Kata Pathetic Artinya Apa Dalam Konteks Percakapan Sehari-Hari?

2025-09-09 13:23:50 162

3 Answers

Ruby
Ruby
2025-09-12 09:46:28
Gue perhatiin kata 'pathetic' itu sering bikin bingung karena satu kata bisa ngegambarin dua nuansa yang sangat berbeda.

Dalam obrolan sehari-hari, 'pathetic' paling umum dipakai buat nunjukin sesuatu atau seseorang yang 'menyedihkan' — entah karena kasihan (so sweet, poor thing) atau karena memalukan (so lame, what a joke). Bedanya tergantung intonasi dan konteks. Misal, kalau seseorang bilang "He looked pathetic," itu bisa berarti mereka merasa iba melihat orang itu; tapi kalau yang bilang itu sambil meledek, maksudnya adalah memandang rendah: "That’s pathetic" = "Konyol banget, memalukan." Intonasi datar dan konteks kelompok sering jadi petunjuk.

Aku sering pakai kata ini waktu pengin nunjukin reaksi sinis terhadap sesuatu yang ketinggalan jaman atau usaha yang gagal total. Tapi hati-hati: dipakai sebelah mata, kata ini gampang nyakitin. Kalau mau lebih halus, bisa pakai 'kasihan' atau 'sayang sekali'; kalau mau lebih sinis tanpa terkesan kejam, 'lame' (yang sering diterjemahin jadi 'kurang greget') kadang lebih cocok.

Jadi intinya, arti 'pathetic' bergeser antara empati dan ejekan. Kalau lo denger kata itu, coba rasakan nada bicaranya: apakah ada getar iba atau tawa meremehkan? Itu penentu maknanya. Aku sih sekarang selalu mikir dua kali sebelum nyolot pakai kata ini, karena dampaknya bisa bikin suasana berubah seketika.
Faith
Faith
2025-09-12 20:55:55
Denger kata 'pathetic' bikin aku langsung mikir soal konteks sosial — siapa yang ngomong, siapa yang jadi sasaran, dan suasana percakapannya.

Biasanya aku pake kepala dingin dulu: kalau ditujukan ke seseorang yang lagi jatuh atau sial, 'pathetic' bisa berarti 'kasihan banget' dalam arti empati yang agak sinis. Contohnya waktu nonton adegan di film, penonton bisa bilang si tokoh itu 'pathetic' karena nasibnya tragis dan menyentuh. Tapi di sisi lain, dalam percakapan santai antar teman, ucapan "That's pathetic" sering dipakai buat meledek, nunjukin ketidaksetujuan atau merendahkan — semacam stempel bahwa sesuatu itu nggak worth it.

Kalau aku jadi pendengar dan denger kata ini diarahkan ke orang, aku biasanya merespon sesuai tujuan: kalau niatnya buat nge-bully, aku cenderung menengahi atau meredam; kalau niatnya spontan dan bercanda, kadang aku balas pake humor biar nggak jadi tajam. Saran kecil dari aku: kalau mau ngasih kritik yang membangun, mending pilih kata yang lebih spesifik daripada 'pathetic' — jelasin apa yang bikin nggak beres, biar nggak cuma bikin mental orang drop tanpa solusi.
Declan
Declan
2025-09-15 02:54:48
Ngomong soal arti 'pathetic', aku biasanya ngejelasin singkat: di percakapan sehari-hari kata ini bisa berarti 'menyedihkan' atau 'memalukan', tergantung gimana orangnya ngomong dan siapa yang jadi sasaran. Kalau ada yang bilang "That’s pathetic" sambil nyengir, besar kemungkinan itu dimaksudkan meremehkan; kalau diucapkan lirih melihat seseorang lagi terpuruk, lebih ke rasa iba.

