KAMPUNG HALIMUN

KAMPUNG HALIMUN

last updateLast Updated : 2022-10-31
By:  pujangga manikCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.6
30 ratings. 30 reviews
60Chapters
28.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sudah tiga tahun Abdi dipenjara, dan akhirnya hari ini adalah kepulangan Abdi ke Kampung halamanya yang bernama Kampung Halimun. Sebuah Kampung dan sangat tersembunyi di dalam sebuah hutan di selatan Jawa Barat Namun Kampung Halimun yang Abdi kenal kini berubah, Abdi seolah-olah terjebak di dalam kampung tersebut dan tidak bisa keluar bersama seluruh warga Kampung Halimun saat itu, juga kampung tersebut diterror setiap malam oleh beberapa mahluk yang menyeramkan. Ada misteri apa dibalik Kampung Halimun, dan apakah Abdi bisa selamat dan mengetahui alasan dari terror mahluk-mahluk yang mengerikan yang datang setiap malam di kampung tersebut.

View More

Chapter 1

BAB 1 - PENJARA

“ABDI BANGUN!!!!”

Trang trang trang

Seorang petugas dengan kasarnya memukul-mukul pintu sel yang aku tempati, ruangan sel dengan ukuran 3x3 meter dengan satu kasur kecil tempat aku tidur, dan toilet kecil yang dipisah oleh tembok yang setinggi satu meter.

“HEY, JANGAN MELAMUN SAJA, AYO BANGUN!!”

Petugas itu berteriak kembali, aku seketika bangun dari tidurku yang tidak nyenyak ini. Dengan perasaan yang masih mengantuk aku melihat petugas itu membuka sel tahanan kemudian masuk ke dalam sel.

BLAM!

Aaaaakh

Petugas itu tiba-tiba memukul kakiku dengan keras dengan tongkat yang dia bawa. Aku seketika kesakitan sembari kedua tanganku memegang kaki yang terkena pukulan dari petugas itu.

Beberapa petugas kemudian datang dan masuk ke sel tahanan, mereka menarik paksa diriku yang masih terkantuk-kantuk untuk dibawanya keluar sel.

BLAM!

AKH..

Sebuah pukulan kembali dilayangkan ke tubuhku, aku kembali kesakitan akibat pukulan itu. Kemudian aku tersungkur di lantai dengan kondisi yang tidak berdaya, dan dua petugas yang datang menarik kakiku sehingga tubuhku tersungkur ke lantai. Aku yang tidak berdaya hanya bisa menahan sakit dan tidak bisa berbuat apa-apa atas perlakuan petugas itu.

Kepala dan badanku berada di lantai sedangkan kakiku ditarik dengan paksa oleh kedua petugas tersebut.

Aku melewati beberapa sel tahanan lain dalam kondisi tersebut, namun semuanya sama, yang kulihat banyak petugas yang memukuli para tahanan lain dengan beringas, banyak suara teriakan yang menggema di penjara tersebut, suara-suara dari raungan rasa sakit yang mereka terima dari penyiksaan para petugas sipir penjara. Seperti hal yang biasa kami disiksa dan dipukuli dengan kejinya. Kami yang di penjara tidak bisa melawan para petugas, jika kami mencoba sedikit saja melawan mereka, yang ada kami akan dipindahkan  ke ruangan khusus yang gelap dan di sana kami tidak diberi makan bahkan minum sedikitpun selama beberapa hari.

Sreeet Sreett

Dua petugas yang menyeretku kemudian berbelok dan memasuki sebuah ruangan, ruangan yang gelap dengan satu cahaya lampu di tengah ruangan, di sana terdapat suatu kursi dengan pengikat yang letaknya tepat di bawah lampu tersebut.

Badanku kemudian diangkat, dan didudukkan di kursi tersebut. Tangan dan kakiku diikat dengan kencang, namun aku sengaja mengangkat tanganku agar tidak menempel dengan kursi agar melonggarkan ikatan dari para penjaga itu.

Kemudian semua petugas yang membawaku perlahan-lahan keluar, mereka keluar secara bergantian dari ruangan itu dan meninggalkan aku sendirian.

“Di mana ini?” Pikirku.

Dengan rasa sakit yang aku terima masih sangat terasa. Aku mencoba melihat ke sekeliling ruangan itu, ruangan yang gelap dan hanya ditemani oleh salah satu lampu yang menggantung di atas kepalaku, aku juga melihat lantai yang disinari oleh cahaya itu, disana terdapat banyak bercak-bercak darah yang sudah mengering terkena sinar lampu yang menyala.

