Aeera, sosok manusia yang merupakan anak dari seorang pelayan yang tidak memiliki Ayah. di bully di dunia sihir yang hampir hancur oleh kekuatan Iblis dan Monster. kekuatan sihir manusia terkuat adalah Necromancer. sihir pemanggilan. Aeera selalu di Bully di Akademi Sihir Crypton. Rekan-rekannya sudah sangat hebat. Aeera selalu dihina sebagai bakat sampah karena tidak bisa melakukan pemanggilan dengan sihirnya. Hingga suatu hari, dia menggunakan tongkat peninggalan Ibunya. saat itulah, dia menggunakan kekuatan pemanggilannya, dan Makhluk terkuat muncul. Namun, yang keluar adalah seorang Manusia dan berbeda dengan makhluk panggilan kebanyakan para penyihir. Makhluk panggilan Aeera adalah lelaki bernama Keenan. Keenan adalah lelaki dari dunia yang lain, Keenan juga selalu dibully oleh teman-temannya, hingga dia menjadi orang yang hanya mengurung diri di kamar karena dilecehkan oleh rekan-rekannya saat perpisahan sekolahnya. Jadi ..., apakah Keenan yang menjadi makhluk panggilan dari Aeera dapat menjadi Makhluk Panggilan Terkuat? yang menyelamatkan dunia dimana Aeera tinggal dan mengalahkan Raja Iblis dan Raja Monster?
Lihat lebih banyakTidak ada yang yang tahu, apa yang telah terjadi pada pemuda itu. Namun, satu kata yang tepat untuk menggambarkan keadaannya, memperihatinkan.
"Siapa dia?" Ucap seseorang.
"Aku rasa dia baru saja menghadapi masalah buruk!" Ucap yang lainnya.
"Sstt, berhentilah membuat perasaannya semakin buruk!" Tegur seorang wanita.
Sang pemuda yang digosipkan tetap melanjutkan langkah, menuju sebuah bangunan paling besar yang ada di Town itu.
Tempat yang menjadi tujuannya adalah Padepokan, tempat dimana orang berjiwa berani mempertaruhkan nyawanya untuk melawan kekacauan.
Awalnya nama Padepokan tidak terlalu populer, permulaan organisasi ini tercipta sebab beberapa orang berkumpul dan membahas tentang begitu banyak monster yang menyerang.
Dari obrolan itulah beberapa penduduk juga ikut nimbrung, mereka mengeluh karena beberapa hasil panen mereka banyak dicuri oleh monster.
Ada juga binatang buas yang menyerang desa dan melukai penduduk. Berangkat dari keprihatinan itu para orang berjiwa berani itu.
Mengumpulkan keluh kesah dan melakukan tawaran, kalau mereka akan memberantas masalah dan mereka memberi uang sebagai harga dari jasa itu.
Kesepakatan diraih dan itulah awal mula Padepokan tercipta. Lama kelamaan hal ini tercium oleh pegawai kerajaan. Kabar ini disampaikan pada sang Raja, lalu dari situ dibentuklah organisasi yang menaungi mereka dan diberi nama Padepokan.
Sebutan untuk mereka adalah para Pendekar, berkat hubungan yang dijalin dari kepercayaan itu. Padepokan berkembang pesat, sehingga membuat beberapa cabang.
Lalu ide ini pun akhirnya diadopsi oleh seluruh kerajaan di benua Kalimantara. Itu adalah sekelumit kisah terciptanya Padepokan.
Sang pemuda akhirnya sampai di tempat tujuan, terdapat sebuah papan di atas pintu masuknya bertuliskan Padepokan.
Tanpa keraguan pemuda mendorong pintu itu, menghasilkan bunyi kriet. Orang-orang mengalihkan pandangan ke arahnya.
Tapi dia tidak merasa terganggu sama sekali, malahan dia melewati mereka tanpa ragu. Orang-orang juga mengabaikan dirinya. Setelah sampai di depan meja resepsionis.
Sang resepsionis menerima dengan senyum, "selamat datang di Padepokan! Namaku Tari, Apa ada yang bisa kubantu?" Ucapnya ceria.
"Ya, aku ingin menjadi Pendekar!" Ucap sang pemuda.
Tari tersenyum kembali, "tentu, saya akan membantumu!" Ucapnya seraya menyerahkan secarik kertas formulir pendaftaran. "Tolong isi data dirimu di sini ya!"
"Baik," jawab sang pemuda.
Seraya pemuda itu mengambil pena dan menggoreskan identitasnya di formulir pendaftaran. Tari mengambil sebuah kalung dengan lempengan bertuliskan Surakarsa.