Aku sering melihat pergeseran makna ini di media sosial juga — komentar sinis pake kata itu jadi alat buat nge-smackdown sesuatu yang dianggap konyol. Tapi kalau kamu pengin ngasih tahu orang tanpa nyakitin, pakai kata alternatif kayak 'sayang sekali', 'kurang oke', atau langsung tunjukin letak masalahnya. Sebaliknya, kalau kamu yang denger dan merasa tersinggung, jawabannya bisa beragam: tarik napas, tanya maksudnya, atau balas dengan fakta; jangan langsung terpancing emosi karena 'pathetic' sering dipakai buat memancing reaksi.

Intinya, kata ini pendek tapi berdampak besar — pake bijak, terima dengan kepala dingin, dan jangan lupa bahwa nada bicara lebih menentukan daripada kata itu sendiri.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

PERNIKAHAN SEHARI
PERNIKAHAN SEHARI
Pernikahan yang diyakini bisa bertahan sampai maut memisahkan, ternyata hanya bertahan selama sehari. Itulah yang terjadi pada pernikahan Ayra dan Varo. Malam pertama yang seharusnya diisi dengan kemesraan, malah mereka isi dengan keributan. Pecahlah rumah tangga yang baru Ayra bangun selama beberapa jam lamanya. Saat Ayra hendak kabur dari kediaman Varo, rupanya datang seorang pria bernama Aksa yang menyediakan tumpangan untuk membantu Ayra kabur. Seiring berjalannya waktu, Ayra dan Aksa menjadi kian dekat. Dengan status Ayra yang sudah pernah menikah, apakah ia bisa mendapatkan hati Aksa? Lalu, bagaimana dengan Varo? Akankah pria tersebut tinggal diam atau malah melancarkan aksi balas dendam?
Not enough ratings
13 Chapters
Nikahi Aku Sehari Saja
Nikahi Aku Sehari Saja
Blurb: Ditolak karena dirinya manja, membuat Yuna bertekad menghapus perasaannya pada Bian. Pria yang dicintainya sejak satu dekade itu hanya menggapnya seorang adik, tidak lebih. “Kak Bian, nikahi aku sehari saja. Setidaknya aku sudah jadi pengantin Kak Bian dikehidupan ini. Setelah talak, aku yang akan membatalkan perjodohan kita. Kak Bian akan bebas dan aku kuliah ke Korea,” pinta Yuna. “Kalau aku menolak?” tanya Bian. “Aku akan bunuh diri!” ancam Yuna yang membuat Bian tercengang. Berhasilkah Yuna menjadi pengantin sehari Bian? Apa yang akan terjadi saat kehamilan Yuna terbongkar? Ikuti kisah mereka yang pernuh perjuangan!
Not enough ratings
19 Chapters
PERCAKAPAN RAHASIA KELUARGA SUAMIKU || TAMAT
PERCAKAPAN RAHASIA KELUARGA SUAMIKU || TAMAT
"Bagaimana kabar Bella, Al?" Samar, Kaluna mendengar percakapan orang-orang yang ada di sekitarnya ketika sedang dirawat di rumah sakit. Dari sana, dia tahu bahwa suaminya punya wanita lain selama dirinya tidak sadarkan diri. "Rasa sakit harus dibalaskan karena aku tidak terima dikhianati seperti ini," tegasnya dalam hati yang penuh dengan luka. Apakah Kaluna akan mempertahankan pernikahannya? Apakah justru mengakhiri semuanya?