Aku mencoba menggoyang-goyangkan badanku, tangan yang tadi sengaja tidak aku tempelkan ke kursi ini aku coba gerakan, supaya bisa terlepas dari tali yang mengikatku.

Namun tiba-tiba,

Arrrrrghhhhhhhhhh

BLAM..!

Suara teriakan terdengar dari luar, kali ini suara teriakan itu terdengar keras bersamaan dengan suara yang menabrak sesuatu.

Tap tap tap

Beberapa suara kini kembali terdengar, suara orang-orang yang sedang berlari kesana kemari dengan keadaan panik. Suara itu terdengar keras dengan suara-suara teriakan hingga terdengar ke ruangan tempat aku berada.

“TOLONGGG, TOLLONGGG!!!”

BRUAAAAAK

Tampak sesuatu yang menabrak pintu, tabrakan sesuatu itu begitu keras sehingga membuat pintu dari ruangan tempat aku berada terbuka. Terlihat sesosok petugas yang tadi menyeretku tergeletak tidak bernyawa, seperti ada sesuatu yang melemparkan tubuhnya hingga menabrak pintu, dan akhirnya pintu tersebut terbuka. Aku mendadak panik seketika, dengan suara-suara teriakan yang datang membuat aku ingin segera melepas ikatan dari kursi ini, karena aku juga melihat tubuh petugas yang tergeletak di depanku itu penuh dengan darah, juga beberapa sayatan di badannya seperti ada hewan buas yang mencoba memangsanya.

“Ayolah, aku harus bisa melepaskan ikatan ini!” Pikirku dengan keadaan panik sembari sekuat tenaga melepas ikatan itu.

“Sedikit lagi, sedikit lagi, .... aaaarghhh... argggghhh!”

Aku mencoba melepaskan tanganku yang terikat, meskipun sedikit sakit, aku mencoba memaksanya hingga,

“Akhirnya lepas juga, sekarang tinggal kaki yang masih terikat,”

Aku bernafas lega ikatan di tanganku sudah lepas, suara-suara teriakan di tempat itu masih saja terdengar, aku semakin panik dengan keadaan di sel tersebut, aku harus segera melepaskan ikatanku dan keluar dari tempat ini.

Dengan sekuat tenaga akhirnya aku bisa melepaskan ikatan dari kursi tersebut, aku seketika berlari, berlari melewati pintu yang sudah rusak tersebut, tak lupa aku juga mengambil tongkat dari mayat petugas itu, untuk sekedar berjaga-jaga, karena aku yakin ada yang tidak beres dengan tempat ini sekarang.

Namun aku begitu terkejut ketika aku keluar ruangan tersebut, sel tahanan yang seharusnya berada di lorong tempat aku berdiri sekarang berubah, sel tahanan yang kulihat tadi, sekarang berubah menjadi lorong panjang dengan obor di kedua sisinya, obor tersebut menyala di lorong sebelah kanan dengan terangnya berjejer hingga ke ujung. Sel-sel tahanan di kedua sisinya berubah menjadi dinding batu di kedua sisinya, seperti sebuah gua yang memanjang dengan banyak noda darah di sekitarnya.

Ketika aku melihat ke arah kiri, terdapat lorong yang gelap gulita, lorong yang tanpa penerangan sama sekali, yang ada hanya lorong kosong yang gelap dan tidak terlihat apapun di sana.

Aku seketika terdiam, aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat sekarang. Semuanya berubah secara mendadak, rasa takut yang kurasakan membuatku malas untuk melangkah, namun tiba-tiba sebuah suara muncul. Suara yang datangnya dari arah kanan, yang di mana arah kanan adalah lorong yang diterangi oleh obor.

"AAHAHAHAHAHAHAHAAHA."

DUG DUG DUG

"AHAHAHAHA."

Suara itu kemudian tertawa keras, dengan langkah kaki yang dihentakan membuat suara tersebut terdengar nyaring ke tempat aku berdiri, seketika aku secara spontan mengambil obor yang ada didekatku dan kemudian aku berlari ke arah kiri, ke arah lorong gelap yang tidak ada cahaya sama sekali.