Setelah pemuda itu selesai mengisi formulirnya, kertas itu diserahkan kembali pada Tari. Lalu Tari menyalin kembali apa yang tertera di formulir tersebut.
"Baiklah tulis ulang nama, jenis kelamin, warna rambut, kelas, ..., oke sudah selesai," ucapnya sambil menyerahkan kalung itu ke arah sang pemuda.
"Ini adalah tanda pengenal jangan sampai hilang ya, Faisal!" Ucap Tari ceria.
Pemuda bernama Faisal itu menerima tanda pengenalnya, kemudian melirik tumpukan Quest yang ada di meja resepsionis.
Di bagian paling atas dokumen itu tertulis sebuah kalimat [Hunter Giant Rat]. Faisal menunjuk kertas Quest itu dan berkata, "apa aku boleh mengambil Quest tersebut?" Pintanya.
Mata Tari mengikuti arah yang ditunjukkan Faisal dan tersenyum, lalu menyerahkan Quest yang diminta oleh pemuda itu.
"Baiklah, ini adalah Quest yang cocok untuk pendekar Surakarsa. Semoga jalan kependekaranmu menyenagkan!" Ucapnya sambil tersenyum.
Tanpa menjawab Faisal berbalik dan langsung melenggang dari tempat itu.
"Aku sudah ada misi dan terdaftar sebagai Pendekar! Aku sekarang siap, waktunya untuk menempa diri agar semakin kuat!" Gumamnya
"Fiuh, Surakarsa itu membantuku. Quest memburu Giant Rat begitu menumpuk, tidak ada yang mau mengambilnya. Tapi, dia dengan sukarela mengambilnya!" Ucapnya tersenyum.
"Sepertinya ada yang lagi senang, nih!" Ucap seseorang di sampingnya.
Pakaian yang dikenakan tidak berbeda, hal yang membedakan adalah rambut panjang coklat tergerai dan bola mata kuning. Senyum menghias wajah, saat melihat temannya gembira.
"Iya, barusan ada Pendekar Surakarsa yang mengambil Quest Giant Rat. Kau tahu sendirikan, Sinta! Kalau Quest ini begitu dibenci para Pendekar!" Jelasnya.
"Pendekar awam yang mengambil Quest di tingkatnya itu kabar langka, kurasa pemuda itu sudah berada di jalur yang benar sebagai pendekar pemula!" Respon Sinta.
"Karena itu aku merasa bebanku sedikit terangkat, apalagi tumpukan Quest ini begitu banyak. Aku harap dia tidak jera mengambilnya, paling tidak sampai tersisa tiga lembar atau dua lembar juga boleh!" Ucap Tari.
"Hahah kau ini sangat berharap, mau bertaruh! Pemuda itu pasti akan kapok menjalankan Quest memburu Giant Rat untuk kelima kali!" Tawar Sinta sambil tersenyum.
Kedutan muncul di pelipis Tari, itu karena Quest Giant Rat memang begitu dihindari. Beberapa Pendekar sebelumnya yag pernah dia bujuk untuk mengambil Quest itu, hanya mau mengambilnya maksimal tiga kali berturut-turut.
"Tawaranmu ini sangat menyentilku, kalau begitu aku bertaruh dia tidak akan kapok, karena ini menyangkut karierku juga!" Balas Tari.
"Siapa yang kalah harus mengabulkan keinginan dari yang menang, bagaimana?" Ucap Sinta sambil mengulurkan tangan.
"Aku terima!" Balas Tari seraya menyambut uluran tangan Sinta. Menandakan kalau taruhan itu dimulai.
Sementara itu, Faisal menuju sebuah toko perlengkapan. Sang Blacksmith sibuk memoles barang yang dijualnya, saat melihat kedatangan Faisal dia menghentikan aksinya.
"Selamat datang, aku Rogo panda besi disini! Apa yag kau butuhkan?" Ucapnya.
"Aku butuh baju rantai dan kalau tidak ada Zirah kulit!"
"Bukan zirah baja?" Tanya Rogo. memastikan.
"Tidak perlu!" Jawab Faisal.
"Baiklah, senjata nya?"
"Sebuah gada dan perisai bundar!" Jawab Faisal.
"Sebelum itu, bisa tunjukan uangnya?"
Faisal mengambil kantong yang menggantung di pinggang kiri, lalu menaruhnya di meja. Terdengar suara koin yang beradu, ketika kantong itu mendarat.
"Baiklah, tunggu sebentar!" Ucap Rogo.
Pandai besi itu membuka kotak penyimpanan dan mengeluarkan satu set zirah kulit lengkap, dengan pelindung kepalanya yabg dibuat dengan baik. Meski ada debu tertinggal, karena terlalu lama tersimpan.