10
41 Chapters
Apa Warna Hatimu?
Apa Warna Hatimu?
Kisah seorang wanita muda yang memiliki kemampuan istimewa melihat warna hati. Kisah cinta yang menemui banyak rintangan, terutama dari diri sendiri.
10
151 Chapters
Lima Tahun yang Tiada Artinya
Lima Tahun yang Tiada Artinya
Kami sudah menikah selama lima tahun. Suamiku, Derrick, pergi dinas selama setengah tahun, lalu membawa pulang cinta pertamanya, Syifa. Syifa sudah hamil lebih dari tiga bulan dan Derrick bilang hidupnya tidak mudah, jadi akan tinggal di rumahku untuk sementara waktu. Aku menolak, tetapi Derrick malah memintaku untuk jangan bersikap tidak tahu diri. Nada bicaranya penuh rasa jijik, seolah-olah dia lupa vila ini adalah bagian dari mas kawinku. Selama ini, mereka sekeluarga menggunakan uangku. Kali ini, aku memutuskan untuk menghentikan semua sokongan hidup itu. Sambil tersenyum, aku menelepon asisten. "Segera buatkan aku surat perjanjian cerai. Seorang menantu pecundang saja berani terang-terangan membawa selingkuhan pulang ke rumah."
27 Chapters
Lenyap Usai Kata Pisah
Lenyap Usai Kata Pisah
Setelah empat tahun pernikahan, satu tanda tangan dari dirinya sendiri akhirnya membebaskanku, meski dia sama sekali tidak sadar apa yang sudah dia tandatangani. Aku adalah Sofia Wijaya, istri bayangan dari Revan Mahendra, pewaris keluarga mafia paling berkuasa di kota ini. Tapi saat kekasih masa kecilnya, Olivia Kartika yang gemerlap dan penuh keistimewaan itu kembali, aku akhirnya mengerti, aku hanya sementara. Jadi aku memainkan langkah terakhirku. Aku menyodorkan dokumen di atas mejanya, gugatan cerai yang kusamarkan sebagai formulir universitas rutin. Revan menandatanganinya tanpa menoleh lagi, ujung pena menggores kertas sama sembrono seperti dia memperlakukan sumpah pernikahan kami, tanpa sadar kalau dia baru saja mengakhiri pernikahan ini. Namun aku melangkah pergi membawa lebih dari sekadar kebebasan. Tersembunyi di balik mantelku, ada pewarisnya yang belum lahir, rahasia yang kelak bisa menghancurkannya ketika ia sadar apa yang telah ia lepaskan. Dan sekarang, pria yang dulu bahkan tidak pernah memperhatikanku itu sedang mengguncang dunia untuk mencariku. Dari apartemen megah sampai ke selokan dunia bawah tanah, tak ada sudut yang ia lewatkan. Namun aku bukan mangsa lemah yang hanya menunggu untuk ditangkap. Aku bangkit dan membangun diriku lagi, di tempat di mana bahkan satu orang pun dari Keluarga Mahendra tidak bisa mengikutiku. Kali ini, aku tidak akan lagi memohon cintanya. Justru dia yang akan memohon cintaku.
11 Chapters