Tap tap tap

Aku berlari sekuat tenaga dengan obor yang aku bawa sebagai penerang, namun seakan-akan lorong tersebut adalah lorong tanpa ujung, aku terus-menerus berlari tanpa tahu kapan aku harus berhenti, suara-suara itu masih terdengar dan kali ini seperti mengejarku dari belakang, sesaat aku melihat kebelakang sembari berlari, namun tidak ada siapa siapa, dan ketika aku berbalik secara tiba-tiba,

Duag

Aku menabrak sesuatu, sesuatu yang besar yang menghalangi jalanku sehingga membuatku terjatuh, dengan obor yang masih di tangan aku mencoba menerangi sesuatu yang menghalangi ku itu. Aku sontak kaget karena apa yang aku lihat ternyata bukanlah manusia,

Ternyata di depanku adalah sosok tinggi besar yang menyeringai kepadaku, sosok yang terlihat besar dengan gigi tajam yang mencuat keluar, dia tertawa kecil dan kemudian membuka mulutnya secara lebar.

“HAHAHAHAHAHAHA.”

Suara itu terdengar sangat keras, suara yang tadinya terdengar di belakang ku kini berada tepat di depanku, dengan wajah yang menyeramkan dia berkata.

“ABDI SEKARANG GILIRANMU, DUA ORANG LAINYA SUDAH AKU MAKAN, DAN KAMU ADALAH ORANG KETIGA UNTUK AKU MAKAN.”

Aku merasa ketakutan, badanku tidak henti-hentinya gemetar, tanpa aku sadari keringat dingin pun bercucuran, juga kakiku seperti membeku, tidak bisa untuk melangkah. Aku hanya bisa melihat mulut makhluk itu membuka rahangnya yang besar, dengan gigi yang mencuat keluar, terlihat gigi yang dipenuhi dengan darah segar mendekat, seakan-akan akan melahapku.

Aku hanya bisa menutup mata dan menutupi kepala dengan tanganku, aku sudah merasa putus asa, mungkin ini adalah akhir dari hidupku, pandanganku mulai gelap sepertinya mulut dari makhluk itu sudah sangat dekat.

Dan akhirnya....

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
93%(28)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
7%(2)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
9.6 / 10.0
30 ratings · 30 reviews
Write a review
user avatar
Zhu Phi
Rumah Kosong di Dusun Angker sudah update lagi ya. Kali ini sampai tamat. Ikuti terus perjalanan Clara.
2022-12-05 00:13:16
2
user avatar
Tiger
baca pemuda yang tidak terduga
2022-11-28 19:41:08
0
user avatar
pujangga manik
jangan lupa baca karya terbaru saya ya SEHARUSNYA KAU IKUT MATI ekslusif di Goodnovel baca juga karya saya yang lain WARUNG TENGAH MALAM (tamat) KUTUKAN LELUHUR (tamat) KAMPUNG HALIMUN (tamat) support terus ya, Terima kasih
2022-11-18 19:22:22
3
user avatar
Zhu Phi
Bagaimana kalau kamu terjebak di Desa Angker? Baca "Rumah Kosong di Dusun Angkerr" Sukses thor. Semangat!
2022-11-13 00:39:43
0
user avatar
mizall works
ini kisah nya nyata apa fiksi bang?
2022-11-07 17:54:59
0
user avatar
pujangga manik
mohon maaf saya tidak update dulu, saya sakit kena... ya tau lah ya... jadi harus dirawat dulu
2022-10-02 07:31:31
0
user avatar
Arkhan Khalfani.
sehari brp Bab bang..
2022-09-26 23:13:08
1
user avatar
pujangga manik
hari ini saya tidak update dulu ya soalnya saya kecelakaan mohon doa nya biar saya cepet sembuh
2022-09-17 17:39:20
1
user avatar
pujangga manik
kampung halimun sudah bangun dari hiatusnya silahkan yang mau baca, ceritanya sudah update dua bab hari ini
2022-09-08 14:19:20
2
default avatar
Namakukamu
Ini cerita kampung yg disebutin si icha bukan?
2022-09-06 22:39:06
1
user avatar
Hakim Lukman
Thor, ini juga diambil dr kisah nyata lagi gk??
2022-08-24 12:31:10
1
user avatar
pujangga manik
saat ini saya membuat prequel warung tengah malam karena banyak pembaca yang meminta season keduanya yaitu KUTUKAN LELUHUR jadi mohon maaf untuk sementara halimun hiatus kembali
2022-04-15 04:09:34
0
user avatar
Tari Utary
lanjut atuh kang, penasaran nih sama ceritanya
2022-04-11 23:41:29
1
user avatar
pujangga manik
mohon maaf cerita ini hiatus lama karena saya fokus namatin warung tengah malam kemungkinan seminggu lagi saya update kembali ya
2022-04-05 04:55:36
3
user avatar
Athar Raihan
lanjut Thor penasaran sama ceritanya
2022-04-04 21:20:49
0
  • 1
  • 2
60 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status