"Aku hanya memiliki zirah kulit sepetti ini, kalau mau ambil kalau tidak tinggalkan!" Ucap Rogo.
"Aku ambil lalu baju rantai?"
"Ah kalau itu, membutuhkan sedikit waktu. Kembalilah lagi dan akan kusiapkan!" Ucapnya.
"Baiklah!" Respon Faisal.
"Gada ada di sini dan perisaimu ada di dinding!" Ucap Rogo menaruh senjata itu di meja.
Faisal melihatnya sejenak dan mulai mengenakan semua di badan. Pertama dia mengenakan satu set zirah kulit, setelah itu menaruh gada dipunggungnya dan terakhir melilitkan perisai di tangan kiri.
Rogo mengambil uang dalam kantung, seharga benda-benda yang digunakan Faisal. Tersisa enam koin di kantung itu.
"Apa kau memiliki bekal dan herbal?" Tanya Faisal.
"Kalau kedua benda itu, lain kali tanya ke resepsionis, bukan berarti aku tidak punya. Satu bekal untuk 2 hari dan dua herbal serta satu antidote. Lalu tas untuk perbekalan, bagaimana?" Tawar Rogo.
"Aku ambil semua!" Ucap Faisal.
Seraya dia mengatakan itu, Rogo mengambil semua koin yang tersisa di kantong tersebut dan menyerahkan kembali pada Faisal.
Setelah semua sudah siap, kini dia melangkah untuk menjalankan Quest pertamanya.
Author Note
Hai semuanya, salam kenal saya penulis baru disini. Semoga kalian bisa betah dengan cerita yang aku publish. Terima kasih sudah membaca dan mendkung cerita ini.
Kenan menangkap Aeera, kecepatan terbangnya mengarah ke Aeera yang terjatuh. Tim yang lain bisa mengurusi mereka sendiri, mereka semua adalah seorang petarung dan penyihir. Mereka turun ke bawah. Kenan menurunkan Aeera. Sera dan Regas ikut turun, tujuh orang berkumpul kembali. Asap masih mengepul di langit karena ledakan serangan tiba-tiba.Di depan mereka, muncul dua manusia dengan pakaian armor hitam. Mereka juga penyihir!”Mereka adalah ...,” suara Sera yang kaget melihat dua orang yang berdiri tersebut.”Siapa mereka, Sera?” tanya Regas.”Rania dan Rasya!”Apa!Kenan tidak paham dengan kekagetan semua orang. Dia pun bertanya pada Yuhas.Yuhas menjelaskan jika Rania dan Rasya adalah dua penyihir yang sudah lama menghilang. Mereka adalah penyihir kuat yang pernah melawan Raja Iblis, tapi mereka kemudian hilang. Keduanya adalah penyihir saudara kandung yang sangat kuat. Semua manusia sepuluh tahun lalu, mengakui kekuatan mereka.”Jadi ..., apa tujuan kalian ke Raktus!” suara Rania mem
Raja Iblis, Helios.Helios duduk di singgasananya, beberapa pengawal berdiri di belakangnya, di depannya duduk para petinggi dari bawahannya. Pasukan elit di bawah kekuasaan langsung Helios datang. Mereka semua menunggu perintah dari Helios.”Regius dikalahkan oleh para manusia. Ini di luar perkiraan. Mereka telah mulai berani melawanku!”Pasukan Helios terdiam. Mereka benar-benar takut jika Helios murka. Namun, sedetik kemudian Helios tiba-tiba tersenyum.”Shodam! Apakah laporanmu kemarin bisa dipercaya?” tanya Helios dan gigi taringnya terlihat.Shodam menggerakkan kedua tangannya ke depan, ”Informasi itu akurat, Rajaku. Mereka sedang menuju Pegunungan Raktus untuk mencari senjata mitos Pedang Halilintar!”Pasukan Helios saling berpandangan, mereka baru mengetahui informasi itu. Siapa mereka? Apakah para menusia lemah itu mencoba untuk melawan Iblis dan Monster. Apakah mereka ingin mencoba melawan lagi?”Ha.. ha.. ha..!” tawa Helios diselingi matanya yang menyala.”Aku tugaskan pada
