko yang telah terkunci rapat lalu memasukinya. Berbekal pencahaayan dari sinar bulan, pria itu nekat menyisir seluruh isi dalam toko. Mencoba mencari petunjuk apapun itu.   Keadaan toko masih tampak begitu rapi. Seperti biasanya terlihat. Hanya beberapa debu menutupi bagian-bagian toko. Terlihat sekali, toko ini sudah cukup lama ditinggal pe
Read more
Chapter 10 : bulan purnama
   Di malam yang sunyi, tampak seorang pria tengah bergelut dengan pedangnya. Ia tampak bergerak dengan indah seolah menari menggunakan pedang tajamnya di bawah cahaya bulan. Tidak ada yang menemaninya kecuali keheningan malam.    Dia adalah Dastan Kazeem. Seorang sultan muda yang namanya tersohor di penjuru negeri. Entah apa yang merasuki pikiran pria tampan itu, sehingga di tengah malam seperti ini, alih-alih beristirahat ia malah berlatih dengan pedang kesayangannya.   Gerakannya tampak begitu tenang, namun berbahaya. Begitu indah hingga membuat siapapun yang menatapnya menjadi terlena hingga tidak sadar jika pedang tersebut mungkin saja sudah menghunus ke dalam dadanya. Begitulah ciri khas seorang Dastan Kazeem.    Walaupun tampak tenang di luar, namun sebenarnya pikiran Dastan sedang tidak baik-baik saja. Segala hal memenuhi pikiran pria itu. Hal tersebutlah yang menjadi penyebab kenapa ia lebih memilih melatih ilmu ped
Read more
DMCA.com Protection Status