Related Questions

Berikan Contoh Kalimat Yang Menjelaskan Pathetic Artinya.

4 Answers2025-09-09 00:35:08
Istilah 'pathetic' sering muncul di film barat atau lirik lagu, dan aku suka menguraikannya lewat contoh nyata supaya maknanya nempel di kepala. Kalau dipakai untuk menggambarkan perasaan, 'pathetic' berarti sesuatu yang menyayat hati atau memancing belas kasihan. Contoh: "Anak itu duduk di bangku taman dengan jaket compang-camping, menatap jalan; pemandangannya benar-benar pathetic, membuat orang-orang yang lewat berhenti sejenak." Di sini 'pathetic' menunjukkan kondisi yang membuat orang lain merasa iba. Di sisi lain, 'pathetic' juga bisa menyiratkan hinaan—menggambarkan sesuatu yang sangat lemah atau tidak memuaskan sampai bikin jijik. Misal: "Upaya menyelesaikan tugasnya terkesan sembrono dan pathetic—benar-benar tidak layak disebut usaha." Perasaan yang ditimbulkan berbeda tergantung konteks; aku sering melihatnya dipakai untuk menyentuh nalar emosional atau menyindir kegagalan, dan itu yang bikin kata ini begitu multifungsi dalam percakapan.

Apakah Sinonim Pathetic Artinya Dalam Bahasa Indonesia Formal?

4 Answers2025-09-09 04:52:38
Mulai dari pengalaman ngobrol sama teman waktu ngebahas kata serapan, aku sering menyamakan 'pathetic' dengan nuansa bahasa Indonesia yang agak serius dan formal. Secara umum, sinonim formal yang pas untuk 'pathetic' kalau dimaknai sebagai 'menyedihkan' adalah 'memprihatinkan' atau 'menyedihkan' sendiri. Kedua kata ini sering dipakai di tulisan resmi, laporan, atau koran untuk menggambarkan situasi yang layak mendapat perhatian atau belas kasihan. Kalau konteksnya lebih mengarah ke arti 'pathetic' sebagai sesuatu yang memalukan atau merendahkan martabat, pilihan kata formalnya bisa 'memalukan', 'hina', atau 'merendahkan'. Perhatikan nuansa: 'memprihatinkan' cenderung netral dan objektif, sementara 'memalukan' membawa muatan penilaian moral. Secara ringkas, pilihlah 'memprihatinkan' atau 'menyedihkan' untuk konteks simpati/keprihatinan; pilih 'memalukan' atau 'hina' untuk konteks penghinaan atau rasa malu. Aku biasanya menyesuaikan kata dengan siapa pembaca yang ingin kusentuh—lebih lembut untuk audiens umum, lebih tegas untuk kritik formal.

Bagaimana Konteks Slang Saat Kata Pathetic Artinya Negatif?

4 Answers2025-09-09 01:58:12
Gue sering mikir gimana satu kata kecil bisa ngeremukkin suasana—'pathetic' itu contohnya. Dalam percakapan sehari-hari, ketika seseorang nyebut orang lain atau tindakan sebagai 'pathetic', hampir selalu ada nuansa merendahkan yang sengaja ditonjolkan. Biasanya konteks negatifnya muncul karena si pembicara mau nunjukin superioritas: bukan cuma bilang sesuatu itu kurang oke, tapi menyatakan bahwa itu layak mendapat hinaan. Tone suara, bahasa tubuh, atau penekanan kata diucapkan bakal ngefek besar; ngomong sambil ketawa sinis beda maknanya sama ngomong datar tanpa ekspresi. Di situasi grup, kata ini kadang dipakai buat nge-bully halus—misalnya saat orang gagal secara memalukan lalu teman bilang 'that's pathetic' sambil nge-share momen itu. Di sisi lain, ada juga varian yang lebih ringan, dipakai buat bercanda antarteman yang paham konteksnya; tapi tetap harus hati-hati karena bukan semua orang nangkepnya lucu. Intinya, kalau kamu denger 'pathetic' sebagai label, hampir pasti maksudnya negatif kecuali jelas-jelas dipakai sarkastik atau ironis. Buatku, lebih baik ganti kata yang lebih spesifik daripada sekadar melabeli seseorang dengan kata yang berat ini.

Bagaimana Cara Menyampaikan Kritik Tanpa Menggunakan Pathetic Artinya?

4 Answers2025-09-09 21:27:08
Ada satu cara yang selalu kupakai ketika harus memberi kritik agar tidak terkesan merendahkan atau memakai kata-kata seperti 'pathetic'. Pertama-tama aku mulai dengan menyebut fakta konkret: apa yang terjadi, kapan, dan bagaimana pengaruhnya. Contohnya, bukan bilang 'Kerjamu menyedihkan', aku lebih memilih, 'Aku lihat laporan itu terlambat tiga hari dan ada beberapa data yang belum lengkap, jadi klien kebingungan.' Kalimat ini fokus ke peristiwa, bukan menyudutkan identitas orangnya. Selanjutnya aku pakai ungkapan perasaan dan kebutuhan: 'Aku khawatir kalau ini terus terjadi, pekerjaan tim bisa terganggu.' Dengan begitu kritik terasa sebagai upaya memperbaiki, bukan serangan. Biasanya aku juga menawarkan solusi konkret atau bertanya, 'Mau aku bantu cek formatnya dulu?' daripada sekadar mengeluh. Cara ini menumbuhkan rasa kolaborasi. Terakhir, aku menaruh pujian spesifik bila ada hal yang baik. Bukan sandwic klise, melainkan pengakuan konkret: 'Bagus bahwa kamu cepat merespons email klien, itu membantu. Kalau kita perbaiki datanya, hasilnya bakal jauh lebih solid.' Intinya: fokus ke tindakan, bersikap empatik, dan tawarkan solusi — itu membuat kritik jauh lebih berguna dan nggak bikin orang tersinggung.

Apakah Padanan Kata Sopan Untuk Mengganti Pathetic Artinya?

4 Answers2025-09-09 21:11:19
Aku sering kebingungan waktu mau mengganti kata 'pathetic' supaya nggak terkesan kasar, dan akhirnya belajar memilih kata berdasarkan maksud yang mau disampaikan. Kalau maksudnya adalah 'pity' atau mengundang rasa kasihan, aku biasanya pakai kata-kata seperti 'menyedihkan', 'memprihatinkan', 'membuat iba', atau 'kasihan sekali'. Misalnya, daripada bilang "that performance was pathetic", lebih sopan bilang "penampilannya agak memprihatinkan" atau "sayangnya penampilannya kurang berkesan". Pilihan ini tetap memberi tahu bahwa ada kekurangan, tapi lebih empatik. Kalau maksudnya mengejek atau bilang sesuatu itu 'contemptible' tetapi ingin tetap sopan, aku prefer frasa seperti 'kurang mengesankan', 'terlihat kurang matang', 'cukup memalukan' (hati-hati karena ini masih agak kuat), atau 'tidak ideal'. Contohnya: "gaya komunikasi itu kurang mengesankan" terdengar lebih halus daripada langsung memanggilnya 'pathetic'. Intinya, pilih kata yang menonjolkan aspek objektif (kurang, tidak berhasil, memprihatinkan) daripada menempelkan label yang menghina — itu bikin percakapan lebih konstruktif dan tetap sopan. Aku biasanya pakai cara ini biar ngobrol tetap enak dan nggak bikin orang tersinggung.

Apakah Terjemahan Literal Cocok Untuk Pathetic Artinya Dalam Novel?

4 Answers2025-09-09 15:26:42
Aku sering kepikiran betapa licinnya kata 'pathetic' waktu diterjemahkan langsung ke bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris, kata itu bisa bermakna 'menyedihkan, mengundang iba' tapi juga bisa sinis seperti 'memalukan' atau 'konyol'. Kalau diterjemahkan literal menjadi 'patetik' atau pun 'menyedihkan' tanpa memperhatikan konteks, nuansa emosi dan sikap narator gampang hilang. Dari sudut pandang estetika narasi, yang penting bukan hanya memilih padanan kata, melainkan juga menimbang register—apakah tokoh itu sedang merendahkan diri, memohon belas kasihan, atau malah diejek? Misalnya, sebuah kalimat yang asli bermaksud ironi, kalau diterjemahkan jadi 'menyedihkan' bisa jadi terdengar empatik bukannya sarkastik. Aku lebih suka menimbang kata-kata alternatif seperti 'memelas', 'memalukan', 'mendesak iba', atau bahkan merombak kalimat untuk mempertahankan efek emosional. Pilihan itu bergantung pada suara penulis, sudut pandang, dan pembaca yang dituju. Akhirnya aku biasanya memilih solusi yang mempertahankan perasaan yang ingin dibangkitkan oleh teks sumber, bukan terjemahan kata per kata. Itu terasa lebih adil pada karya dan pembaca, menurutku.

Asal Kata Dan Etimologi Pathetic Artinya Berasal Dari Mana?

4 Answers2025-09-09 00:15:14
Kadang kata kecil menyimpan sejarah panjang; 'pathetic' itu contohnya. Kalau ditarik ke asalnya, kata ini berakar dari bahasa Yunani: πάθος (pathos) yang berarti 'perasaan', 'penderitaan', atau 'pengalaman emosional'. Dari situ muncul bentuk sifatnya, παθητικός (pathētikós), yang kira-kira bermakna 'yang sanggup merasakan' atau 'yang menyentuh perasaan'. Bentuk-bentuk ini lalu masuk ke bahasa Latin dan Perancis pertengahan—biasanya lewat bentuk seperti 'patheticus' dalam Latin atau 'pathetique' dalam Old French—sebelum akhirnya masuk ke bahasa Inggris. Menariknya, makna kata itu sendiri bergeser. Di awal penggunaan Inggris (sekitar abad ke-16) 'pathetic' lebih sering dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang membangkitkan rasa iba atau belas kasih, sesuai dengan kaitannya ke 'pathos' dalam retorika—Aristoteles di 'Rhetoric' ngomongin pathos sebagai cara memengaruhi emosi pendengar. Namun seiring waktu, terutama dalam bahasa percakapan modern, maknanya meluas jadi lebih merendahkan: bukan cuma "membangkitkan iba" tetapi juga "menyedihkan" atau 'konyol dan tidak kompeten'. Aku suka lihat evolusi itu karena nunjukin gimana nuansa emosional bisa berbalik arah tergantung konteks sosial. Jadi intinya: 'pathetic' berasal dari akar Yunani 'pathos', lewat bahasa Latin/Perancis, dan mengalami pergeseran makna dari 'menggerakkan perasaan' ke makna yang lebih negatif sekarang. Buatku, kata ini selalu jadi pengingat bahwa etimologi sering kasih perspektif tentang bagaimana emosi dan penilaian berubah seiring zaman.

Apa Perbedaan Arti Pitiful Dan Pathetic Artinya Di Bahasa Inggris?

4 Answers2025-09-09 21:26:05
Bisa jadi perbedaan antara 'pitiful' dan 'pathetic' terasa kecil kalau cuma diterjemahkan sebagai 'menyedihkan', tapi kalau kulihat dari nuansa dan tujuan penggunaannya, kedua kata itu punya warna emosi yang berbeda. Dalam percakapan biasa, 'pitiful' lebih sering dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang memancing rasa iba atau kasihan—misalnya anak anjing yang kedinginan atau usaha seseorang yang gagal meskipun niatnya baik. Kata ini bisa membawa simpati, dan kadang malah menunjukkan empati dari pembicara. Sebaliknya, 'pathetic' biasanya membawa nada mengejek atau meremehkan. Kalau seseorang bilang "that's pathetic" di percakapan, itu hampir pasti bermaksud menghina atau menyatakan bahwa sesuatu sangat memalukan atau tak layak. Jadi meski kedua kata itu bisa diterjemahkan mirip, konteks emosionalnya bertolak belakang: satu mengundang kehangatan, satu memancarkan dingin dan cemoohan. Aku sering pakai contoh sederhana di obrolan supaya orang paham: melihat skor permainan tim kecil yang berjuang, aku mungkin bilang "that was pitiful" untuk tunjukkan prihatin; tapi kalau lawan main curang dan takut menghadapi lawan, aku bakal bilang "that's pathetic" untuk mengejek. Intinya, kalau mau terdengar empatik dan lembut pilih 'pitiful'; kalau mau mengekspresikan rasa jijik atau mengkritik dengan tajam, pakai 'pathetic'. Aku lebih suka pakai 'pitiful' saat ingin menjaga perasaan orang lain, karena bahasa itu juga mencerminkan seberapa peduli kita pada lawan bicara.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status