”Aku akan menemani Aeera untuk mengalahkan Iblis dan Monster!”Para raja yang tersisa dari seluruh kerajaan di dunia saling melihat satu sama lain. Ratusan tahun, atau bahkan ribuan tahun. Semua manusia hanya berada dalam penindasan, selalu ada perlawanan untuk bebas. Namun, semua pupus dan musnah. Tak ada yang berhasil, bahkan ketika pahlawan manusia paling kuat sekalipun.Semua harapan sudah putus, para manusia seperti menerima kenyataan dan menyerah untuk melawan. Mereka semua sudah pasrah untuk menjadi para budak bagi monster dan iblis.”Ini adalah perjuangan sia-sia, kalian hanya akan menjadi tumbal,” suara raja Eros.Beberapa raja ikut menganggukkan kepalanya, mereka tidak ingin ambil resiko. Kunci Langit adalah salah satu artefak yang menjaga para manusia dengan kekuatan tersebut. Mereka mampu membuat artefak dan juga membuat sihir array kuat dengan tambahan kekuatan dari Kunci Langit. Jika misi ini gagal, para monster dan iblis bisa saja mendapatkan Kunci Langit dan para manus
”Pergilah bersama para pahlawan, Kalya,” ratu Elsa membelai rambut lurus Kalya.”Aku akan merindukan Ibu,” Kalya berusaha tegar.Bangsa Elf telah mengambil keputusan, sang ratu Elsa telah memberikan tugas pada putrinya Kalya. Dia harus menjadi bagian dari tim yang akan mencoba membebaskan dunia ini dari Iblis dan Monster. Kalya ditugaskan untuk membantu Aeera dan Kenan untuk mencari Pedang Halilintar. Dan, Genio ditugaskan untuk melindungi Kalya. Mereka membawa Kompas Emas yang kini dipegang oleh Kalya.Mereka mencoba percaya sekali lagi pada takdir langit. Mereka telah melihat kemampuan Kalandra yang merupakan makhluk panggilan Aeera. Dia mampu mengalahkan Regius dan menyembuhkan sang Ratu. Maka, bangsa Elf meminjamkan Kompas Emas pada mereka.”Ratu Elsa,” suara Aeera pelan, ”Kami akan menjaga putri anda dengan seluruh hidup kami. Kita punya kesempatan untuk membuat dunia ini kembali hijau dan bebas.”Ratu Elsa tersenyum, ”Gadis yang cantik. Aku percaya padamu.”Ini adalah hari perp
Jamuan makan berjalan lancar, Kenan diminta memberi pidato setelah semua makan dengan lahap. Kenan kaget karena dia diminta oleh Putri Kalya untuk memberi semangat pada bangsa Elf.Kenan gemetar, dia berdiri dari kursinya dan semua orang diam melihatnya. Kakinya gemetaran, dia masih teringat semua hal yang menimpa dirinya. Kelemahan dan ketidakberdayaan, bullying, penghinaan dan bahkan disiksa. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Kenan pucat.Kenan menutup matanya, dia masih gemetaran.Pluk!Tangan kecil memegang tangan Kenan yang gemetaran, Kenan kaget. Kenan membuka matanya dan melihat tangan kecil itu, tangan Aeera yang tersenyum pada Kenan memberinya motivasi. Kenan pun tersenyum pada Aeera dan melihat ke semua orang, semua bangsa Elf menunggu kata-kata dari Kenan.”Teman-teman semua!”Suara Kenan penuh semangat, semua melihat ke arah Kenan dan terdiam.”Sudah cukup main-mainnya! Kita akan hancurkan Raja Iblis dan Raja Monster dan membebaskan manusia dan elf! Kita semua akan hidup
Wooooossshh!Energi kuat dihempaskan Kenan ke tubuh Regius, energi yang begitu besar diserapnya secara berlebihan. Di sisi lain, Aeera merasa tubuhnya lemah. Aeera kehilangan semua mana energi miliknya. Kekuatan dirinya dan makhluk panggilannya terhubung, energi yang begitu besar dikerahkan Kenan.Aeera terjatuh ke tanah.”Putri Aeera, anda tidak apa-apa?” tanya Yuhas.Saat Regius dikalahkan, Aeera tersenyum. Ledakan kuat terjadi, berbarengan dengan habisnya energi mana divine yang dimiliki Aeera. Tuan Kalandra terjatuh dan tubuhnya disambar energi halilintar.”Tuan Kalandra ...!”JEGLEEERR!***Wooossshhh!Kenan membuka matanya, ruangan atap putih. Ini di kamarnya? Bagaimana bisa Kenan kembali saat kemenangannya baru saja didapatkan.Ah! Sial!Kenan menghembuskan napasnya. Setidaknya, dia ingin terlihat keren terlebih dahulu setelah mangalahkan si Regius itu. Hilang sudah gaya kerennya dengan gagah, setelah kemenangan itu. Kenan menggerutu beberapa kali.Kenan duduk dari dipan milikn
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen