Aira's

Aira's

Oleh:  Siskayan  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
7 Peringkat
72Bab
9.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Bukan kisah cinta yang berawal bahagia lantas terluka. Tapi kisah lara tentang orang tua yang amat ambisius mengejar harapan yang nyaris menyakiti perasaan. Berbagai siloka menjadi jalan cerita, berbagai diksi menjadi arti hidup ini. Berbagai lantunan sendu menjadi tangis amat pilu. Caci-maki yang selalu mengintai seakan-akan menyangkal bahwa ia tidak boleh bahagia. Meninggalkan kisah lara penuh kata penyesalan. "Ayah hidup itu tidak harus tentang nilai yang bagus. Tapi tentang seseorang yang menyayangi dengan tulus." "Ibu pintar itu tidak harus menguasai semua bidang. Satu bidang saja, jika sudah mengerti dengan perasaan orang lain, ia bukan sekedar pintar tapi jenius." "Kak pintar itu tidak harus punya piala. Sekedar mendekap lantas menyeka air mata, ia sudah pintar menghilangkan lara kita." "Aira, kamu memang berbeda tapi perbedaan itu terletak pada keistimewaan yang kamu punya. Di mana orang lain tidak memiliki itu semua. Kakak sayang kamu selamanya." "Kenapa Aira selalu dibentak ayah sama ibu? Sedangkan kak Ayu dan kak Andi gak pernah!" "Otakmu itu kecil. Berpikir pun lambat." "Ibu malu punya anak seperti kamu!" "Kakak sayang sama kamu. Kakak janji gak akan ninggalin kamu." "Kak Aira pergi sesuai permintaan kalian. Selamat tinggal." "Aira, kenapa kala itu kamu gak mengucapkan sampai jumpa lagi? Dan mungkin sekarang kita masih saling memeluk bukan menangisi kamu." "Yang sudah kamu dapat sudah seharusnya kamu dekap dengan erat."

Lihat lebih banyak
Aira's Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Ochi Lee
arti sebuah perbedaan
2022-03-18 22:28:19
2
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-02 13:24:05
1
user avatar
Tolor Kalian
dilanjut dong
2021-12-20 05:10:46
3
user avatar
Nina Milanova
Suka .. it's not fairy tale
2021-11-20 14:36:01
1
user avatar
Ana Erliy
aaaa..., bener-bener ikutan mewek deh, dari awal ampe pertengahan tak hentinya kedatangan banjir. Sukses buatmu dan semangat ngetik
2021-11-19 19:34:08
1
user avatar
Siska Yanti
Next donggggggg
2021-10-20 12:08:50
0
user avatar
Nakeyy
Aira, keep strong:* ceritanya menghibur kak, bikin susah move on, semangat ngetik dan up babnya. ditunggu yaw...
2021-10-17 09:28:29
1
72 Bab

00.00 Prolog

"Aku juga anakmu, darah dagingmu. Seharusnya jika aku terluka kamu juga sama merasakannya." Aira— *** Ridwan membawaku ke toilet dekat gudang yang ibu maksud. Di sini sangat sepi bahkan kotor sekali. Tapi dengan terpaksa aku harus rela membersihkan toilet ini.  Ridwan juga seperti tidak enak hati telah menyuruhku membersihkan toilet rusak ini. Ta
Baca selengkapnya

01. Aira's

"Anakmu punya sinar bintang di langitnya masing-masing. Percayalah saat kamu membedakannya sama saja kamu sudah menorehkan luka di hati kecilnya." ***Anak ketiga dari tiga bersaudara, yaitulah aku. Terlahir  sebagai anak perempuan yang selalu dituntut untuk tegar dan kuat.Mungkin secara f
Baca selengkapnya

02.Aira's

"Bukan orang lain saja yang bisa dibanggakan, aku juga." Aira — *** SMA Nusa Bakti. Dikenal dengan pendidikannya yang bagus dan pengajaran yang sangat extra. Tak heran alumni sekolah ini banyak yang menyandang gelar sarjana dengan beasiswa kuliah di luar kota bahkan negeri.  Penghuni SMA ini adalah manusia pintar dan jenius nan ambisius. Walau ambis, tapi tidak memiliki suasana t
Baca selengkapnya

03. Aira's

"Aku juga anakmu, darah dagingmu. Seharusnya jika aku terluka kamu juga sama merasakannya." Aira- *** Ridwan membawaku ke toilet dekat gudang yang ibu maksud. Di sini sangat sepi bahkan kotor sekali. Tapi dengan terpaksa aku harus rela membersihkan toilet ini.  Ridwan juga seperti tidak enak hati telah menyuruhku membersihkan toilet rusak ini. Tapi kar
Baca selengkapnya

04. Aira's

"Aku rela memisahkan diri. Dari pada bersama namun terluka." Aira — *** Jam beker berbunyi nyaring membangunkanku tepat di pukul 04.00. Walau masih mengantuk tetap terpaksa bangun sebab hari ini jadwalnya aku mencuci baju.  Aku duduk di tepi ranjang. Rasanya kepala ini pusing dan badan terasa dingin. Apa karena kemarin sore aku menerobos hujan? Sudahlah! Dari pada kena marah ayah
Baca selengkapnya

05. Aira's

"Elusan lembutmu dulu, masih membekas di benak. Seakan memberitahukan bahwa kau masih menyayangiku sebagai seorang anak."   Aira—   ***   Upacara bendera siang tengah dilaksanakan untuk penutupan kegiatan M
Baca selengkapnya

06. Aira's

"Jika malam adalah ketenangan. Biarkan aku menikmatinya dua puluh empat jam penuh tanpa kendala." Aira— *** Tepat sasaran. Ayah dan ibu sudah bersidekap di kursi ruang tamu. Memandang tajam ke arahku yang baru saja membuka pintu.  Bahkan ayah membanting buku ke meja lalu berdiri. "Kenapa pulang terlambat lag
Baca selengkapnya

07. Aira's

"Anak adalah harta yang paling berharga bagi orang tua yang baik." Aira— *** Ketika membuka mata yang terlihat hanya silau lampu. Yang terdengar suara tetes demi tetes cairan, bahkan saat tangan kiri diangkat rasanya ngilu.  Saat mata sempurna terbuka barulah aku tau ini di mana. Rumah sakit. Apa ini nyata? Selama ini jika sakit mana ada aku dibawa ke rumah sakit.  
Baca selengkapnya

08. Aira's

"Saat air mataku jatuh karena kalian, hatiku sama sekali tak punya dendam." Aira— *** Aku tersenyum kecut melihat kedatangan ayah dan ibu. Bukan keinginan mereka melainkan atas permintaan kak Andi yang memaksa.  Mereka juga membawa buah tangan untukku. Tapi tatapan mereka seolah-olah tak ingin berada di sini.  Kak Andi juga seperti mengerti, namun
Baca selengkapnya

09. Aira's

"Karena kebodohanku orang yang menganggap pun perlahan mulai merenggang." Aira— *** Tertutup sejadah dan terlipatnya mukena putih, adalah saksi di setiap aku meminta kepada sang kuasa.  Setelah sholat isya ku rebahkan tubuh lemah ini. Menatap langit kamar. Di sana ada bayangan indah masa kecil dan bayangan pahit masa depan.  Terdengar riuh di ruang keluarga. Canda tawa atas kerind
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status